- tim tvOnenews
Musik dalam Islam Boleh atau Tidak? Faank Vokalis Band Wali Tanya Langsung ke Habib Umar bin Hafidz Tak Disangka Jawaban Habib Begini, Katanya...
tvOnenews.com - Dalam salah satu kesempatan dakwahnya di Indonesia, Habib Umar bin Hafidz menggelar Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal.
Sosok Habib Umar bin Hafidz belakangan tengah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia.
Ulama kelahiran 27 Mei 1963 di Tarim, Hadramaut, Yaman ini tumbuh di keluarga para Ulama.
Habib Umar bin Hafidz yang akrab disapa Habib Umar juga dikenal sebagai pendiri pondok pesantren Darul Mustafa serta beberapa sekolah Islam lain yang ada di Yaman.
Pasalnya, Ulama asal Yaman tersebut sedang menggelar tabligh akbar di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Gresik, Palangkaraya, dan Kalimantan.
Acara Up Close dan Persoalan setelah dihadiri oleh ribuan jamaah, salah satunya adalah Faank, vokalis Wali Band.
Pekerjaannya tersebut dengan dengan kemaksiatan, lantas bagaimana agar dirinya dan Wali band bisa tetap memanage iman.
Sambil menahan haru dan berkata Marhaban Ya Habib, Farhan Zainal Muttaqin yang kerap disapa Faank mencoba menyapa Habib dengan bahasa Arab.
Faank menyampaikan bahwa dirinya memiliki seorang anak yang sedang menuntut ilmu dan berharap bisa diterima di pondok pesantren Darul Musthofa di Hadramaut, Yaman.
"Habib, ee saya... Bahasa Indonesia aja deh," ujar Faank sambil tertawa, disambut para jamaah lain.
"Nah gitu, kita gak ngerti Faank," pungkas Irfan Hakim yang menjadi host saat itu, dilansir dari YouTube Suara Nabawiy, Rabu (23/008/23).
Kemudian Faank mengajukan pertanyaan seputar pekerjaan dirinya sebagai entertainer, yakni vokalis Wali band.
"Kami ini entertain, yang mungkin dekat sekali dengan kemaksiatan, dengan dosa. Mungkin sebagian kami juga banyak yang bisa berangkat Umrah, berangkat Haji. Setelah Umrah kami merasa seperti Malaikat. Tapi seminggu, dua minggu, sebulan, setelah itu, rasanya Malaikat itu hilang dari kami ya Habib. Terus bagaimana kami memanage iman kami supaya, iman kami ini, kalaupun berkurang, jangan berkurang banget gitu ya Habib. Karena satu sisi, dengan datangnya Habib kesini Ini menambah kecintaan kami kepada Rasulullah SAW. Berikan kami cara, atau amalan untuk memanage iman kami ya Habib," tanya Faank sambil menahan tangis.
Habib Umar bin Hafidz menjawab pertanyaan Faank dengan bijak, yang diterjemahkan oleh Habib Jindan.
"Apa yang engkau sebutkan, itu disebutkan oleh Rasulullah SAW tentang fadhilahnya, orang yang ingat kepada Allah," ujar Habib Umar bin Hafidz di terjemahkan oleh Habib Jindan.
Menurut Habib Umar bin Hafidz jika seseorang yang berada di tengah keramaian yang sedang lupa dengan Allah sedangkan ada satu orang yang berdzikir kepada Allah, maka ia bagaikan orang yang berjihad.
Seseorang yang tetap teguh berjihad di jalan Allah, ditengah orang-orang yang lupa, dan balasan pahala yang begitu besar akan datang padanya.
"Kita jangan pernah menyetujui suatu kemaksiatan, dan jangan pernah ridha pada kemaksiatan terhadap diri kita ataupun pada orang lain. Akan tetapi juga sebisa mungkin kita membimbing, merangkul orang lain untuk lebih dekat kepada Allah SWT," ujar Habib Umar bin Hafidz.
Habib Umar bin Hafidz juga menjelaskan bahwa menempuh jalan hidayat, dan tertarik pada kebaikan itu lebih baik.
Kemudian manakala engkau bisa menarik seseorang ataupun melakukan daripada kebaikan-kebaikan tersebut, niatkan apa yang kita lakukan ini di dalam profesi kita itu menjembatani sebagai media untuk berdakwah dijalan Allah SWT.
Selain itu, Habib Umar bin Hafidz juga mengungkapkab bahwa apabila kita dalam posisi itu, keberadaan kita di tengah mereka bisa menjadi dakwah untuk menjadi lebih baik, maka Alhamdulillah.
Akan tetapi jikalau tidak bisa, dan terbawa menjadi insan yang lebih buruk maka sebaiknya kita menghindari situasi demikian.
Adapun untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT, maka jangan pernah berhenti atau menjadi malas untuk bertaubat kepada Allah.
Sebanyak apapun dosa dan kesalahan kita, dan sesering apapun kita kembali kepada kemaksiatan.
Menurut Habib Umar bin Hafidz, sebab setan itu selalu punya misi untuk menjebloskan seseorang dalam kemaksiatan.
"Setan adalah musuhnya Allah SWT dan Allah membuka pintu taubat seluas-luasnya untuk menggagalkan upaya setan," terang Habib Umar bin Hafidz.
Sering kali seseorang sudah taubat bikin dosa lagi, taubat lagi bikin dosa lagi, maka juga berdzikirlah sebagai taubat kepada Allah SWT.
Sebagaimana musuh kita, setan, ingin menghinakan kita dengan maksiat kepada Allah, maka hinakan dan kecewakan setan dengan cara bertaubat lagi.
(udn)