- tim tvOnenews
Bakar Kemenyan, Dupa, Bukhur, Gaharu untuk Wewangian Saat Berdoa Memangnya Boleh dalam Islam? Ustaz Abdul Somad Jawab Begini, Ternyata...
"Saya tanya Pak Gubernur, Pak disini banyak gaharu? Banyak. Berapa sekilo? Empat puluh juta yang paling murah. Pantesan pake menyan. Gaharu mahal," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan bahwa di majelis habib, majelis maulid, sebelum membaca doa, digunakan gaharu untuk mengharumkan ruangan.
"Karena dengan ruangan yang harum, maka diharapkan akan banyak malaikat datang dan ikut berdoa kepada Allah," terang Ustaz Abdul Somad.
"Tapi kalau di ruangan bau busuk, makan bawang merah, makan bawang putih, malaikat tidak mau masuk. Karena malaikat tak tahan mencium bau busuk. Tapi kalau gosok gigi dulu boleh," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menerangkan bahwa jika ada yang membakar menyan, gaharu, dengan tujuan untuk mengharumkan ruangan itu tidak apa-apa.
Tapi kemudian jika asap ini dianggapnya sebagai sesuatu yang membawa ke alam berbeda, itulah yang tidak boleh dalam Islam dan menyimpang dari keyakinan.
"Jadi kalau ada orang yang bakar menyan tanya dulu, ini bakar untuk apa? Untuk pengharum ruangan, dengan harumnya ini," ujar Ustaz Abdul Somad. Menurutnya pengharum yang digunakan kebanyakan orang saat ini dengan automatic spray adalah bahan kimia.