- envato element
Meski Godaan Banyak, Besok Usahakan Puasa Senin Kamis, Buya Yahya: Tidak Mungkin Rasulullah Jalankan Ibadah Tanpa Alasan
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah bulan ramadhan, umat Islam disarankan menjalankan sunnah puasa senin kamis.
Hal ini agar kita dapat selalu istiqomah dalam menjalankan puasa meski sudah tidak bulan ramadhan.
Ibadah puasa sunnah yang dianjurkan setiap minggu adalah senin kamis.
Hal ini karena puasa senin kamis memiliki banyak keutamaan.
Selain itu, menurut Buya Yahya, tidak mungkin Rasulullah SAW menjalankan puasa senin kamis tanpa satu alasan.
Dalam sebuah kajiannya, Buya Yahya menjelaskan beberapa alasan Rasulullah menjalankan puasa senin kamis.
Dalam penjelasannya, Buya Yahya menyebut tiga alasan mengapa Rasulullah SAW selalu menjalankan ibadah puasa senin kamis.
Lantas apa saja alasan Rasulullah puasa senin kamis?
Hari Saat Rasulullah SAW Dilahirkan
Salah satu alasan mengapa Rasulullah SAW selalu puasa senin kamis adalah karena senin adalah hari lahir beliau.
"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadits ini,” kata Buya Yahya dalam ceramahnya yang dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu (3/1/2024).
“Kalau ndak ada perlu dan tidak ada nilainya pada kelahiran nabi, tak perlu disebut," sambung Buya Yahya.
Hari Saat Rasulullah SAW Mendapatkan Wahyu Pertama
Selain hari lahir Rasulullah SAW, Buya Yahya juga menyebutkan bahwa di hari senin juga saat Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT.
"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat Nabi diutus," ujar Buya Yahya.
Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (H.R. Muslim).
Kata Buya Yahya, dari riwayat ini seluruh umat Islam akan paham mengagungkan kelahiran Nabi SAW.
Bahkan, kata Buya Yahya, bila ada orang yang mengagungkan kelahiran Rasulullah SAW dan mengagungkan risalah Nabi adalah sama.
"Maka para ulama menjelaskan hari kelahiran nabi itu diperhatikan, hari kelahiran nabi itu ada maknanya maka kita agungkan kelahiran Nabi SAW maka muncullah istilah maulid nabi, dan memang kelahiran nabi adalah raya, maka kita perlu merayakan kelahiran nabi," ujar Buya Yahya.
Hari Saat Amal Disodorkan
Alasan Rasulullah SAW selalu puasa senin kamis adalah karena selain merupakan kelahiran nabi, juga hari dimana disodorkannya amal nabi kepada Allah SWT.
"Bagaimana amal disodorkan kepada Allah, sementara Allah sudah maha tahu, begitulah Allah yang membuat aturan dan jangan protes Allah," kata Buya Yahya.
Ia juga menyebutkan, sebagai manusia juga tidak perlu banyak tanya, sebab Allah yang mengatur, Allah yang Maha Mengetahui, maka ikuti perintah Allah.
"Jangan bertanya apa yang Allah perbuat, tetapi bertanyalah apa yang engkau buat untuk Allah SWT," tandas Buya Yahya.
Jadi, kata Buya Yahya bahwa Rasulullah SAW senang ketika amal ibadahnya dipamerkan di depan Allah SWT di saat dirinya sedang menjalankan puasa.
"Pokoknya senin dan kamis itu selalu diperhatikan,” tandas Buya Yahya.
“Nabi tidak akan memperhatikan sesuatu ada kelebihannya dan kelebihannya sudah disebutkan tadi, bahwasanya kelebihannya itu di hari kelahiran nabi dan hari disodorkan amal ibadah nabi kepada Allah SWT," sambung Buya Yahya.
Ilustrasi Seorang Muslim sedang Berdoa (pixabay)
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Baca: "Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Baca: "Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."
Selain niat, dalam menjalankan puasa senin kamis juga ada doa berbuka puasa berikut doa buka puasanya yang menyebutkan syukur kepada Allah SWT.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Baca: "Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu atau karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezekiMu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Namun, sebelum melaksanakan puasa Senin Kamis, alangkah baiknya anda mengetahui tata cara melaksanakan puasa Senin Kamis.
Tata Cara Puasa Senin Kamis
Pada umumnya, tata cara dan niat untuk melaksanakan puasa senin kamis sama dengan puasa ramadhan, berikut penjelasannya.
1. Makan Sahur
Makan sahur adalah sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun, jika bangun terlambat dan tidak sempat sahur, anda harus membaca niat puasa saja, dan puasa Senin Kamis anda tetap sah.
2. Baca Niat
Niat Puasa Senin Kamis sebaiknya dibaca di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun, anda masih bisa membaca niat puasa senin kamis di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa.
3. Menahan Diri yang Membuat Membatalkan Puasa
Anda perlu menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan hal-hal lainnya.
Anda juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, seperti berbohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan. Ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Berbuka dengan Membaca Doa
Terakhir adalah berbuka dengan membaca doa buka puasa Senin Kamis. Buka puasa bisa dilakukan ketika matahari terbenam, tepatnya saat masuk waktu shalat Maghrib. Menyegerakan berbuka juga menjadi salah satu sunnah puasa.
Itulah beberapa alasan mengapa Rasulullah selalu menjalankan puasa senin kamis.
Semoga kita semua dimudahkan untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT dan sunnah rasulnya.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam
(put)