- Tangkapan Layar/YouTube Ustadz Abdul Somad Official
Dahsyatnya Zikir Istighfar, Ustaz Abdul Somad: Segala Kesusahan Akan Diganti dengan Kebahagiaan
Jakarta, tvOnenews.com - Zikir adalah saat dimana kita mengingat Allah SWT. Zikir istighfar adalah salah satu yang paling dianjurkan.
Istighfar memiliki makna memohon ampunan kepada Allah SWT. Bacaan zikir yang satu ini memiliki banyak keutamaan.
Istighfar berasal dari kata ghofaro yaghfiru, yang maknanya mengampuni atau memaafkan.
Selain itu, istighfar ini juga memiliki makna yang luas, bahkan apabila umat muslim banyak beristighfar akan mendapatkan keuntungan.
Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya menyampaikan, apabila umat muslim banyak mengucapkan istighfar akan mendapatkan keuntungan.
"Astaghfirullah Robbal baroya Astaghfirullah minal Khothoya, Robbi zidni 'ilman nafi'an wawafiq li 'amalan maqbula, Astaghfirullah Robbal baroya Astaghfirullah minal Khothoya, Robbi zidni 'ilman nafi'an wawafiq li 'amalan maqbula, Wawahab li rizqon halalan watub 'alaina taubatan nasuha, Ya hanan ya mannan Allah Ya Dayyanu ya Sulthon," itulah zikir istighfar yang dilantunkan ustaz Abdul Somad, seperti yang dikutip tvonenews dari kanal YouTube Taman Surga pada Selasa (15/8/2023).
Ustaz Abdul Somad mengatakan, bagi muslim yang ingin membaca istighfar dengan nada juga diperbolehkan.
Namun, bila tidak suka dengan nada maka boleh hanya diucapkan.
Ilustrasi Orang yang sedang Zikir (envato element)
“Bisa diam-diam saja atau di dalam hati baca istighfarnya,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ada janji Rasulullah SAW yang isinya, bila umat muslim banyak mengucapkan istighfar, segala kesempitan dalam hidupnya akan hilang.
“Akan diberikan kelapangan. Bahkan, segala kesusahan akan diberikan kebahagiaan,” tandas Ustaz Abdul Somad.
"Serta diberi rezeki dari yang tidak disangka-sangka. Percaya tidak dengan ucapan nabi, kalau tidak percaya ya tidak apa-apa," tambah Ustaz Abdul Somad.
Kemudian, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa dengan istighfar maka kita menjadi ingat dengan dosa-dosa kita.
"Maka ingat-ingat Allah, dosa kita banyak, khilaf kita banyak,” saran Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa seluruh umat manusia memiliki catatan amal ibadahnya.
"Tetapi ada manusia yang tak dicatat amal ibadahnya, yaitu orang tidur sampai bangun, anak kecil sampai mimpi akil baligh dan orang gila sampai sembuh. Mudah-mudahan semuanya diberikan kesehatan zohar dan batin," tandas Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Orang sedang Berdoa Setelah Zikir (pexels)
Mengenai jumlah istighfar yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, Ustaz Abdul Somad mengatakan sekitar 100 kali.
“Istighfar itu artinya adalah pengampun dosa dan syarat untuk diampuni dosanya ada tiga,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Pertama, menyesali dalam hati, yang kedua, diucapkan dengan lisan, dan yang ketiga tekad kuat untuk tidak kembali berbuat dosa untuk selamanya,” lanjut Ustaz Abdul Somad.
Sementara dalam riwayat ini terdapat dalam Kitab Hasyiyah al-Shawi 'ala Tafsir al-Jalalain karya Imam Ahmad Ibn Muhammad Al-Shawi Al-Maliki, halaman 326, vol. 4, sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari NU Online.
Ilustrasi (kolase tvOnenews)
Bahkan diriwayatkan bahwa Al Hasan, cucu Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk membaca zikir ini kepada siapapun yang memiliki masalah.
Riwayat dari Al Hasan bahwa suatu ketika datang kepadanya seseorang yang mengadu akan kefakiran yang dialaminya, ia mengaku kondisi ekonominya terpuruk. Bahkan ia tak dapat menanggung kebutuhan keluarganya.
Selain itu, ada juga yang mengadu kepada Al Hasan dan meminta solusi terhadap masalah yang ia alami.
Seseorang itu telah lama menginginkan buah hati, namun tak juga dikaruniai. Kemudian datanglah ia ke Al Hasan sebagai salah satu bentuk ikhtiarnya.
Diriwayatkan juga bahwa Al Hasan didatangi oleh seorang petani yang gamang terhadap lahannya tak memberikan hasil yang melimpah.
Ternyata, semua masalah tersebut dijawab oleh Al Hasan hanya dengan satu kalimat yakni اِسْتَغْفِرِ اللهَ.
"Bacalah istighfar, mintalah ampunan kepada Allah."
Mendengar hal tersebut, maka Rabi' bin Shahib memberanikan diri untuk bertanya,
“Wahai Al Hasan, banyak orang yang mendatangimu dengan mengadukan berbagai hal dan meminta (pertolongan) bermacam-macam kepadamu. Tapi mengapa hanya istighfar yang kau jadikan sebagai solusi jalan keluar?"
Mendengar pertanyaan itu, Al Hasan pun terdiam, kemudian ia hanya membacakan beberapa ayat dari Surat Nuh.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَّيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12) مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ اللهَ وَقَارًا (13)
Artinya:
“Maka aku (Nuh) katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan kepadamu hujan yang lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?"
Wallahuala’lam