- tim tvOnenews
Istri Makan Siang Berdua dengan Teman Kerja Laki-laki, Apa Hukumnya? Buya Yahya Beri Penjelasan Begini, itu Ternyata...
tvonenews.com - Terkadang ditempat kerja, teman kerja kerap mengajak makan siang berdua di kantin.
Meskipun dalam hal ini tidak spesifik makan berdua secara intim seperti layaknya pasangan suami istri.
Namun bagaimana jika seorang istri diajak makan siang berdua teman kerja laki-lakinya dalam hukum Islam?.
Simak penjelasan Buya Yahya tentang ajakan makan siang teman kerja laki-laki terhadap istri orang berikut ini.
Dilansir Jumat (11/08/23) dari tayangan YouTube channel Buya Yahya dengan judul "Seorang Istri Makan Siang dengan Laki-laki Lain - Buya Yahya Menjawab," yang diunggah pada 22 Januari 2019.
"Kalau seorang istri yang bersuami, bertemu dengan laki-laki dan hanya berdua saja di suatu tempat. Walaupun hanya makan saja, apakah disebut haram juga?," tanya salah satu jamaah.
Pertama-tama Buya Yahya menegaskan bahwa setan itu pintar, tidak harus wanita yang bersuami bertemu laki-laki.
"Makan berdua, ngapain makan berdua, Anda jangan main-main sama setan. Makan bisa dirumah masing-masing. Traktir-traktiran, kasih duitnya saja, transfer. Jangan mau dibohongi setan hei para wanita," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menyampaikan bahwa makan bedua adalah gaya macam apa, itu adalah bisikan setan, dan jangan dituruti.
Menurutnya itu adalah mukaddimah kehancuran, dan sebaiknya para wanita berhati-hati, karena ini zaman godaan fitnah.
"Apalagi dia adalah teman lama, teman SMA. Setan. Kenangan yang lalu, sehingga suaminya bisa ditinggal. Seorang laki-laki pun bisa begitu. Hari ini zaman pengkhianatan banyak. Naudzubillah," tegas Buya Yahya pada jamaah.
Buya Yahya berpesan agar jangan turuti syahwat yang seperti itu, karena merupakan godaan iblis. "Wanita mulia gak akan mau makan diluar. Ngapain makan diluar, dirumah enak, terhormat," tegas Buya Yahya.
Hal ini jika dibiarkan bisa berdampak buruk bagi rumah tangga. Seorang wanita tiba-tiba sudah kurang mesra dengan suaminya karena dia lebih memilih orang lain.
Menurut Buya Yahya, hal ini merupakan bentuk penghianatan yang bisa menjadi lkebusukan, hina, tercela, dan bisa membawa kedalam zina.
"Siaapa yang bisa menolong? Kalau durhaka kepada orang tua, seorang wanita, seorang anak durhaka pada orang tua, gak ada yang bisa menolong. Biarpun seribu orang datang untuk menolong dia, akan tetap sengsara. Dan durhakanya seorang wanita kepada suami, lebih besar dari itu semuanya," tegas Buya Yahya.
(udn)