- Tangkapan Layar
Bolehkah Kirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia? Ternyata Begini Hukumnya kata Ustaz Khalid Basalamah
tvOnenews.com - Dalam sebuah kesempatan saat sedang berdakwah, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan tentang hukum mengirim atau membaca surat Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Kita tahu kalau di masyarakat Indonesia jika ada seseorang yang meninggal dunia ada budaya membacakan surat Al Fatihah dengan maksud mendoakan mereka yang meninggal dunia.
Lalu apakah membaca surah Al Fatihah pada orang yang meninggal dunia diperbolehkan dalam islam?
Melansir dari sebuah tayangan di kanal Youtube Istawuutv ustaz Khalid Basalamah menjelaskan kalau tidak pernah ada riwayat hadits yang menyebutkan bahwasanya Al-Quran akan sampai kepada orang meninggal dunia.
Bukan hanya itu, Nabi Muhammad SAW tidak pernah meriwayatkan membaca atau mengirim Al Fatihah kepada Hamzah dan Khadijah, istrinya yang lebih dulu meninggal dunia.
"Tidak pernah Nabi mengatakan, Al Fatihah kepada Hamzah, kepada Khadijah, tidak pernah ada riwayat itu kan," ujar Ustaz Khalid Basalamah, dilansir dari Istawuutv, Kamis (02/11/23).
Di dalam Al-Quran pun tidak ada ayat yang menyebutkan tentang mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Akan tetapi ada ijtihad ulama yang mengatakan sampai kalau orang baca Al-Quran kepada orang mati itu ijtihad, tidak berlandaskan dengan dalil.
Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa dalam madzhab Imam Syafi'i tegas dalam masalah ini, beliau berkata bahwa tidak sampai kepada orang meninggal.
Madzhab Syafi'i merupakan mazhab yang banyak digunakan oleh orang-orang Indonesia pada umumnya untuk menentukan hukum fikih akan sesuatu hal.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan kalau hal tersebut bisa dikembalikan kepada diri masing-masing umat muslim dan mengingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan amalan.
"Tapi ini karena khilafiyah, kembali kepada individu masing-masing. Kalau saya pribadi, lebih berhati-hati," papar Ustaz Khalid Basalamah.
Selain itu, Ustaz Khalid Basalamah berpesan agar sebaiknya menjalankan amalan atau ibadah yang sudah pasti hukumnya dalam Islam dan hindari amalan-amalan atau ibadah yang dalilnya belum jelas dalam Islam.
"Sesuatu yang sudah pasti-pasti, seperti sedekah, doa, sudah pasti. Mari kita kerjakan. Sesuatu yang belum pasti, tidak ada dalil khusus menjelaskannya, maka sebaiknya kita hindari," sambungnya.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian berpesan agar kita kembali kepada apa yang sudah disunnahkan.
"Karena ibadah yang ada perintahnya saja sudah terlalu banyak, lantas untuk apa kita buat ibadah yang tidak ada perintahnya," pungkas Ustaz Khalid Basalamah.
(udn/akg)