Sampai Pernah Diblokir Google, Ustaz Adi Hidayat Padahal Beri Bantuan Rp14 miliar ke Palestina, Kok Bisa?

Jakarta, tvOnenews.com - Perang Hamas vs Israel memanas beberapa waktu belakangan ini, Palestina bahkan saat ini dihujani dengan senjata dan roket, dentuman serangan udara dan artileri terus bergema.

Mirisnya lagi, serangan militer Israel lebih dominan ke pemukiman warga di Gaza. Hal itu terlihat gempuran roket yang masih menghujani pusat Kota Gaza hingga Selasa waktu setempat.

Imbas perang yang berkecamuk ini, Fikri Seorang WNI di Gaza dalam laporannya di Kabar Petang tvOne mengatakan hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 830 orang dan sebanyak 4.250 warga Palestina mengalami luka-luka.

_{Detik-detik Israel gempur tempat produksi senjata Pejuang Hamas, banyak menelan korban. (Istimewa)}

Hal ini mengingatkan kembali publik akan kabar dari Ustaz Adi Hidayat yakni aplikasi dakwah dan Al-Qur'an miliknya mengalami pemblokiran google usai beri bantuan ke Palestina.

Diketahui bahwa Ustaz Adi Hidayat memiliki aplikasi guna menyebarkan dakwahnya serta sarana untuk belajar Al-Qur'an yang bisa diunduh di PlayStore.

Kabar pemblokiran aplikasi Ustaz Adi Hidayat ini ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu setelah akun Twitter @m1n4_95 membuat unggahan yang menyebutkan bahwa akun pendakwah ini diblokir oleh Google. 

Pemblokiran ini diketahui terjadi setelah Ustaz Adi Hidayat menyalurkan donasi senilar Rp14 miliar ke Palestina.

"Bbrp aku Ustadz Adi Hidayat diblokir oleh google, begitu juga aplikasi al Qur'an di playstore dihapus oleh google," cuitnya.

Bagi masyarakat Indonesia, isu seputar Palestina dan Israel selalu mendapatkan perhatian besar. 

Ustaz Adi Hidayat pun termasuk salah satu pendakwah yang selalu menyuarakan keadilan bagi masyarakat Palestina serta kerap menyalurkan donasinya. 

Dua aplikasi itu yakni At-Taisir Digital dan UAH Corner, di mana menurut Ustaz Adi Hidayat dua aplikasi itu tidak ada hubungannya dengan isu konflik Palestina dan Israel.

Perlu diketahui, Aplikasi At-Taisir adalah aplikasi Al-Qur'an dan UAH Corner yang berisikan informasi tentang taklim, dan juga referensi buku-buku Islami. Buku-buku karya Ustaz Adi Hidayat.

Meski begitu, tanpa menunjukkan kemarahan di ruang publik, Ustaz Adi Hidayat justru memberikan pesan yang sangat positif. 

Pesan Ustaz Adi Hidayat ini juga bisa menjadi penyemangat agar kedepannya tak akan lagi ada kejadian serupa dan memberikan salam hangat untuk Google.

"Terimakasih, salam hangat untuk Google yang telah me-remove beberapa bagian dari aplikasi kami," ujar Ustaz Adi Hidayat. 

Setelahnya, Ustaz Adi Hidayat menyatakan dengan tegas bahwa Google kelak akan mengerti apa yang dirasakan dirinya saat ini.

"Suatu saat anda akan mengerti ya bagaimana kita bisa menyuarakan nilai kebaikan dan suatu saat anda akan memahami bahwa tidak selamanya anda mempunyai kekuatan untuk melakukan itu," kata Ustaz Adi Hidayat. 

_{Ustaz Adi Hidayat (UAH), Pendakwah. (Youtube Adi Hidayat Official)}

Alih-alih memaki Google, Ustaz Adi Hidayat justru menyampaikan pesan positif yang menjadi penyemangat anak bangsa untuk mengembangkan teknologi digital. 

Apa yang dialami oleh dirinya diyakini sebagai titik awal bagi anak bangsa untuk bisa menyaingi Google di masa depan. 

"Karena ini mungkin titik awal bagi anak bangsa kami yang punya kemampuan-kemampuan teknologi yang dahsyat untuk membuat dan menyaingi apa yang telah Anda buat," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Sudah saatnya teman-teman sekalian kita hadirkan sebuah tampilan dahsyat untuk menyaingi apa yang sekarang didominasi oleh sebagian kalangan, jika ini menjadi langkah awal yang bagus, maka semoga Allah merahmati kita semua," tutupnya yang dilansir dari Youtube @Dua_Perkara.

Beberapa waktu kemudian, Ustaz Adi Hidayat mengumumkan bahwa aplikasi UAH Corner sudah bisa kembali diakses. 

Sebagai rasa syukur karena UAH Corner sudah bisa diakses, Ustaz Adi Hidayat kala itu sampai menggratiskan paket dan produk yang ada di aplikasi tersebut. (far/ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini