- freepik/odua
Kesiangan Shalat Subuh? Sebaiknya Tetap Jangan Tinggalkan Amalan Sunnah Ini, Ustaz Adi Hidayat: Selalu Dikerjakan oleh Rasulullah SAW
Jakarta, tvOnenews.com - Subuh adalah waktu yang istimewa.
Salah satu penyebab subuh istimewa adalah karena saat itu waktu berkumpulnya para malaikat.
Selain itu, apa yang disampaikan saat subuh akan disaksikan langsung disaksikan oleh Allah SWT.
Tapi ternyata, godaan setan untuk tidur saat subuh amatlah besar.
Alhasil, tak jarang seorang Muslim kesiangan shalat subuhnya.
Namun ternyata, kata Ustaz Adi Hidayat meski shalat subuh kesiangan, ada amalan sunnah yang sebaiknya tetap dilakukan.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada amalan sunnah ini selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
Bahkan kata Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa amalan sunnah ini tetap dilakukan oleh Rasulullah SAW saat beliau dan para sahabatnya kesiangan shalat subuh.
Apa amalan sunnah yang tetap dikerjakan Rasulullah SAW meski shalat subuhnya kesiangan?
Berikut amalan sunnah yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat, sebagimana dilansir tvOnenews.com pada Senin (15/1/2024) dari kanal YouTube beliau.
Kesiangan Shalat Subuh? Sebaiknya Tetap Jangan Tinggalkan Amalan Sunnah Ini, Ustaz Adi Hidayat: Selalu Dikerjakan oleh Rasulullah SAW (Sumber:Tangkapan Layar/ YouTube)
Ustaz Adi Hidayat menceritakan kisah ketika Rasulullah SAW kesiangan dalam melaksanakan shalat subuh.
Saat itu Rasulullah SAW dan para sahabatnya sedang dalam perjalanan.
Kemudian suatu malam setelah shalat malam Rasulullah SAW meminta Bilal untuk berjaga agar rombongannya tidak kesiangan saat subuh.
Namun, Bilal dengan yakin mengatakan bahwa ia ingin ikut tidur bersama yang lain.
Bilal juga berjanji akan bangun di waktu subuh dan segera membangunkan Rasulullah SAW dan para sahabat.
Rasulullah SAW kemudian mengiyakan permintaan Bilal.
Tapi dengan syarat Bilal harus bangun sebelum subuh.
Ternyata, semua rombongan tertidur, termasuk Bilal.
Rasulullah SAW dan para sahabat, termasuk Bilal baru bangun ketika cahaya matahari menghangatkan pipi.
Atas kejadian ini, Rasulullah SAW langsung menegur Bilal.
Selain itu, Rasulullah juga memberi pesan penting kepada Bilal agar tidak memaksakan diri pada perkara yang tak sanggup dilakukan.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, bahwa kejadian ini tentu menimbulkan pertanyaan.
Bagaimana bisa seorang Rasul Allah bangun subuhnya kesiangan?
Kesiangan Shalat Subuh? Sebaiknya Tetap Jangan Tinggalkan Amalan Sunnah Ini, Ustaz Adi Hidayat: Selalu Dikerjakan oleh Rasulullah SAW (Sumber: Pixabay/chiaoyonanita)
Ustaz Adi Hidayat lantas menjelaskan bahwa sangat mudah bagi Allah SWT untuk membangunkan Rasulullah SAW kala itu.
Akan tetapi menurut Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT ingin menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran yang bisa dipetik hikmahNya.
Sehingga hal ini dapat menjadi pelajaran bagi umat Rasulullah SAW.
Kata Ustaz Adi Hidayat, jika pada saat itu Rasulullah SAW tidak bangun kesiangan, maka umatnya di masa depan akan kebingungan tentang cara shalat subuh jika mereka ketiduran.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, berdasarkan kisah Nabi Muhammad SAW itulah, maka ketika ada orang yang bangun kesiangan dan belum shalat subuh, maka ia harus menyegerakan shalat subuhnya, seketika setelah bangun, .
Jika Anda kesiangan shalat subuh, tunaikanlah shalat subuh langsung setelah bangun dari tidur sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan rombongan sahabat kala itu.
“Kalau orang ketiduran tiba-tiba bangun maka seketika tibalah waktu shalat pada saat itu," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Tetap dia harus mengerjakan shalat sesuai waktu bangunnya, itu hadistnya shahih," lanjutnya.
Maka, meskipun Anda tertidur dan melewatkan waktu shalat subuh, maka wajib melaksanakannya ketika bangun tanpa menunda-nunda.
“Hadisnya shahih,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Shalat orang yang tertidur adalah waktu bangunnya," sambung Ustaz Adi Hidayat.
Namun menariknya, dalam kisah yang diceritakan oleh Ustaz Adi Hidayat tersebut, ada amalan sunnah yang tetap dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Amalan sunnah itu adalah shalat dua rakaat qobliyah subuh.
"Ini menunjukkan keutamaan dua rakaat sebelum subuh itu jauh di atas shalat sunnah lainnya, bahkan yang mengiringi shalat fardhu, ada keutamaan khusus," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa shalat sunnah qobliyah subuh ini tak harus dikerjakan saat waktu subuh, melainkan dilakukan sebelum shalat subuh.
"Para ulama hadis mengatakan kalau dua rakaat ini tidak penting pada saat itu mustahil dikerjakan, pasti Nabi akan langsung shalat subuh," kata Ustaz Adi Hidayat.
Berikut hadis yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat, yang dikutip dari artikel Muhammadiyah dengan judul Bolehkah Mengganti Shalat Karena Ketiduran.
Hadis Tentang
Kesiangan Shalat Subuh? Sebaiknya Tetap Jangan Tinggalkan Amalan Sunnah Ini, Ustaz Adi Hidayat: Selalu Dikerjakan oleh Rasulullah SAW (Sumber: envato element)
Shalat Orang yang Lupa
“Dari Anas bin Malik ra, Ia berkata, bersabda Rasulullah saw: “Barangsiapa lupa shalat, hendaknya ia mengerjakan di kala ia ingat. Tak ada kafarat (penutup dosa) baginya selain itu. (HR. Bukhari dan Muslim).”
Shalat Orang yang Tidur
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Bersabda Rasulullah saw:
”Apabila salah seorang diantaramu lalai tertidur sehingga karenanya luput melaksanakan shalat, atau salah seorang diantaramu lalai sehingga karenanya tertinggal melakukan shalat, maka hendaknya melakukan shalat iu di kala teringat, karena Allah berfirman: ‘Dirikanlah shalat untuk mengingat akan Daku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Subuh Waktu yang Istimewa
Kesiangan Shalat Subuh? Sebaiknya Tetap Jangan Tinggalkan Amalan Sunnah Ini, Ustaz Adi Hidayat: Selalu Dikerjakan oleh Rasulullah SAW (Sumber: Pixabay)
Dalam Islam, subuh merupakan waktu yang istimewa.
Berikut hadis-hadis tentang istimewanya waktu subuh.
Hadis Imam Bukhari
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari).
Hadis Muslim
“Barangsiapa yang shalat isya berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656).
Hadis Baihaqi
“Hai Fatimah, bangun dan saksikanlah rezeki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rezeki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.” (H.R. Baihaqi).
Itulah penjelasan mengenai amalan sebelum subuh yang dianjurkan meski shalat subuh kesiangan.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar dapat pemahaman yang lebih mendalam.
Wallahua’lam
(put)