- kolase tvOnenews/YouTube Ustaz Abdul Somad Official/istockphoto
Rajin Ibadah dan Punya Setumpuk Amal Akan Percuma Jika Punya Ini, Ustaz Abdul Somad: Pahala Hangus Seketika
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad mengingatkan, jika kita rajin ibadah dan punya setumpuk amal, bisa tiba-tiba hangus karena hal ini.
Kata Ustaz Abdul Somad, semua pahala yang kita tumpuk ludes seketika.
Oleh karenanya, Ustaz Abdul Somad mengingatkan agar setiap Muslim untuk berhati-hati.
Lantas apakah yang bisa menghanguskan pahala kita?
Inilah penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dikutip dari ceramah beliau di program religi tvOne.
Kata Ustaz Abdul Somad, sesuatu yang bisa membuat hangus pahala kita adalah dosa pertama yang dilakukan oleh iblis.
“Hasad, Hasud, iri, dengki,” ujar Ustaz Abdul Somad, dikutip tvOnenews pada Selasa (5/9/2023) dari sebuah program Religi tvOne.
“Hasad dijelaskan oleh Imam Ghazali, tidak senang melihat orang dapat nikmat,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Namun, kata Ustaz Abdul Somad penyakit hasad itu baru menghanguskan 50 persen dari pahala ibadah.
Jika dilanjutkan dengan hasud, maka semua pahala yang ditumpuk akan hangus.
“Tapi baru 50 persen, bagaimana jadi sempurna? berusaha bagaimana supaya nikmat orang ini hilang, maka muncullah hasut,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad mengingatkan kepada semua umat muslim betapa dahsyatnya hasad dalam menghanguskan pahala ibadah.
“Hati-hati dengan hasad, karena sesungguhnya hasad memakan seluruh amal-amal,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Hasad ini sangatlah berbahaya karena semua amal dapat habis karena penyakit hati ini.
“Puasa, shalat malam, bangun masjid megah, dan lain sebagainya hilang itu semua pahala, hangus,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Kata Ustaz Abdul Somad, dosa pertama yang dilakukan oleh iblis adalah hasad.
“Karena dia tak suka melihat Nabi Adam dapat nikmat,” tandas Ustaz Abdul Somad.
وَاِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡٓا اِلَّاۤ اِبۡلِيۡسَؕ اَبٰى وَاسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ الۡكٰفِرِيۡنَ
Wa iz qulnaa lilmalaaa'i katis juduu liAadama fasajaduuu illaaa Ibliisa abaa wastakbara wa kaana minal kaafiriin
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.
"Enak aja makhluk kemarin sore,” kata Ustaz Abdul Somad saat menjelaskan apa yang dipikirkan iblis saat itu.
“Iblis beramal 1.000 tahun naik ke langit pertama, 2.000 tahun langit kedua, 3.000 langit ketiga, setelah 7.000 tahun sampai ke langit ke 7. Akhirnya selevel dengan malaikat,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Setelah muncul hasad, maka iblis ingin nikmat Allah hilang dari Nabi Adam.
“Dia godalah,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Apakah Perbedaan Setan dan Iblis?
“Komunitasnya namanya jin. Jin ada yang baik namanya jin muslim,” jelas Ustaz Abdul Somad.
“Jin yang tidak baik namanya setan, induknya setan itu iblis,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Apa Bukti Iblis dari Kalangan Jin?
Hasad Adalah Dosa Pertama Iblis yang Membuatnya Diusir dari Surga Lalu Dimasukkan ke Neraka (pixabay)
“Buka surah Al Kahfi yang biasa kita baca malam jumat,” kata Ustaz Abdul Somad.
Berikut Surah Al Kahfi Ayat 50 yang menjelaskan bahwa setan dari golongan jin.
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖۗ اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا
Wa iż qulnā lil-malā'ikatisjudū li'ādama fa sajadū illā iblīs(a), kāna minal-jinni fa fasaqa ‘an amri rabbih(ī), afa tattakhiżūnahū wa żurriyyatahū auliyā'a min dūnī wa hum lakum ‘aduww(un), bi'sa liẓ-ẓālimīna badalā(n).
Artinya: (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk (golongan) jin, kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai penolong) selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Dia (Iblis) seburuk-buruk pengganti (Allah) bagi orang-orang zalim.
Mengapa Jin bisa Selevel dengan Malaikat?
“Kok jin bisa selevel dengan malaikat? Karena prestasinya tinggi maka selevel sama malaikat,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Oleh karena itu, Ustaz Abdul Somad menganjurkan kepada setiap muslim untuk selalu membersihkan hati.
