- Program/Damai Indonesiaku
Hati-hati! Setiap Amal Bisa Berubah Jadi Riya, Syekh Ali Jaber Sarankan Baca Doa Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Syekh Ali Jaber mengingatkan bahaya riya yang tak disengaja.
Oleh karenanya, kata Syekh Ali Jaber para ulama selalu katakan jaga amal sejak awal hingga akhir.
Kemudian Syekh Ali Jaber menyarankan setiap Muslim untuk membaca doa berikut ini.
Bagaimanakah lafadz doa yang dimaksud Syekh Ali Jaber, yang dapat membuat kita terhindar dari riya?
Berikut doa yang dibagikan oleh Syekh Ali Jaber yang dikutip tvOnenews.com pada Kamis (7/12/2023) dari YouTube Muslim-saluran dakwah.
“Menurut Saya, itu doa memohon perlindungan dari Riya,” kata Syekh Ali Jaber.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika wa ana a’lamu wa astaghfiruka lima la a’lam
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari segala perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) yang saya tahu dan aku istighfar dan memohon ampun dari perbuatan yang saya tidak tahu.”
Kata Syekh Ali Jaber, yang dimaksud dari doa itu adalah berlindung kepada Allah dari perbuatan yang bisa menjatuhkan saya dengan sengaja kepada syirik.
“Atau bisa menjatuhkan Saya tidak sengaja dengan Syirik,” jelas Syekh Ali Jaber.
“Aku berlindung kepada Allah dari perbuatan syirik yang sengaja atau tidak sengaja,” sambung Syekh Ali Jaber.
Setiap Mukmin kata Syekh Ali Jaber insyaAllah tidak mau sengaja atau dengan sungguh-sungguh melakukan perbuatan syirik.
“Yang sering terjadi adalah sering kita jatuh dalam syirik jatuh dalam riya tapi kita tidak tahu, tidak sadar bahwa itu riya,” ujar Syekh Ali Jaber.
“Kita tidak sadar itu syirik,” lanjut Syekh Ali Jaber mengingatkan.
Oleh karenanya Syekh Ali Jaber mengatakan dalam doa itu mengandung kata istighfar,
“Makanya kita memohon istighfar wa astaghfiruka limaa laa alam, memohon perlindungan Allah Subhanahu ta'ala dari perbuatan yang salah atau salah ingat atau salah berbuat,” jelas Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa doa ini sangat bagus dan sering dibaca oleh Rasulullah SAW.
“Rasul wasallam sering membaca dan dijaga di dalam shalatnya di dalam sujud,” kata Syekh Ali Jaber.
Benarkah Doa Dibaca di Sujud Terakhir Saja?
Hati-hati! Setiap Amal Bisa Berubah Jadi Riya, Syekh Ali Jaber Sarankan Baca Doa Ini (envato element)
Kata Syekh Ali Jaber, sebenarnya doa boleh dibaca saat sujud kapanpun.
“Doa dalam sujud kapan saja boleh, sujud pertama, sujud kedua, sujud rakaat pertama, sujud rakaat kedua sampai sujud terakhir. Semuanya boleh yang jelas selama bersujud bebas berdoa,” ujar Syekh Ali Jaber.
Tapi Mengapa Banyak Doa Dibaca di Sujud Terakhir?
Menurut Syekh Ali Jaber, kebanyakan doa di sujud terakhir karena dikhawatirkan membuat kita lupa rakaat shalat.
“Mungkin dia khawatir kalau sering doa di setiap sujud, nanti dia salah hitung rakaatnya,” jelas Syekh Ali Jaber.
“Makanya ada usulan dari ulama jadikan doanya di sujud terakhir supaya tahu habis itu mau sudah langsung tahiyat dan salam,” lanjut Syekh Ali Jaber menjelaskan.
Namun jika memang mau berdoa di setiap sujud itu perbolehkan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.
“Sebagaimana hadits yang shahih, posisi seorang hamba di sisi Allah dekat sama Allah ketika dia dalam keadaan sujud . Maka perbanyaklah doa,” kata Syekh Ali Jaber.
Doa Bolehkah Bahasa Indonesia?
Hati-hati! Setiap Amal Bisa Berubah Jadi Riya, Syekh Ali Jaber Sarankan Baca Doa Ini (pixabay/aamiraimer)
Syekh Ali Jaber menyarankan berdoa dengan menggunakan Bahasa Arab.
“Saya mendorong doa dalam bahasa Arab tapi boleh enggak dalam Bahasa Indonesia? Boleh!” ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber kemudian mengatakan bahwa inti dari ibadah doa adalah menggunakan bahasa yang kita pahami.
“Contoh rabbana aatina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabannar. Ini kan Bahasa Arab banyak yang artinya paham dan hafal, berarti sebaiknya baca dengan Bahasa Arab,” saran Syekh Ali Jaber.
Namun jika ingin berdoa, atau curhat kepada Allah saat sujud dan Anda tidak mengetahui Bahasa Arabnya, maka diizinkan gunakan Bahasa Indonesia.
“Ada hajat, ada curhat, ada ingin mengungkapkan sesuatu ada masalah yang kita hadapi tidak paham doa bahasa Arab sesuai hajat kita boleh gunakan bahasa Indonesia,” jelas Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa yang jelas bacaan shalat tidak boleh diganti Bahasa Indonesia.
“Yang tidak boleh mengganti bahasa adalah tuntunan shalatnya, misal al-fatihah, subhana rabbiyal azhiimi dalam rukuk, subhana rabbial a’la dalam sujud. Kemudian tahiyat tidak boleh diganti bahasa tapi kalau sudah tunaikan kewajibannya tersebut selebihnya Anda bebas,” kata Syekh Ali Jaber.
Namun jika memang hafal dan bisa,
Syekh Ali Jaber menyarankan sebaiknya setiap Muslim berdoa dengan menggunakan Bahasa Arab.
Itulah penjelasan mengenai doa agar terhindar dari riya dan waktu terbaik saat berdoa.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam
(put)