- kolase tvOnenews/ANTARA/Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Pemilu Sebentar Lagi, Ini Nasihat Ustaz Adi Hidayat untuk Calon Pemimpin
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya, pernah memberi nasihat kepada pemimpin dan calon pemimpin.
Diketahui, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Masa kampanye Pemilu akan dimulai sejak 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024.
Setelah itu, akan masuk masa tenang yang terhitung mulai 11 sampai dengan 13 Februari 2024.
Sementara pemungutan suara akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Lantas apa pesan Ustaz Adi Hidayat untuk para pemimpin dan calon pemimpin.
Ilustrasi Pemilu (ANTARA)
Menurut Ustaz Adi Hidayat, saat masa-masa pemilihan banyak orang yang mengerjakan hal-hal yang tidak perlu.
“Padahal kata Qur’an itu, di Qur’an surah tiga ayat 27, dari dua 26 kan jelas,” ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip tvOnenews pada Sabtu (2/9/2023) dalam potongan video ceramah beliau di kanal YouTube Ceramah Pendek.
“Katakan kekuasaan itu hanya milik Allah, Allah berikan kepada siapa yang akan daki,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka kata Ustaz Adi Hidayat, jika ada orang baik yang diberikan kekuasaan maka Allah ingin kebaikannya menyebar.
Ilustrasi Pemilu (ANTARA)
“Jika ada orang baik, diberikan, supaya kebaikannya menyebar kepada rakyatnya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun jika ada orang buruk yang diberikan kekuasaan maka Allah ingin menunjukkan ada yang salah.
“Kalau ada orang jelek kemudian dia bisa naik itu ditunjukkan ada yang salah di tempat itu, harus diperbaiki,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Supaya dia bisa diganti dengan yang lebih baik. Itu maksudnya,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengingatkan bahwa kekuasaan merupakan ketetapan dari Allah SWT.
“Makanya orang-orang yang pandai akan mendekati Allah,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Kalau diberikan, dia lakukan hal-hal yang baik. Maka mendekat dia, baca ayat-ayat itu’’ kata Ustaz Adi Hidayat seraya mengingatkan.
Berikut Surah Al-Imran ayat 26-27 yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Al-Qur'an (istockphoto)
Surah Al Imran Ayat 26
قُلِ اللهم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surah Al Imran Ayat 27
تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
Maka Ustaz Adi Hidayat berpesan kepada pemimpin dan calon pemimpin mohon baca dan pahami ayat tersebut.
Ilustrasi Al-Qur'an (ANTARA)
“Sebetulnya kepala-kepala yang calon pilkada, calon pemimpin, dan sebagainya, calon kepala daerah dari mulai yang ringan sampai yang besar, kalau dia paham tentang ayat itu dia bangun malam, dia minta petunjuk kepada Allah SWT, itu titipan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Kalau cuman menjadi pemimpin, Firaun pun pemimpin. Tapi kepemimpinan Firaun diabadikan, bahkan dalam Al-Qur’an sebagai contoh,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka berhati-hatilah, apakah kepemimpinan Anda akan membawa ke surga atau neraka.
“Hati-hati ada orang yang diberikan kedudukan, dengan itu dia bisa masuk ke surga,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Usta Adi Hidayat kemudian mengingatkan ada orang diberikan harta, dengan itu dia bisa ke surga.
Kemudian ada orang diberikan pengetahuan, maka bekal itu membawanya ke surga.
“Ada orang yang hanya diberikan tenaga, karena itu yang membuat dia ke surga,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat meminta semua masyarakat melihat contoh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.
“Bilal RA mendapatkan tenaga, dengan itu dia pake adzan. Ali RA mendapatkan pengetahuan, dengan itu dia pake berdakwah,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Dok. Istana Negara, Tempat Presiden RI Tinggal saat Bertugas (ANTARA)
Kemudian, sebagian sahabat mendapat kedudukan, di antara mereka ada Umar bin Khattab RA.
“Ya dipakai untuk mengantarkan ke surganya. Yang harta benda seperti Abdurrahman bin Auf RA,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa ada Firaun yang pernah mendapatkan kedudukan tapi tidak bisa mengantarkannya ke surga.
“Ada Qarun, yang ketika dia punya harta hanya dipakai foya-foya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Maka kata Ustaz Adi Hidayat, jika saat ini ada orang yang hanya ingin foya-foya maka sudah ketinggalan.
Ilustrasi Harta (ANTARA)
“Orang sekarang ingin ikutan foya-foya, dia ketinggalan, telat dia. Keduluan Qarun,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Katakan pada orang kaya, ya ibu-ibu sosialita misalnya, yang cuma gosip datang macem-macem,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa hal itu terlambat.
“Sejak zaman Nabi Yusuf, sudah ada sosialita yang cuma gosip. Kumpul-kumpul” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan tentang kisah Nabi Yusuf yang menjadi bahan gunjingan para wanita kaya di zaman itu.
“Jadi untuk apa kalau cuma kumpul-kumpul nggak ada kerjaan, harta dibanggakan, cari ayatnya!” kata Ustaz Adi Hidayat secara tegas.
“Begitu Anda dihadapkan pada suasana itu, baca. Malamnya bangun, sujudnya lamakan, suratnya pilih yang sesuai,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Beberapa Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Tentang Pemimpin
Ilustrasi Al-Qur'an (unsplash)
Surah Al-Baqarah Ayat 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة:30)
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Surah An-Nisa Ayat 59
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاًً (النساء:59)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS An-Nisa: 59).
Surah Shod Ayat 26
يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ (ص:26)
Artinya: "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."
Surah An Nisa Ayat 58-59
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا﴿٥٨﴾يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: "Sesungguhnya Allâh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allâh memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allâh adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allâh dan ta’atilah Rasûl(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh (al-Qur’an) dan Rasûl (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Itulah pesan Ustaz Adi Hidayat untuk para pemimpin atau calon pemimpin.
Disarankan langsung bertanya kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam
(mg4/put)