Siska (kanan) mengaku pernah terjebak sekte sesat pemuja setan di Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • tangkapan layar/YouTube Lonceng Mystery

Ramai di Jagat Maya Pengakuan Perempuan Terjebak Sekte Pemuja Setan, Ini Sejumlah Ayat dalam Al-Quran Soal Sekte Sesat

Rabu, 17 Januari 2024 - 06:10 WIB

Malang, tvOnenews.com-Kabar adanya ritual yang digelar sekte sesat menghebohkan jagat maya. Pada awalnya berita mengejutkan itu datang dari cewek yang mengaku bernama Siska dalam konten YouTube di channel Lonceng Mystery.

Dalam video berjudul 'Viralkan !! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang ??' Siska mengaku sempat terjebak dalam sebuah kegiatan yang diduga sekte pengabdi setan. Bahkan setelah kabur dari acara itu, dia mengaku nyaris menjadi korban tumbal sekte itu.

Polresta Malang Kota tengah mendalami video viral mengenai dugaan adanya sekte pengabdi setan. 
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengaku telah mengetahui mengenai video yang viral di media sosial tersebut.

Pihaknya saat ini tengah melakukan proses penyelidiakan melalui digital forensik untuk mengungkap kebenaran cerita.

"Kita sedang mendalami dan melakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video tersebut," ujar Danang, Selasa (16/1/2024).

Kepolisian akan melakukan analisa data terkait konten video yang beredar. Diharapkan, dari penyelidikan tersebut dapat diketahui pembuat dan pemilik akun, serta pengunggahnya.

"Digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat dan diunggah, isi video dan kebenaran apa yang disampaikan," katanya.

Sebelumnya, beredar sebuah video pengakuan seorang perempuan yang diketahui bernama Siska yang terjebak sebuah sekte pengabdi setan di Kota Malang.

Kisah itu dia ceritakan di kanal YouTube Lonceng Mystery dengan judul 'Viralkan !! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang ??'. Siska mengaku sempat mengikuti seminar aneh dan nyaris menjadi tumbal dari sekte tersebut.

Bagaimana Islam menjelaskan sekte pengabdi dan pemuja setan? Sebenarnya penjelasan tentang pengabdi setan sangat jelas dalam Al-Quran adalah Q.S Yasin ayat 60.

۞ اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya,

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu.

Ayat di atas jelas menyebut kata pengabdi setan atau penyembah setan (ta’budus syaithan). Ayat yang sering dibaca pada malam Jumat ini juga memperingatkan pada manusia untuk tidak sesekali menyembah setan. Karena setan adalah musuh abadi umat manusia, bahkan sejak nenek moyang manusia, Nabi Adam dan Hawa diciptakan, setan telah memiliki dendam abadi.

Kata “penyembah setan” dalam ayat di atas dimaknai oleh para mufassir, termasuk Imam Abu Ja’far at-Thabari dengan melakukan maksiat dan menaatinya untuk berbuat hal-hal yang melanggar perintah agama.

Imam Fakhruddin al-Razy dalam Mafatih al-Ghaib-nya menjelaskan, ketaatan terhadap setan bisa melalui diri pribadi maupun orang lain. Sehingga manusia perlu berhati-hati saat menerima ajakan dari orang lain maupun inisiatif pribadi. Satu hal yang perlu diteliti adalah, apakah hal tersebut bertentangan dengan perintah Allah, Rasulnya, dan ajaran-ajaran baik lain. Jika tidak, maka itu sudah termasuk taat kepada setan dan menjadi penyembahnya.

فَإِذَا جَاءَكَ شَخْصٌ يَأْمُرُكَ بِشَيْءٍ، فَانْظُرْ إِنْ كَانَ ذَلِكَ مُوَافِقًا لِأَمْرِ اللَّهِ أَوْ لَيْسَ مُوَافِقًا، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ مُوَافِقًا فذلك الشخص معه الشَّيْطَانِ يَأْمُرُكَ بِمَا يَأْمُرُكَ بِهِ، فَإِنْ أَطَعْتَهُ فَقَدْ عَبَدْتَ الشَّيْطَانَ، وَإِنْ دَعَتْكَ نَفْسُكَ إِلَى فِعْلٍ فَانْظُرْ أَهُوَ مَأْذُونٌ فِيهِ مِنْ جِهَةِ الشَّرْعِ أَوْ لَيْسَ كَذَلِكَ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ مَأْذُونًا فِيهِ فَنَفْسُكَ هِيَ الشَّيْطَانُ، أَوْ مَعَهَا الشَّيْطَانُ يَدْعُوكَ، فَإِنِ اتَّبَعْتَهُ فَقَدْ عَبَدْتَهُ،

“Ketika ada seorang memerintahkanmu melakukan sesuatu, maka lihatlah perintah itu, sesuai dengan perintah Allah atau tidak, jika tidak, maka ia adalah orang yang sedang diikuti setan dan memerintahkanmu perintah setan. Jika kamu mengikutinya, maka kamu telah menjadi pengabdi setan. Jika nafsumu memintamu melakukan sesuatu, maka perhatikanlah terlebih dahulu, apakah perkara itu diizinkan syariat atau tidak. Jika ternyata tidak sesuai syariat, maka nafsumu adalah setan, atau setan sedang bertengger dalam dirimu. Jika kamu mengikutinya, maka kamu telah menjadi pengabdinya.” (Fakhruddin al-Razi, Mafatih al-Ghaib)

 

Lalu bagaimana azab dan balasan yang akan ditimpakan bagi pemuja setan? Dalam ayat-ayat setelahnya, Allah telah memperingatkan bahwa setan telah menyesatkan sebagian besar manusia dan neraka Jahannam adalah tempat yang dijanjikan untuk setan dan orang-orang yang menjadi pengabdinya.

وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْن

Artinya,

Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti? Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu. (Q.S Yasin: 62-63)

Dalam surat al-Maidah ayat 60 juga dijelaskan balasan bagi orang-orang yang menyembah setan. Di antaranya, mereka akan diserupakan dengan kera dan babi. Selain itu, mereka dianggap lebih buruk dari orang-orang yang berbuat kefasikan.

قُلْ هَلْ اُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِّنْ ذٰلِكَ مَثُوْبَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗمَنْ لَّعَنَهُ اللّٰهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيْرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوْتَۗ اُولٰۤىِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ عَنْ سَوَاۤءِ السَّبِيْلِ

Artinya,

Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

Q.S As-saba 40-41 juga memberi gambaran adzab yang akan diterima para penyembah jin kelak saat dikumpulkan di Mahsyar.

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًا ثُمَّ يَقُوْلُ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اَهٰٓؤُلَاۤءِ اِيَّاكُمْ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ

قَالُوْا سُبْحٰنَكَ اَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُوْنِهِمْ ۚبَلْ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ الْجِنَّ اَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُّؤْمِنُوْنَ

Artinya,

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Dia berfirman kepada para malaikat, “Apakah kepadamu mereka ini dahulu menyembah?” Para malaikat itu menjawab, “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.”

Dari beberapa ayat dan penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa pengabdi setan yang disebut dalam Al-Quran bukan hanya penganut sekte sesat, menyekutukan Allah, atau berbuat syirik kepada-Nya dengan menyembah jin, melainkan juga termasuk orang-orang, pelaku perbuatan-perbuatan yang menyalahi ajaran dan ketentuan agama.(bw0)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:04
05:31
03:24
03:24
02:41
09:00
Viral