Benarkah Dosa Ghibah Tidak Bisa Dihapus dengan Shalat, Puasa atau Haji Sekalipun? Buya Yahya: Urusanmu dengan Manusia, Ya Selesaikan!.
Sumber :
  • pixabay/sammy-sander

Benarkah Dosa Ghibah Tidak Bisa Dihapus dengan Shalat, Puasa atau Haji Sekalipun? Buya Yahya: Urusanmu dengan Manusia, Ya Selesaikan!

Senin, 8 Januari 2024 - 16:36 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ghibah adalah salah satu dosa besar yang terkadang tidak disadari.

Ghibah jelas dilarang dalam Islam. Bahkan dosa ghibah dikatakan tidak dapat dihapus dengan shalat, puasa ataupun haji.

Benarkah hal itu? Berikut penjelasan Buya Yahya yang dirangkum oleh tvOnenews.com pada Senin (8/1/2024) dari YouTube Al-Bahjah TV.

“Dalam pertobatan itu seperti dalam pengobatan,” ujar Buya Yahya.


Benarkah Dosa Ghibah Tidak Bisa Dihapus dengan Shalat, Puasa atau Haji Sekalipun? Buya Yahya: Urusanmu dengan Manusia, Ya Selesaikan! (Sumber: unsplash)

Sehingga kata Buya Yahya, setiap dosa ada obatnya masing-masing.

“Sebab ghibah itu urusannya Anda dengan orang, dosa dengan manusia beresin dong urusanmu dengan manusia,” kata Buya Yahya. 

“Biarpun katanya sujud shalat dan sebagainya, dia masih berjalan karena dia tidak menganggap urusannya dengan manusia ini harus diselesaikan,” sambung Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa Allah tidak rela memaafkan kalau seorang manusia punya urusan dengan orang belum selesai dengan manusia.

“Anda beresin urusan dengan manusia. Sehingga bukankah urusan dengan manusia itu syaratnya lebih banyak?” kata Buya Yahya.

Hal ini kata Buya Yahya karena jika dengan Allah cukup dengan memohon ampun.

“Saya menyesal akan kesalahan saya, saya berjanji untuk tidak mengulanginya,” kata Buya Yahya.

Namun kata Buya Yahya kalau urusan dengan orang, harus minta maaf kepada orang tersebut dahulu.

“Lah kalau belum minta maaf ya belum ketemu obatnya dong,” jelas Buya Yahya. 

Oleh karenanya Buya Yahya mengingatkan kepada setiap Muslim untuk hati-hati dengan menggunjing.

“Hati-hati menggunjing itu seram banget. Dosa dosa besar yang kadang tidak dicermati adalah menggunjing,” ujar Buya Yahya.

Padahal kata Buya Yahya, ghibah dosanya juga tak kalah besar dengan zina atau judi.

“Mana ada orang nguber menggunjing padahal dosanya enggak kalah gede,” kata Buya Yahya. 

Oleh sebab itu, Buya Yahya sangat mengingatkan kepada siapa saja agar jangan pernah berani membicarakan kejelekan siapapun.

Obat dari Ghibah


Benarkah Dosa Ghibah Tidak Bisa Dihapus dengan Shalat, Puasa atau Haji Sekalipun? Buya Yahya: Urusanmu dengan Manusia, Ya Selesaikan! (Sumber: istockphoto)

Namun Buya Yahya mengingatkan bahwa Allah SWT Maha Penyayang, oleh karenanya, ada cara bertaubat yang disarankan bagi yang memiliki dosa ghibah.

“Kalau masih ada orangnya selesaikan urusanmu dengan dia dan jika memungkinkan ada cara taubat,” kata Buya Yahya.

Berikut yang diajarkan oleh Rasulullah bagi yang terlanjur ghibah.

“Nabi mengajarkan jika engkau sudah terlanjur menggunjing seseorang, pertama pastikan kau akan berhenti menggunjing,” kata Buya Yahya.

Jika tidak berhenti maka pahala akan habis.

“Pahala ambil kembali dengan cara berhenti ghibah,” saran Buya Yahya. 

Cara Taubat dari Ghibah


Benarkah Dosa Ghibah Tidak Bisa Dihapus dengan Shalat, Puasa atau Haji Sekalipun? Buya Yahya: Urusanmu dengan Manusia, Ya Selesaikan! (Sumber: pixabay)

Buya Yahya kemudian menjelaskan bahwa ada dua cara taubat bagi yang pernah melakukan ghibah atau menggunjing orang, berikut penjelasannya.

Taubat Pertama

Cara taubat dari ghibah yang pertama adalah dengan mengatakan kebaikan orang tersebut di tempat Anda menjelekkannya.

“Kemudian cara bertaubatnya bagaimana? Pertama adalah seperti engkau menyebut kejelekannya, maka sebutlah kebaikan di tempat engkau pernah menyebut kejelekannya,” ujar Buya Yahya.

“Sebutlah kebaikannya di tempat engkau menyebut kejelekannya,” sambung Buya Yahya. 

Taubat Kedua

Kemudian cara taubat dari ghibah yang kedua kata Buya Yahya adalah dengan memohon ampunan untuk kita dan dirinya.

“Beristighfarlah untukmu dan dia,” saran Buya Yahya.

“Mintalah engkau ampunan kepada Allah, untukmu dan dia,” lanjut Buya Yahya.

Berikut lafadz doa taubat dari ghibah, arab dan latin serta artinya.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ

Allahummaghfirli wa lahu

Artinya: Ya Allah, ampuni diriku dan dia

“Setiap ingat itu, Anda membaca doa Allahummaghfirli wa lahu,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan yang utama adalah berhenti ghibah atau menggunjing.

“Kemudian setelah itu ya taubatlah. Menyesal tidak akan mengulangi lalu berusaha untuk menyebut kebaikannya,” kata Buya Yahya.

Kemudian Buya Yahya juga menyarankan agar setiap Muslim selalu dapat melihat sisi baik dari setiap manusia. 

“Kita harus pandai melihat sisi kebaikan. Kalau Anda maka sebaliknya jika Anda bingung mencari sisi kebaikan seseorang maka mata Anda yang buta,” ujar Buya Yahya.

Hal ini karena kata Buya Yahya sangat bahaya jika seseorang hanya bisa melihat kejelekan.

“Pandai-pandailah anda melihat sisi kebaikan seseorang, ini kecerdasan,” tandas Buya Yahya.

Jika membiasakan diri melihat hal yang negatif maka diri akan selalu negatif.

Sementara jika selalu melihat hal yang baik maka diri akan terbiasa menjadi baik.

“Hati busuk, hati kotor itu ya menggunjing,” kata Buya Yahya.

“Menggunjing itu penyakit yang unik, hati-hati ya karena dosa gede banget,” sambung Buya Yahya.

Itulah penjelasan tentang dosa ghibah dan cara taubatnya.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Disarankan bertanya langsung kepada Ulama, Pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahu'alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
01:28
01:07
00:53
03:16
43:11
Viral