“Jadi kita bersihkan hati, karena ketika kita menghadap Allah, tak ada gunanya harta dan keluarga, kecuali yg datang dengan hati yang bersih ke hadapan Allah," kata Ustaz Abdul Somad.
Hasad kerap dikaitkan dengan akhlak, tapi Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa hasad adalah masalah aqidah.
“Jika kamu hasad kamu tidak punya akhlak, hasad itu sering dikaitkan dengan akhlak, itu keliru, hasad itu kaitannya dengan akidah,” tandasnya.
Hal ini karena orang yang hasad artinya tidak bersyukur dengan nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
“Orang yang hasad dengan nikmat orang lain sebenarnya dia mengingkari yang memberi nikmat bukan yang diberi nikmat,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Kamu hasad sama dia, artinya kamu suudzon sama Allah SWT,” kata Ustaz Abdul Somad lebih lanjut.
Cara Menjauhi Hasad?
Ustaz Abdul Somad Ajari Cara Jauhi Hasad (Istimewa)
Ustaz Abdul Somad menyarankan agar sering melakukan introspeksi diri.
“Jika kita sakit hati kecewa marah lihat orang dapat nikmat berarti kita dapat penyakit hasad,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Kemudian, kedua setelah kita tahu, maka disarankan langsung menjauhi,” saran Ustaz Abdul Somad.
“Jika ada hasad segera istighfar,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Supaya kita tidak dapat hasad langsung kita doakan orang tersebut,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustaz Abdul Somad menyarankan kita berdoa meminta sucikan diri dari penyakit hasad.
Salah satu doa mohon dihindarkan dari penyakit hasad adalah sebagai berikut.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Robbanagh firlanaa wa li ikhwaninaladziinaa sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii qulubiinaa ghillan lil ladzinaa aamanu robbanaa rouufur roohiim
Artinya : "Ya Allah, ampunilah dosa‐dosa kami dan dosa‐dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang‐orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al‐Hasyr: 10)
Ustaz Abdul Somad kemudian menyarankan jika ingin hasad, hasadnya dengan orang yang memiliki amalan yang tinggi.
“Jadi kalo ada hasad dalam hati, hasadlah melihat anak penghafal Al-Qur’an, hasadlah melihat orang yg punya harta tapi ia pakai untuk zakat, wakaf, infaq, sedekah,” katanya.
Hal ini dikatakan Ustaz Abdul Somad berdasarkan sebuah hadits yang menjelaskan bahwa tidak boleh hasad kecuali kepada dua hal.
“Dalam sebuah hadits dikatakan tidak boleh hasad kecuali pada dua hal, yang pertama orang yang diberi oleh Allah dengan ilmu,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Ia diberi ilmu lalu ia gunakan ilmunya untuk mengajar sejak pagi hingga petang, dan kepada orang yang hartanya banyak namun ia gunakan untuk bangun masjid, pesantren, sekolah gratis atau hal lain di jalan Allah,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Dalil-dalil Tentang Hasad
Dalil-dalil Tentang Hasad (usplash)
Hasad merujuk pada perasaan iri atau dengki terhadap keberhasilan, prestasi, atau kebahagiaan orang lain.
Penyakit hati ini akan melibatkan keinginan untuk mengurangi atau merugikan orang lain.
Hasad termasuk dalam perilaku negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dalam Al-Qur'an, kata hasad disebutkan beberapa kali, antara lain tercantum dalam surah-surah berikut ini.
Surah An Nisa Ayat 54
وَالۡحِكۡمَةَ وَاٰتَيۡنٰهُمۡ مُّلۡكًا عَظِيۡمًا
Baca: Am yahsuduunan naasa 'alaa maaa aataahumul laahu min fadlihii faqad aatainaaa Aala Ibraahiimal Kitaaba wal Hikmata wa aatainaahum mulkan 'aziimaa
Artinya: Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar.
Surah Al Baqarah Ayat 108
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Baca: Wadda kaṡīrum min ahlil-kitābi lau yaruddụnakum mim ba'di īmānikum kuffārā, ḥasadam min 'indi anfusihim mim ba'di mā tabayyana lahumul-ḥaqq, fa'fụ waṣfaḥụ ḥattā ya`tiyallāhu bi`amrih, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya:
Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surah Al Falaq Ayat 5
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Baca: Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya:
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
Hadits Abu Dawud
اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ
Artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud).
Hadits Tirmidzi
Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari az-Zubair bin al-Awwam ra dari Nabi Saw, beliau bersabda:
دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ: اَلْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ ، وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ ، حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
Artinya: Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian yaitu dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian. (HR. Tirmizi)
Itulah penjelasan mengenai bahayanya sifat hasad.
Disarankan bertanya langsung kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahualam