- ANTARA
Kadar NU Seseorang Dinilai Berdasarkan Pilihan Politik, Gus Yusuf Bela Khofifah: NU Tidak Berpolitik Praktis
Jakarta, tvOnenews.com- Pemilihan presiden 2024 memunculkan isu kadar ke-NU-an seseorang diilihat dari pilihan politiknya. Pernyataan ini disampaikan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar. Koordinator Fanta Santri sekaligus anggota TKN Fanta Prabowo-Gibran, Gus Yusuf Adnan, menuturkan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang membangun rasa saling menghormati dan saling menghargai.
Gus Yusuf juga menegaskan bahwa NU dalam praktik berbangsa dan bernegara mengedepankan sikap moderat dan toleran. Oleh karena itu, dia meminta pihak lain yang merasa nahdiyin untuk tidak menjatuhkan lawan saat tengah berkompetisi.
"NU mengedepankan sikap moderat dan toleran sehingga berkompetisi harus secara fair dan tidak menjatuhkan lawan, apalagi di depan umum," kata Gus Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Gus Yusuf mengemukakan hal itu ketika menanggapi pertanyaan Cawapres RI Muhaimin Iskandar yang meragukan orang yang mengaku berideologi NU, tetapi tidak memilih AMIN.
Muhaimin meyakini bahwa nahdiyin (warga NU) akan mendukung pasangan AMIN (Anies-Muhaimin).
Pertanyaan Cak Imin tersebut terkait dengan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, Gus Yusuf juga mengatakan bahwa NU berbeda dengan partai politik dan tidak terlibat politik praktis.