Puasa Sunnah di Hari Kamis Bulan Rajab, Buya Yahya Ungkap Alasan Rasulullah Selalu Mengamalkannya.
Sumber :
  • pexels

Puasa Sunnah di Hari Kamis Bulan Rajab, Buya Yahya Ungkap Alasan Rasulullah Selalu Mengamalkannya

Kamis, 18 Januari 2024 - 06:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Nabi Muhammad SAW selalu menjalankan ibadah puasa sunnah senin kamis.

Maka sebagai umatnya, kita dianjurkan untuk juga menjalankan ibadah senin kamis.

Salah satu tujuan puasa senin kamis adalah agar setiap Muslim tetap istiqomah meski ramadhan sudah usai.

Pada hari ini merupakan jadwal puasa senin kamis, dimana kita sedang berada di bulan rajab.

Rajab sendiri adalah salah satu dari bulan haram atau yang dimuliakan.

Maka alangkah baiknya jika setiap Muslim menjalankan puasa di hari ini.

Hal ini karena selain dapat keutamaan dari puasa sunnah senin kamisnya, insya Allah juga akan mendapatkan kemuliaan dari rajab.

Mengapa Rasulullah Selalu Puasa Senin Kamis?


Puasa Sunnah di Hari Kamis Bulan Rajab, Buya Yahya Ungkap Alasan Rasulullah Selalu Mengamalkannya (Sumber: Istimewa)

Buya Yahya dalam sebuah ceramah mengatakan bahwa tidak mungkin Rasulullah SAW menjalankan puasa senin kamis tanpa adanya alasan.

Buya Yahya kemudian merinci  beberapa alasan Rasulullah SAW menjalankan puasa senin kamis.

Berikut penjelasan Buya Yahya yang dirangkum tvOnenews.com dari YouTube Al-Bahjah TV.

Hari Rasulullah SAW Dilahirkan

Buya Yahya menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa Rasulullah SAW selalu puasa senin kamis adalah karena itu (senin) adalah hari lahir beliau.

"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadits ini,” kata Buya Yahya .

“Kalau tidak ada perlu dan tidak ada nilainya pada kelahiran nabi, tak perlu disebut," ujar Buya Yahya menambahkan.

Hari Rasulullah SAW Dapatkan Wahyu Pertama

Selain hari lahir Rasulullah SAW, Buya Yahya juga menyebutkan bahwa alasan Nabi puasa senin kamis karena saat itulah beliau mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT. 

"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat Nabi SAW diutus," jelas Buya Yahya.

Berikut salah satu hadis yang menyebutkannya.

Dari Abi Qotadah al-Anshori RA, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. 

Rasulullah SAW menjawab:

Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (H.R. Muslim).

Buya Yahya kemudian menjelaskan bahwa dari riwayat ini seluruh umat Islam paham betapa agungnya hari kelahiran Nabi SAW. 

"Maka para ulama menjelaskan hari kelahiran nabi itu diperhatikan, hari kelahiran nabi itu ada maknanya,” jelas Buya Yahya.

Maka dari itulah muncul istilah maulid Nabi.

“Kita agungkan kelahiran Nabi SAW maka muncullah istilah maulid Nabi, dan memang kelahiran Nabi adalah raya, maka kita perlu merayakan kelahiran nabi," kata Buya Yahya.

Hari Amal Disodorkan

Alasan berikutnya mengapa Rasulullah SAW selalu puasa senin kamis adalah saat amal disodorkan.

Buya Yahya mengatakan bahwa Rasulullah SAW senang ketika amal ibadahnya dipamerkan di depan Allah SWT, dirinya sedang menjalankan puasa. 

"Pokoknya senin dan kamis itu selalu diperhatikan,” ujar Buya Yahya.

“Nabi tidak akan memperhatikan sesuatu ada kelebihannya dan kelebihannya sudah disebutkan tadi, bahwasanya kelebihannya itu di hari kelahiran nabi dan hari disodorkan amal ibadah nabi kepada Allah SWT," kata Buya Yahya menambahkan.

Namun mengenai bagaimana amal disodorkan, itu hanyalah Allah Yang Maha Tahu.

"Bagaimana amal disodorkan kepada Allah, sementara Allah sudah Maha Tahu,” kata Buya Yahya.

“Begitulah Allah yang membuat aturan dan jangan protes Allah," sambung Buya Yahya.

Buya Yahya kemudian mengingatkan mengenai kapan amal disodorkan, manusia sebaiknya ikuti saja perintah Allah SWT.

“Sebab Allah yang mengatur, Allah yang Maha Mengetahui, maka ikuti perintah Allah,” jelasnya.

Buya Yahya menasehati, daripada banyak bertanya mengenai apa yang Allah perbuat, lebih baik koreksi diri dahulu saja.

"Jangan bertanya apa yang Allah perbuat, tetapi bertanyalah apa yang engkau buat untuk Allah SWT," saran Buya Yahya.

Niat Puasa


Puasa Sunnah di Hari Kamis Bulan Rajab, Buya Yahya Ungkap Alasan Rasulullah Selalu Mengamalkannya (Sumber: Istimewa)

Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Baca: "Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta'ala."

Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Baca: "Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."

Selain niat, dalam menjalankan puasa senin kamis juga ada doa berbuka puasa berikut doa buka puasanya yang menyebutkan syukur kepada Allah SWT.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Baca: "Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu atau karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezekiMu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Namun, sebelum melaksanakan puasa Senin Kamis, alangkah baiknya anda mengetahui tata cara melaksanakan puasa Senin Kamis. 

Tata Cara Puasa Senin Kamis


Puasa Sunnah di Hari Kamis Bulan Rajab, Buya Yahya Ungkap Alasan Rasulullah Selalu Mengamalkannya (Sumber: Pexels)

Pada umumnya, tata cara dan niat untuk melaksanakan puasa senin kamis sama dengan puasa ramadhan, berikut penjelasannya.

1. Makan Sahur

Makan sahur adalah sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun, jika bangun terlambat dan tidak sempat sahur, anda harus membaca niat puasa saja, dan puasa Senin Kamis anda tetap sah.

2. Baca Niat

Niat Puasa Senin Kamis sebaiknya dibaca di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun, anda masih bisa membaca niat puasa senin kamis di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa.

3. Menahan Diri yang Membuat Membatalkan Puasa

Anda perlu menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan hal-hal lainnya.

Anda juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, seperti berbohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan. Ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

4. Berbuka dengan Membaca Doa

Terakhir adalah berbuka dengan membaca doa buka puasa Senin Kamis. Buka puasa bisa dilakukan ketika matahari terbenam, tepatnya saat masuk waktu shalat Maghrib. Menyegerakan berbuka juga menjadi salah satu sunnah puasa. 

Itulah beberapa alasan mengapa Rasulullah selalu menjalankan puasa senin kamis.

Semoga kita semua dimudahkan untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT dan sunnah rasulnya.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. 

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
06:55
Viral