Jakarta, tvOnenews.com - Buya Yahya dalam sebuah ceramah menjelaskan mengenai hukum main sepak bola dalam Islam.

Sebagaimana diketahui, sepak bola adalah salah satu olahraga populer.

Lantas bagaimana hukum main sepak bola dalam Islam? Berikut penjelasan Buya Yahya yang dirangkum tvOnenews.com pada Rabu (23/11/2023) dari ceramah beliau di YouTube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya menjelaskan bahwa olahraga dalam bentuk apapun dibolehkan. Namun ada syarat yang harus diikuti.

“Semua jenis olahraga yang bermanfaat untuk jasad,untuk kesehatan batin dan dengan cara yang tidak melanggar syariat, maka itu diperkenankan. Olahraga apa saja,” jelas Buya Yahya.

Olahraga yang melanggar syariat misalnya, menjadikan olahraga untuk berjudi atau membuka aurat.

“Berjudi atau membuka aurat, atau bagi perempuan berbaur itu melanggar syariat,” tandas Buya Yahya.

Kemudian Buya Yahya mengingatkan bahwa jika dengan olahraga lalu meninggalkan shalat maka itu haram.

“Kalau dengan cara yang kemudian meninggalkan waktu shalat itu menjadi haram,” kata Buya Yahya mengingatkan.

Maka kepada setiap Muslim yang melakukan olahraga sepak bola sebaiknya mengingat nasihat Buya Yahya berikut ini.

“Ingat harus menutup aurat, tidak ada perjudian di dalamnya. Jangan tinggalkan waktu shalat. Jika itu diingat maka itu ya hal yang boleh diperkenankan,” tandas Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengingatkan agar jangan sampai waktu habis untuk olahraga.

“Kalau hidupnya olahraga terus ya kan harusnya ada saat beribadah,” kata Buya Yahya.

“Ada saat berzikir, ada saat belajar, olahraga. Terus alasannya biar sehat pagi siang dan malam ya enggak benar seperti itu,” sambung Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menyarankan agar setiap olahraga dijadikan sarana ibadah.

“Sebagian orang itu memang dengan kecerdasannya olahraga itu intinya bagaimana anggota tubuh kita itu adalah bergerak sehingga ada peredaran darah menjadi lancar,” jelas Buya Yahya. 

Maka disarankan setiap Muslim buru akhirat dengan cara seperti itu.

“Mestinya pemburu akhirat juga kayak gini,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya memberi contoh di negara-negara maju yang dimana warganya lebih memilih jalan kaki atau naik sepeda agar tubuhnya bergerak.

“Kalau dari rumah ke kantor hanya sekitar satu kilo enggak mau naik kendaraan. Dia sudah dikasih jatah 20 menit untuk jalan kaki,” kata Buya Yahya.

Lebih baik lagi jika setiap langkahnya dibarengi dengan zikir atau shalawat, maka pahalanya akan luar biasa.

“Misal dalam perjalanan itu sudah dijatah, misal saat berjalan saya ingin mengulang bacaan qur’an saya, satu juz atau ada mengatakan dua juz,” jelas Buya Yahya. 

Maka sangat disayangkan jika di rumah, kantor dan kendaraan selalu menggunakan pendingin ruangan dan makan asal-asalan.

Jika itu dilakukan, maka alangkah kasihan tubuhnya.

Buya Yahya juga menyarankan agar tubuh jangan malas untuk bergerak.

Buya Yahya kemudian mengungkapkan bahwa kebiasaan orang luar negeri yang tidak memakai pembantu agar tubuhnya bergerak saat membereskan rumah juga sangat baik untuk ditiru.

“Sambil berolahraga tapi sambil menjalankan tugas,” jelas Buya Yahya.

Kata Buya Yahya, melakukan kegiatan di rumah jika ditujukan untuk kesehatan maka akan berdampak baik.

“Dilayani oleh pembantu, dia jadi bos duduk saja, nah kesehatannya dimana?” tanya Buya Yahya sambil mengingatkan. 

Itulah penjelasan mengenai hukum main sepak bola dalam Islam.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahua’lam