Jakarta, tvOnenews.com -  Hari ini, tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, terungkap keluhuran budi pekertinya dan ketinggian kepribadiannya.

Sebagai umatNya, maka alangkah baiknya kita lebih mengenal Nabi kita tercinta, Muhammad SAW.

Tanda-tanda yang membuktikan kenabian Muhammad SAW telah tampak sejak beliau dalam kandungan.

Akan tetapi yang tidak dapat disengketakan lagi adalah tanda kenabian yang terbesar dapat dikelompokkan dalam empat kategori.

Berikut beberapa tanda-tanda kenabian dari Nabi Muhammad SAW yang dilansir oleh tvOnenews.com pada Kamis (28/9/2023) dari buku Ensiklopedia Muhammad SAW yang ditulis oleh DR Abdul Mun’im Al-Hafni, seorang ulama terkemuka Timur Tengah.

Pertama, Al-Qur’an

Ilustrasi Al-Qur'an (istockphoto)

Al-Qur’an sebagai mukjizat yang dapat membenarkan yang benar dan membatalkan yang batil.

Kedua Hadits 

Hadits yang shahih  untuk membantah agar kebenaran terungkap dan kebatilan tergilas.

Ketiga, Sunnah 

Sunnah menjelaskan kepada seluruh umat manusia.

Keempat Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Kehidupan beliau adalah kekaguman di atas kekaguman, di samping sosoknya adalah mukjizat dalam segala ukuran.

Dalam berbagai riwayat, dijelaskan berbagai tanda kenabian dari Nabi Muhammad SAW yang sudah dilihat oleh banyak pihak, termasuk orang Yahudi.

Berikut penjelasannya.

Ramalan Tukang “Ramal” di Zaman Jahiliyah

Kaligrafi Allah dan Nabi Muhammad SAW di Sebuah Masjid (pixabay/yusseyhan)

Suatu hari, saat Nabi Muhammad SAW kecil pernah dibawa oleh ibu susunya, Halimah ke pasar Ukazh untuk dilihatkan kepada tukang ramal seperti umumnya orang-orang Jahiliyah saat itu. 

Akan tetapi, ketika tukang ramal itu melihat Muhammad maka ia berteriak kepada kaumnya,

"Bunuhlah anak ini, atau kalau tidak niscaya ia akan membunuh para pendeta agama kalian, menghancurkan tuhan tuhan kalian dan niscaya ia akan menang dari kalian." 

Maka, Halimah pun segera membawa Muhammad pergi.

Tanda Kenabian yang Dilihat oleh Pemilik Biara

Tanda Kenabian Nabi Muhammad SAW yang Dilihat oleh Buhaira (tim tvOne/viva.co.id)

Ada juga yang meriwayatkan, pada saat usia Nabi Muhammad SAW menjelang baligh, ia diajak pamannya pergi ke Syam untuk berdagang.

Di Syam, mereka menginap di sebuah biara.

Maka, berkatalah pemilik biara kepada pamannya, 

"Anak ini tentu bukanlah anakmu! Seharusnya, ayahnya sudah meninggal sebab wajahnya adalah wajah seorang nabi dan kedua matanya adalah kedua mata seorang nabi."

Pemilik biara itu kemudian lebih dikenal dengan panggilan Buhaira.

la terus memperhatikan mendung yang selalu bergerak di atas Muhammad SAW.

Sementara di kedua mata Nabi Muhammad SAW terdapat tanda merah.

Maka, Buhaira mengalihkan perhatiannya dengan lebih seksama terhadap calon nabi yang ada di hadapannya.

Ia pun menanyakan kepada pamannya tentang kondisinya.

Kemudian, setelah memperhatikan sosok anak yang ada di hadapannya itu, ia menemukan di antara ketiaknya sebuah tanda yang bertuliskan "Khanum Nabab (Penutup Kenabian).

Buhaira berkata kepada pamannya, "Segeralah pulang ke negerimu dan berhati-hatilah terhadap orang-orang Yahudi, sebab apabila mereka melihat  yang aku lihat, niscaya mereka akan membunuhnya. Sungguh, tanda yang terdapat pada anak saudaramu ini sesuatu yang sangat besar.”

“Kami menemukan tanda itu dalam kitab-kitab kami yang diriwayatkan dari para pendahulu kami,”

“Anak saudaramu ini orang Arab dan akan akan menjadi nabi dari umat ini, sementara orang-orang Yahudi sangat dengki karena menginginkan nabi yang muncul in berasal dari kalangan Bani Israil Jagalah anak saudaramu ini."

Ada Awan yang Selalu Berada di Atas Kepala Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi Bayangan Unta yang Ada di Gurun (pixabay/franzbird)

Diriwayatkan, suatu hari, Halimah pergi mencarinya karena cuaca begitu panas.

Halimah khawatir membuat Muhammad putra susuannya sakit. 

Maka, berkatalah anak perempuannya yang memomongnya, 

"Bunda, saudara (sesusuan) ku itu tidak kepanasan, aku melihatnya selalu dipayungi oleh mendung yang berada di atasnya kemanapun ia pergi, dan apabila ia berhenti mendung itu pun turut berhenti, dan apabila ia jalan lagi maka mendung itu pun turut berjalan”.

Saat Kecil, Pijakan Kakinya Pernah Mengeluarkan Air

Ilustrasi Air (unsplash)

Diriwayatkan pula, suatu hari Nabi Muhammad SAW pergi bersama pamannya ke pasar Dzul Majaz.

Saat itu, pamannya mengeluh kehausan kepada Nabi Muhammad yang saat itu masih kecil.

Nabi Muhammad kemudian turun dan tunggangannya dan berkata, 

"Wahai Paman, apakah engkau haus?”

Kemudian beliau menjejakkan kakinya ke atas tanah dan tiba-tiba saja mata air memancar dari kaki pijakannya itu.

Lalu berkatalah Nabi Muhammad SAW kecil, 

"Wahai Paman, minumlah!”

Itulah tanda-tanda kenabian dari Nabi kita tercinta, Muhammad SAW.

Semoga kita menjadi umatNya yang kelak akan mendapatkan syafaat dari beliau.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahualam