Mana yang Benar, Maulud atau Maulid Nabi? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan Seperti ini, Ternyata...

tvOnenews.com - Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan tentang perbedaan Maulid Nabi atau Maulud Nabi Muhammad SAW.

Dalam masyarakat terjadi perbedaan penyebutan antara Maulid Nabi dan Maulud Nabi, sebagai peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah.

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa dalam membahas sesuatu oleh para ulama, di posisikan dan di spesialisasikan dulu dalam bentuk takrif. 

"Definisi, jadi kalau Anda ingin membahas sesuatu, kita harus sepakat dengan definisinya dahulu," ujar Ustaz Adi Hidayat, dilansir dari YouTube Cahaya Islam, Kamis (28/09/23).

Mana yang Benar, Maulid Nabi atau Maulud Nabi

_{Ustaz Adi Hidayat menjelaskan perbedaan Maulid Nabi dan Maulud Nabi. Source: kolase tim tvOnenews}

Hal ini yang disebut dengan takrif, dan takrif ini harus memiliki unsur jami' mani'. 

Jami' adalah menghimpun semua unsur yang didefinisikan, dan mani' yaitu mengeluarkan segala sesuatu yang tidak terkait dengan definisi.

Sehingga pembahasan akan fokus pada hal yang akan diperbincangkan.

"Kelemahan orang-orang sekarang, ketika berbicara hukum, dia tidak tahu apa yang dibincangkan," terang Ustaz Adi Hidayat. 

Misalnya kita akan membahas hukum Maulid Nabi, maka kita harus sepakati dulu apa itu Maulid. Karena banyak masalah yang muncul sekarang tapi tidak disepakati tentang takrif tadi.

"Sekarang begini, Maulid atau Maulud, mana yang benar?," tanya Ustaz Adi Hidayat. 

Banyak dari kaum muslimin menilai mana yang benar antara Maulid atau Maulud, dan saling menyalahkan satu sama lain terkait definisi ini.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jika disebutkan Maulid, maka artinya waktu kelahiran. 

"Maulid itu ulang tahun. Bukan ulang tahun Maulid itu, bukan peringatan ulang tahun Maulid itu. Ingat baik-baik kalo pake peringatan itu pake Ied," terang Ustaz Adi Hidayat.

Ied itu sendiri peringatan hari kelahiran atau ulang tahun, akan tetapi jika hanya Maulid maka artinya waktu kelahirannya. 

"Kalau disebutkan Maulud, itu artinya bayi yang lahirnya. Bayinya yang dilahirkan. Nabinya, kalau dalam konteks Nabi," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Jadi kalau disandingkan dengan kalimat Maulidun Nabi, artinya waktu kelahiran Nabi. Kalau Mauludun Nabi, itu artinya Nabinya, atau Nabi yang dilahirkan.

"Saya ulang, Maulid apanya? Waktunya. Kalau Maulid Nabi artinya apa? Waktu Nabi dilahirkan. Baik, Maulud artinya apa? Nabinya. Kalau Maulud Nabi artinya? Nabinya yang lahir. Jelas sampai sini," terang Ustaz Adi Hidayat.

Sedangkan hukum merayakan Maulid Nabi, menurut Ustaz Adi Hidayat itu tidak ada hukumnya. Karena bagaimana kita bisa melekatkan hukum pada waktu lahirnya Nabi.

(udn)

Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.