Serangan AS-Inggris ke Yaman justru akan sulitkan ekonomi kedua negara tersebut.
Sumber :
  • ANTARA

Rudalnya Hujani Target Militan Houthi di Yaman, Inggris dan Amerika Serikat Justru Dalam Keadaan Bahaya. Ini Alasannya

Minggu, 14 Januari 2024 - 05:30 WIB

Kelompok Houthi terdiri dari kelompok-kelompok yang didukung Teheran di Lebanon, Suriah dan Irak. “Itu satu poros dan ada koordinasi, ruang operasi gabungan, dan komando gabungan untuk semua operasi ini,” ujarnya.


Efek perekonomian internasional

Namun demikian, apakah serangan udara AS-Inggris membuat kondisi perekonomian dunia seketika menjadi semakin baik? Ternyata tidak demikian adanya.

Seperti diketahui, setelah serangan AS-Inggris ke Yaman, harga minyak mengalami situasi kenaikan pada Jumat (12/1).

Misalnya harga minyak mentah berjangka Brent naik 88 sen, atau 1,1 persen, menjadi 78,29 dolar AS per barel, dengan kenaikan tertinggi pada sesi tersebut sempat mencapai 80 dolar AS per barel atau tingkat tertinggi pada tahun 2024 ini.

Selain itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 66 sen, atau sebesar 0,9 persen, menjadi 72,68 dolar AS, tetapi masih berada di bawah level tertinggi pada 2024 ini yaitu sebesar 75,25 dolar AS.

Kenaikan minyak mentah itu tentu saja bila terjadi secara terus-menerus dan dengan tingkat lonjakan yang signifikan, maka dicemaskan akan berdampak kepada beragam faktor perekonomian di tingkat internasional.

 



Sejumlah hal yang bisa terdampak antara lain dapat berupa kepada tingkat pertumbuhan global serta pertumbuhan masing-masing negara tergantung efeknya ke setiap negara.

Tidak kalah pentingnya adalah faktor inflasi yang biasanya terkait dengan kenaikan harga minyak mentah, karena minyak merupakan unsur esensial dalam kondisi perekonomian banyak negara.

Sebenarnya, faktor utama dari serangan drone Houthi ke rute pelayaran adalah karena serangan Israel ke Jalur Gaza, yang mendapatkan dukungan persenjataan terutama dari negara seperti Amerika Serikat.

Untuk itu, bila saja dukungan persenjataan AS itu dapat dihentikan sehingga Israel tidak memiliki amunisi untuk melakukan serangan terhadap warga Palestina, maka ada kemungkinan Houthi dapat kembali ke meja diplomasi.

Namun sayangnya, kemungkinan karena berbagai faktor ekonomis yang telah dipaparkan di atas, sehingga masyarakat dunia lebih melihat bahwa respons yang dilakukan negara-negara Barat lebih kepada serangan militer dan bukannya mengutamakan negosiasi dengan kepala dingin.(ant/bwo)

Berita Terkait :
1
2
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
01:12
01:05
01:25
02:22
Viral