- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Mengenal Muslim bin Aqil, Sepupu Sayyidina Husein yang Pertama Tewas di Kufah Jelang Tragedi Karbala, Buya Yahya: Awal Kesyahidan Ahlul Bait
“Tercatat lebih dari 20.000 bahkan tertulis sampai 60.000 orang ingin membaiat Imam Husein,” kata Buya Yahya.
Akhirnya, Muslim bin Aqil membuat surat dan dikirimkan kepada Sayyidina Imam Husein.
Ilustrasi Seseorang di Gurun (unsplash.com)
Adapun isi surat tersebut:
Wahai Imam, ketahuilah sungguh masyarakat Kufah benar-benar telah menantimu. Segeralah datang
“Surat berjalan, Sayyidina bin Aqil berada di Kufah yang kebetulan hadir di masjid saat itu penguasa yang bernama Ibnu Ziyad,” kata Buya Yahya.
Ibnu Ziyad belum lama berkuasa. Namun ia membenci Sayyidina Ali dan Sayyidina Husein.
“Ibnu Ziyad menyampaikan khotbahnya, ia berceramah di situ dan di dalam ceramah itu memberikan ancaman kepada siapapun yang melindungi Husein,” kata Buya Yahya.
Siapapun yang melindungi Sayyidina Husein dan berhubungan akan mendapatkan ancaman berat dari negeri.
“Dikumandangkan di mimbar. Bahkan termasuk Sayyidina Husein dan Sayyidina Ali adalah orang yang biasa dikutuk mimbar saat itu,” kata Buya Yahya.
Muslim bin Aqil mendengar khotbah semacam itu merasa tidak nyaman, sehingga keluar dari masjid pindah dari tempatnya ia tinggal saat itu.
Ia pergi ke tempat seseorang yang kebetulan di rumah itu ada seorang tua yang sedang sakit yang disegani oleh Ibnu Ziyad.
“Sehingga disaat Sakit Ibnu Ziyad berusaha untuk berkunjung ke tempatnya,” kata Buya Yahya.
Saat itulah Muslim bin Aqil diberitahu bahwa itu kesempatan emas untuk membunuh Ibnu Ziyad. Namun Muslim bin Aqil tidak melakukannya.
“Sambil tersenyum Sayyidina muslim bin Aqil berkata, aku tidak ingin menumpahkan darah di tempatnya Hanik karena Hanik tidak menginginkan ada kejadian semacam ini, yang pertama,” kata Buya Yahya.
“Yang kedua imankulah yang melarang untuk membunuh tanpa dasar kebenaran. Tidak mungkin aku akan membunuh orang yang semacam ini dalam keadaan ia menjadi tamu,” sambung Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan itulah sifat keluarga Rasulullah SAW.
“Ahlul bait dalam keadaan dia terdesak seperti apapun, ia masih menjaga iman, ia masih menjaga akhlak, ia masih menjaga kemuliaan,” kata Buya Yahya.