Ustadz Adi Hidayat minta debat jadi ajang uji publik calon pemimpin yang dilakukan panelis.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official

Ustadz Adi Hidayat Komentari Ajang Debat KPU Agar Tak Menjadi Wahana Adu Receh, Saling Serang dan Penuh Gimik

Senin, 22 Januari 2024 - 04:51 WIB

Jakarta, tvOvenenws.com-Debat keempat Komisi Pemilihan Umum banyak diwarnai adu gimik antara ketiga pasangan calon wakil presiden. Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD bahkan menolak menjawab pertanyaan Gibran karena dianggap hanya gimik dan pernyataan receh. Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar mengeluarkan pernyataan jika debat untuk calon pengambil kebijakan pemerintahan harusnya tidak hanya level definisi dan singkatan. Ulama muda kenamaan, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberi komentar soal acara debat capres-cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Tiga masukan disampaikan Ustadz Adi Hidayat agar debat KPU untuk menyaring pemimpin berlangsung efektif. “Ada kiranya tiga catatan yang kami ingin usulkan sekaligus juga hasil dari pengamatan yang kami lihat dari proses yang telah berlangsung," ujarnya Adi Hidayat seperti dilansir dari YouTube pribadinya Selasa, 9 Januari 2024 

Untuk tak ada lagi keluhan soal gimik dan pertanyaan receh, UAH berharap kedepannya para panelis debat capres-cawapres bisa lebih memberikan pertanyaan substansial untuk mengedukasi masyarakat. Karena, ujar Ustadz Adi Hidayat, sifat edukasi ini sangat penting agar masyarakat dapat melihat, menilai dan menentukan pilihan.

Panelis diarahkan bertanya mewakili kepentingan masyarakat di 38 provinsi. Sehingga, sambung UAH, kebutuhan masyarakat di tiap-tiap daerah di Indonesia bisa disuarakan dan bisa didengar oleh para paslon agar calon pemimpin Indonesia ini dapat memberikan solusi. 

"Dalam pokok ini kami usulkan para panelis dalam debat itu bisa mewakili kepentingan masyarakat di daerah, bila ada 38 provinsi (di Indonesia) lalu dibagi 5 saja (sesi debat) maka seharusnya bisa terkumpul 7 sampai 8 orang bisa hadir dan menyampaikan kebutuhan di setiap daerahnya,” kata UAH. 

UAH juga menyarankan KPU agar memanfaatkan kemampuan 11 panelis yang hadir dalam acara debat tersebut untuk menguji gagasan para paslon. Sehingga mereka tidak hanya ditugaskan mengambil nomor undian. 

“Kembalikan konsep walaupun namanya debat, tapi dalam konteks uji publik. Kalau boleh diperkenankan bisa direvisi konsep debat ini, karena sayang ada 11 panelis, pakar di bidangnya tapi hanya ditugaskan mengambil undian dengan nomor, tapi ada sub-tema,” paparnya.

“Ilmunya tidak ter-implementasikan, gagasan-gagasan dalam wujud pertanyaan tidak bisa diujikan pada capres itu dan bisa dilihat oleh publik, itu tidak nampak. Jadi mereka hanya formalitas dateng ambil nomor undian lalu ditampilkan. Lalu kemana sisi intelektualitas mereka, untuk apa dihadirkan. Kalo cuma ambil nomor minta orang lain saja,” sambungnya. 

Selanjutnya, dalam debat berikutnya UAH berharap para paslon maupun tim yang berada di belakangnya untuk tampil dewasa dan membangun kedamaian. Sehingga, tidak terjadi pertengkaran dan perpecahan di tengah masyarakat.

“Jika para paslon ini dan tim politik yang ada di belakangnya bisa membangun edukasi yang menampilkan kedamaian. Itu kan lebih nyaman diterimanya, sehingga bisa meredam gejolak,” harapnya.

Debat cawapres 2024 Minggu (21/01/2024) berlangsung panas. Cawapres nomor urut 2 terus-terusan melempar serangan ke dua kandidiat lainnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Mahfud MD.

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD bahkan menolak menjawab pertanyaan Gibran karena dianggap hanya gimik dan pernyataan receh.

Gibran juga menuduh Cak Imin menyontek catatan saat memberikan pemaparan soal isu pertanian dan kelangkaan pupuk. Selanjutnya, saat membahas soal inflasi hijau (greenflation), Gibran mengatakan Mahfud MD tak menjawab pertanyaannya.

Serangan-serangan Gibran tersebut viral dibahas di media sosial. Topik 'Let Him Cook' yang membahas soal serangan bertubi-tubi Gibran masuk ke jejeran trending topic.

Namun, yang paling banyak adalah topik 'Songong' yang langsung merajai media sosial X. Banyak netizen yang menyayangkan sikap Gibran yang seakan tak memberi jeda serangan ke kedua paslon lainnya. (bwo)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:41
05:50
01:57
05:35
02:32
11:38
Viral