- kolase tvOnenews/ANTARA/reuters
Ajakan Shalat Ghaib untuk Doakan Para Syuhada di Palestina, Ini Dalil hingga Cara Melaksanakannya
Jakarta, tvOnenews.com - Shalat ghaib disarankan dilakukan oleh setiap Muslim untuk mendoakan saudara kita di Palestina.
Sebagaimana kita tahu, perang antara Israel dan Palestina semakin membara.
Berdasarkan data terakhir, pada hari ke-5 pertempuran, Rabu (11/10/2023), Kementerian Kesehatan setempat menyebutkan sebanyak 1.055 orang tewas dan 5.184 orang lainnya terluka dalam pertempuran yang sedang berlangsung di seluruh Jalur Gaza.
Maka, untuk mendoakan para syuhada di Palestina, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengajak seluruh umat muslim di Indonesia untuk melaksanakan shalat ghaib.
Lantas bagaimanakah niat dan perbedaan shalat ghaib dan shalat jenazah?
Shalat ghaib adalah shalat yang dikerjakan untuk mayit yang berada jauh.
Shalat ghaib dilakukan apabila ada keluarga atau saudara sesama muslim yang meninggal dunia jauh dari tempat kita.
Shalat ghaib biasanya dilakukan untuk korban bencana, wabah atau perang atau peristiwa lain yang menimbulkan banyak korban.
Maka ketika hal itu terjadi, disunnahkan bagi kita untuk mendirikan shalat ghaib walaupun waktunya sudah lewat.
Sementara ditinjau dari hukumnya, shalat ghaib hukumnya sah sebagaimana shalat jenazah, meski jenazah tidak di depan yang menshalatkan.
Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, shalat ghaib pernah dilakukan oleh Rasulullah saw di Madinah terhadap An Najasyi, seorang raja negeri Habasyah (Ethiopia) yang beragama Islam, yang wafat di negeri tersebut.