- pexels
Walaupun Bangun Subuh Kesiangan, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Agar Tetap Lakukan Amalan Sunnah Ini: Keutamaannya Khusus!
Jakarta, tvOnenews.com - Meski bangun kesiangan, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar setiap Muslim tidak meninggalkan amalan sunnah berikut ini.
Kata Ustaz Adi Hidayat, amalan sunnah ini pernah dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika beliau bangun kesiangan saat mendirikan shalat subuh.
Apa amalan sunnah yang dikerjakan Nabi Muhammad tersebut?
Berikut amalan sunnah yang dimaksud yang dilansir tvOnenews.com pada Sabtu (7/10/2023) dari kanal YouTube Ustaz Adi Hidayat Official.
Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Amalan Sunnah yang Sebaiknya Tetap Dilakukan Meski Subuh Kesiangan (kolase tvOnenews)
Sebelum menjelaskan amalan tersebut, Ustaz Adi Hidayat menceritakan kisah saat Nabi Muhammad bangun kesiangan.
“Saat itu Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya sedang dalam perjalanan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian pada suatu malam setelah shalat malam Nabi SAW meminta Bilal untuk berjaga agar rombongannya tidak kesiangan bangun subuh.
“Akan tetapi Bilal mengatakan bahwa ia ingin ikut tidur bersama yang lain,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Namun Bilal berjanji akan bangun saat waktu subuh dan membangunkan Rasulullah SAW dan rombongannya.
Nabi Muhammad SAW kemudian mengiyakan permintaan Bilal tapi dengan syarat Bilal harus bangun sebelum subuh.
“Ternyata, semuanya tertidur, termasuk Bilal,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian semua baru bangun ketika cahaya matahari menghangatkan pipi rombongan sahabat dan Rasulullah SAW.
“Atas kejadian ini, Nabi Muhammad menegur Bilal dan memberi pesan penting kepadanya untuk tidak memaksakan diri pada perkara yang tak sanggup dilakukan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Nabi langsung menyuruh semua bergegas wudhu dan shalat berjamaah.
Mengapa Seorang Nabi SAW Bisa Kesiangan Subuhnya?
Kisah Saat Nabi Muhammad SAW Shalat Subuh Kesiangan (freepik)
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa sangat mudah bagi Allah SWT untuk membangunkan Nabi Muhammad SAW yang kala itu tertidur.
“Sangat mudah bagi Allah SWT untuk membuat Nabi SAW agar shalat subuh tidak kesiangan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Akan tetapi menurut Ustaz Adi Hidayat, Allah ingin menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran.
“Yang bisa dipetik hikmah dan pelajarannya bagi umat Nabi Muhammad SAW,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Kata Ustaz Adi Hidayat, jika pada saat itu Nabi Muhammad SAW tidak bangun kesiangan, maka umatnya di masa depan akan kebingungan tentang cara shalat subuh jika ketiduran.
Kemudian, menurut Ustaz Adi Hidayat, berdasarkan kisah Nabi Muhammad SAW itulah, maka ketika ada orang yang bangun kesiangan dan belum shalat subuh, maka seketika bangun, ia harus menyegerakan shalat subuhnya.
Tunaikanlah shalat subuh langsung setelah bangun dari tidur sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan rombongan sahabat kala itu.
“Kalau orang ketiduran tiba-tiba bangun maka seketika tibalah waktu shalat pada saat itu," tegas Ustaz Adi Hidayat.
"Tetap dia harus mengerjakan shalat sesuai waktu bangunnya, itu hadistnya shahih," lanjutnya.
Sehingga jika tertidur dan melewatkan waktu shalat subuh, maka wajib melaksanakan shalat subuh begitu ia bangun.
Dan sebaiknya tak ditunda-tunda, harus seketika setelah bangun.
“Haditsnya shahih,” kata Ustaz Adi Hidayat.
"Shalat orang yang tertidur adalah waktu bangunnya," tandas Ustaz Adi Hidayat menambahkan.
Ilustrasi Dua Orang Muslim sedang Shalat (tim tvOnenews/julio)
Namun menariknya, dalam kisah yang diceritakan oleh Ustaz Adi Hidayat tersebut, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan suatu amalan sunnah sebelum shalat subuh yang kesiangan tadi.
Amalan yang dimaksud Ustaz Adi Hidayat adalah shalat sunnah dua rakaat qobliyah subuh.
"Ini menunjukkan keutamaan dua rakaat sebelum subuh itu jauh di atas shalat sunnah lainnya, bahkan yang mengiringi shalat fardhu, ada keutamaan khusus," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Shalat sunnah qobliyah subuh ini menurut Ustaz Adi Hidayat tak harus dikerjakan saat waktu subuh, melainkan dilakukan sebelum shalat subuh.
Sehingga walau kesiangan pun tetap bisa mengerjakan shalat qobliyah subuh ini.
"Para ulama hadits mengatakan kalau dua rakaat ini tidak penting pada saat itu mustahil dikerjakan, pasti Nabi akan langsung shalat subuh," kata Ustaz Adi Hidayat.
Berikut hadits yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat, yang dikutip dari artikel di laman Muhammadiyah dengan judul Bolehkah Mengganti Shalat Karena Ketiduran?
Hadits Tentang Shalat Orang yang Lupa
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata, bersabda Rasulullah saw: “Barangsiapa lupa shalat, hendaknya ia mengerjakan di kala ia ingat. Tak ada kafarat (penutup dosa) baginya selain itu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits Tentang Shalat Orang yang Tidur
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Bersabda Rasulullah saw: ” Apabila salah seorang di antaramu lalai tertidur sehingga karenanya luput melaksanakan shalat, atau salah seorang diantaramu lalai sehingga karenanya tertinggal melakukan shalat, maka hendaknya melakukan shalat iu di kala teringat, karena Allah berfirman: ‘Dirikanlah shalat untuk mengingat akan Daku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Subuh Adalah Waktu yang Istimewa
Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Amalan Sunnah yang Tetap Dikerjakan Nabi Muhammad Meski Subuhnya Kesiangan (kolase tvOnenews)
Dalam Islam, subuh merupakan waktu yang istimewa.
Berikut hadis-hadis tentang istimewanya subuh.
Hadits Bukhari
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari).
Hadits Muslim
“Barangsiapa yang shalat isya` berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah sholat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656).
Hadits Baihaqi
“Hai Fatimah, bangun dan saksikanlah rezeki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rezeki para hamba antara sholat subuh dan terbitnya matahari.” (H.R. Baihaqi).
Itulah penjelasan mengenai amalan sebelum subuh yang dianjurkan meski shalat subuh kesiangan.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar dapat pemahaman yang lebih mendalam.
Wallahua’lam
(far/put)