- tangkapan layar/YouTube Lonceng Mystery
Ramai Pengakuan Perempuan Terjebak Ritual Kelompok Pemuja Setan, Ini Sejumlah Surah Al-Quran Tentang Pintu Tobat dan Pengampunan
Jakarta, tvOnenews.com – Pengakuan Siska, warga Malang dalam podcast Lonceng Mystery ihwal terjebak dalam kegiatan diduga kelompok pemuja setan mengagetkan masyarakat. Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto sedang mengusut berita ini secara lebih mendalam dengan menguji forensik konten video yang beredar luas tersebut.
Bagaimana penjelasan Al-Quran tentang praktik pemujaan setan yang secara tak sengaja diikuti Siska. Surat dan ayat apa yang membahas fenomena tersebut? Bagaimnana sikap Islam menanggapi temuan yang menghebohkan itu. Dalam surah Al-Maidah ayat 72, Allah SWT sudah mengharamkan praktik mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah SWT.
”Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka.”
Pada dasarnya musyrik adalah suatu kegiatan yang bertentangan dengan keEsaan Allah SWT karena menyembah selain Tuhan. Kegiatan ini juga dianggap menyekutukan Allah. Dari kegiatan ini maka akan mendapatkan dosa besar lebih besar dari kegiatan jahat lainnya yang tidak akan diampuni.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
“sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengamouni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendakiNya, Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (Qs : An-Nisa ayat 116)
Lalu apakah orang yang sudah mempersekutukan Allah tidak bisa bertaubat? Jawabannya bisa, karena pada hakikatnya Allah adalah yang Maha Pengampun.
Mempersekutukan allah memanglah dosa besar, tapi tidak bertaubat atas hal itu adalah juga dosa yang tidak akan pernah diampuni.
Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Qais dari Asy’ats bin Jabir al Hadani dari Makhul dari Umar bin Abbas, ia berkata: “Pernah datang seseorang yang sudah tua renta menghadap Nabi SAW. Dia betelekan pada tongkatnya, kemudian dia berkata, wahai Rasulullah sesungguhnya aku ini banyak melakukan perbuatan jahat dan maksiat, apakah aku akan mendapatkan ampunan? Rasulullah SAW menjawab, bukankah kau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah? Dia menjawab, benar dan aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah! Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menyediakan ampunan bagimu untuk semua kejahatan dan kemaksiatan yang telah kamu lakukan itu!” (HR. Ahmad)
maka dari itu kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari kegiatan yang mempersekutukanNya, dan apabila telah terlanjur masuk kedalam lingkatan seperti itu, maka segeralah bertaubat.(Gaida/Bwo)