- tim tvOnenews
Tak Disangka, Meski Termasuk Golongan Manusia Penuh Dosa, Allah Masih Cinta?, Kata Ustaz Adi Hidayat Begini...
tvOnenews.com - Manusia memang tak bisa luput dari kesalahan, khilaf, yang membuatnya menjadi penuh dosa.
Terkadang dosa juga dilakukan manusia secara sengaja, meskipun sudah tau konsekuensi balasan di akhirat kelak.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Allah memiliki puncak rahmat yang akan diberikan kepada hambanya, namun dalam bentuk bukan dunia.
Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang puncak rahmat Allah meskipun Anda termasuk golongan manusia penuh dosa berikut ini.
"Puncak rahmat Allah bukan bentuk dunia. Bukan harta, bukan kedudukan, juga bukan, bukan pengetahuan," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Puncak rahmat Allah kepada hamba, itu adalah ampunan dari dosa-dosa," sambungnya, dilansir dari YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (20/08/23).
Karena itulah ketika seorang hamba merasa berlumur dosa, sehingga menyimpulkan rasanya itu agak jauh dari surga.
Terbesit rasa malu untuk meminta ampunan kepada Allah, karena begitu banyak dosa yang tekumpul.
"Dalam situasi seperti itu, sifat Allah yang penuh rahmat, disebut Ar-Rahman. Sempurna kasihnya disebut Ar-Rahim," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Itu menegaskan kembali kepada hamba yang menyimpulkan tadi, supaya tidak putus asa untuk mendapat rahmat Allah," sambungnya.
Hal ini tertulis dalam Quran Surat Az Zumar Ayat 53
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat ini menerangkan bahwa yang dimaksud hamba adalah, semua aspek dan gender terkait manusia.
"Sepanjang bernama manusia, bukan Nabi, bukan Rasul, yang punya sifat maksum, atau dijaga dari salah, itu berpotensi berbuat salah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, manusia memiliki potensi benar, namun terkadang salah.
Kemudian dalam kesalahan itu, jangan pernah menyimpulkan bahwa Allah tidak akan pernah menerima kita untuk kembali kepada-Nya.
Jika seseorang berada diposisi seperti itu, artinya ia sedang dikuasai oleh pengaruh setan, karena hanya setan yang menyimpulkan saya salah.
Pada titik tersebut, Allah masih memberikan kesempatan untuk menyelamatkan hamba-Nya. Jangan sampai berda dalam situasi yang dikuasai oleh setan.
Maksud dari turunnya ayat tersebut adalah bahwa untuk menegaskan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menegaskan bahwa rahmat dalam bentuk ampunan Allah, akan turun pada orang yang berdosa sekalipun.
"Allah akan mengampuni semua dosa apapun yang pernah dikerjakan, sebelum nyawa sampai ditenggorokan," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Ya Allah mohon bukakan pintu-pintu rahmat-Mu untukku. Nah pintu tertingginya itu ampunan dari dosa," terang Ustaz Adi Hidayat.
Karena itu ketika Allah mencintai seorang hamba, yang pertama diberikan itu, menggugurkan dosanya, dan menghilangkan kebiasaan buruknya.
(udn)