- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Hukum Membaca Basmallah Al Fatihah Saat Shalat, Ustaz Adi Hidayat: Ada Empat Cara yang Dicontohkan oleh Nabi
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan mengenai hukum membaca Basmallah Al Fatihah saat shalat.
Surah Al Fatihah adalah pembuka dalam Al-qur’an.
Membaca Surah Al Fatihah adalah salah satu rukun shalat.
Oleh karenanya, harus diperhatikan secara betul dan benar bacaannya agar shalat dianggap sah.
Salah satunya yang sering menjadi kebingungan adalah terkait membaca bacaan Basmallah dalam Al Fatihah ketika shalat.
Apakah basmallah dalam Al Fatihah harus dibaca keras saat shalat atau tidak?
Ataukah basmallah Al Fatihah tidak harus dibaca saat shalat?
Berikut penjelasan mengenai hukum mengeraskan bacaan basmallah Al Fatihah saat shalat, yang dilansir tvOnenews.com pada Rabu (4/10/2023) dari kanal YouTube Ustaz Adi Hidayat Official.
"Bismillahirrahmanirrahim dalam Al Fatihah, apakah dibaca keras jahr atau silent dia sir," kata Ustaz Adi Hidayat.
Perkara bacaan basmallah ini harus diperhatikan betul karena bisa berpengaruh pada kesempurnaan shalat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, ternyata ada empat cara membaca basmallah Al Fatihah yang dicontohkan oleh Nabi.
Keempat cara ini dijelaskan dalam 70 hadis yang berbeda.
"Ketika Al Fatihah dibacakan oleh Nabi, cara baca Nabi itu dengan Bismillahirrahmanirrahim ada 4 cara, dan ini 70 hadits," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Apa saja cara membaca Basmallah dalam Al Fatihah saat shalat yang dicontohkan Nabi?
Kaligrafi Lafadz Basmallah (kolase tvOnenews/istockphoto/canva/putri)
"Cara pertama, beliau ajarkan jahar, Bismillahirrahmanirrahim, jelas," kata Ustaz Adi Hidayat.
Dalam cara pertama ini, bismillah dibaca dengan cara dikeraskan suaranya sama seperti membaca ayat lainnya.
"Cara kedua, beliau bacakan sir silent," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Lalu di cara kedua, basmallah tidak dikeraskan bacaannya namun tetap dibaca kemudian dilanjutkan ke ayat berikutnya.
Sementara pada cara ketiga, bacaan bismillah tidak dibaca sama sekali.
"Yang ketiga, enggak dibaca sama sekali sebelum tadi kalimat bismillahirrahmanirrahim turun kan dimulai dari Alhamdulillah," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Makanya ada hadis-hadis viral, saya shalat di belakang Nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, bacanya Alhamdulillahirobbil alamin," lanjutnya.
Kejadian tersebut terjadi ketika periode basmallah belum turun sehingga Nabi langsung ke ayat berikutnya.
"Itu sebelum periode basmallah turun," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Maka tidak baca tuh langsung, Alhamdulillahirobbil alamin," sambungnya.
Lalu ada juga cara keempat yaitu dibaca di rakaat pertama tapi tidak dibaca lagi di rakaat berikutnya.
"Yang keempat, kadang dibaca jahar rakaat pertama, yang selanjutnya enggak dibaca lagi," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Keistimewaan Basmallah
Keistimewaan Lafadz Basmallah (istockphoto)
Lafadz Basmallah sangat istimewa.
Jika tak hafal doa, setidaknya ucapkanlah Basmallah.
Dengan mengucapkan Basmallah sebelum memulai aktivitas, insyaAllah setiap hal yang dilakukan akan menjadi ibadah.
Dalam sebuah hadits disebutkan,
“Dari Abu Buraidah, dari ayahnya, Rasulullah bersabda, telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang belum pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Sulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu bismillahirrahmanirrahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)“.
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT Surah An-Naml ayat 30.
Dalam Surah itu, disebutkan bahwa Basmallah pernah dituliskan oleh Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis.
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Lafadz Basmallah disebutkan sebanyak 114 kali di setiap awalan surah dalam Al-Qur’an.
Hanya ada satu surah yang tidak diawali oleh lafadz Basmallah.
Surah itu adalah at Taubah, surah ke-9 dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah.
Mengapa?
Penjelasan mengapa Surah At Taubah tidak diawali Basmallah diantaranya dijelaskan dalam hadist Muslim berikut ini
“Sungguh di permulaan surah ini (At-Taubah) tidak ditulis bismillahirrahmanirrahim disebabkan karena lafadz basmalah adalah rahmat. Dan rahmat itu adalah keamanan. Sedangkan surah ini diturunkan kepada orang-orang munafik dan dalam keadaan perang. Dan rasa aman itu tidak untuk orang-orang seperti mereka.” (HR. Muslim)
Itulah penjelasan mengenai hukum membawa Basmallah Al Fatihah saat shalat.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada Ulama, Pendakwah atau Ahli Agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua'lam.
(far/put)