Ilustrasi Orang Berdoa.
Sumber :
  • pixabay/deyudyarra

Ingat! Utang Wajib Dilunasi, Selain Berusaha Maksimal Silahkan Amalkan Doa yang Dibagikan Ustaz Adi Hidayat Ini: Baca Sebelum Tidur dan Hadap Kanan

Kamis, 28 Desember 2023 - 20:03 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Utang wajib dilunasi.

Namun terkadang dalam melunasi utang setiap orang memiliki kendala.

Meski begitu utang tetap harus dilunasi. 

Hal ini karena meski sudah meninggal, utang wajib dilunasi oleh ahli waris.

Bahkan ruh orang yang berutang akan menggantung jika belum dilunasi.

Selain berusaha dengan maksimal, ternyata ada sebuah doa yang dapat diamalkan.

Doa ini memiliki keutamaan membuat utang lunas.

Doa lunas utang ini pernah dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya.

“Usahakan sebelum tidur, selain membaca surah-surah agar terbebas dari setan seperti ayat kursi, mohon baca doa memohon bebaskan dari jeratan utang dan kefakiran,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Kamis (28/12/2023).

Dengan rutin mengamalkan doa lunas utang ini, jika Allah SWT mengizinkan, maka semua utang akan rontok.

Lantas doa malam apa yang dapat membuat lunas utang?


Ilustrasi Seorang Muslim sedang Berdoa (envato element)

Kata Ustaz Adi Hidayat doa lunas utang ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dianjurkan dibaca sebelum tidur dan menghadap kanan.

Berikut doa lunas utang yang dibacakan oleh Ustaz Adi Hidayat.

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

Baca: Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.

Artinya:

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim).

“Bacalah doa tersebut dengan kekhusyuan, penuh harap kepada Sang pemberi rezeki,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

“Dengan doa ini semoga Allah membebaskan kita dari utang dan kefakiran,” sambung Ustaz Adi Hidayat.

Membayar utang hukumnya wajib. Bahkan jika seorang muslim punya utang kemudian tiba-tiba meninggal, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah diantara yang paling enggan menshalatkan jenazah orang yang masih memiliki utang.

“Beliau katakan silahkan saudaranya atau yang lain yang menshalatkan. Saya belum bisa menshalatkan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.

Hal tersebut tercantum dalam hadits berikut ini.

Dari Salamah bin Al-Akwa’ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: لاَ، فَصَلَّى عَلَيْهِ، ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ» ، قَالَ: أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَصَلَّى عَلَيْهِ

Bahwa Nabi ﷺ dihadirkan kepada beliau satu orang jenazah agar disalatkan. Maka, beliau bertanya, “Apakah orang ini punya utang?” Mereka berkata, “Tidak.” Maka, beliau pun menshalatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada beliau, maka beliau bertanya kembali, “Apakah orang ini punya utang?” Mereka menjawab, “Ya.” Maka beliau bersabda, “Shalatilah saudaramu ini.” Abu Qatadah berkata, “Biar nanti aku yang menanggung utangnya.” Maka Beliau ﷺ pun menshalatkan jenazah tersebut. H.R. Al-Bukhari no. 2295.

Bagaimana Jika Orang Meninggal Masih Punya Utang?


Ilustrasi Tempat Pemakaman Umum (TPU)/ANTARA

Berikut aturan dalam Islam bagi orang yang meninggal namun belum melunasi utangnya, dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.

Jika orang yang berutang sampai meninggal dunia belum melunasi utangnya dan ia meninggalkan harta waris, maka untuk pelunasan utang diambil dari harta warisnya sebelum dibagikan kepada ahli warisnya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam potongan Surah An Nisa ayat 4 berikut ini.

مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ

“… (Pembagian-pembagian warisan tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.”

Ruh yang Masih Punya Utang Akan Tergantung


Ilustrasi Makam (pexels)

Selain itu penjelasan tentang mayat yang masih memiliki utang juga dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini.

Dalam hadits berikut dijelaskan bahwa ruh yang sudah meninggal akan bergantung selama utangnya belum lunas.

Rasulullah ﷺ bersabda

 نَفْسُ المُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

Jiwa (ruh) orang mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi. H.R. Ahmad no. 10599, Ibnu Majah no. 2413, dan Tirmidzi no. 1078, 1079. Hadis ini dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani.

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash رَضِي اللَّهُ عَنْهُ berkata; Rasulullah ﷺ bersabda ;

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ

Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali utang. H.R. Muslim no.1886.

Oleh karenanya begitu pentingnya melunasi utang. 

Semoga kita semua senantiasa dijauhi dari utang.

Namun jika ternyata memilikinya, semoga kita semua dimudahkan dalam melunasinya.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah, ahli agama Islam , agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahua’lam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
02:03
02:10
01:29
07:12
02:14
Viral