- unsplash.com
Lupa Itu Temannya Salah, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Amalkan Doa Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Lupa adalah kondisi hilangnya kemampuan informasi yang telah diterima.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa temannya lupa adalah salah.
“Temannya lupa itu salah,” ujar Ustaz Adi Hidayat, dikutip tvOnenews.com pada Senin (29/1/2024) dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa sesungguhnya Allah Maha penyayang dan Maha Pengasih.
Allah SWT tidak menginginkan hal yang yang terjadi pada hambaNya.
Lupa Itu Temannya Salah, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Amalkan Doa Ini (Sumber: istockphoto)
“Namun dalam perjalanan waktu yang kita lalui, manusia seringkali lupa, dan lupa temannya itu salah,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Kemungkinan orang yang lupa besar kemungkinan melakukan kesalahan,” sambungnya.
Maka kata Ustaz Adi Hidayat, orang yang berdusta itu artinya dia lupa kalau itu salah.
“Misal orang mencela, dia lupa itu salah,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Maka dari itu, setiap Muslim sebaiknya sering membaca doa yang tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Lā yukallifullāhu nafsan illā wus‘ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasīnā au akhṭa'nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa‘fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).
Artinya:
Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
“Ya Allah mohon kami itu kalau kami lupa dan dengan lupa ini berbuat salah, mohon jangan dihukum dengan itu karena itu diajarkan kita untuk berevaluasi di ujungnya akan ditutup dengan wa’fu anna, maafkan kami ya Allah kalau dengan lupa itu kemudian berbuat salah yang bahkan bisa berlipat, karena itu dikatakan ampuni kalau melahirkan dosa yang kotor,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Terlebih saat ini kita sedang berada di bulan rajab.
Ilustrasi Bulan Rajab (Sumber: Istimewa)
“Saat ini kita berada di bulan Rajab, ini merupakan satu dari 4 bulan yang istimewa yang disebutkan spesifik dalam Al-Qur’an,” ujarnya.
Pada zaman dahulu, orang-orang suku Arab sangat menghormati waktu dan nilai-nilai kedamaian.
“Bulan damai, bulan tentram, bulan penuh toleransi, bulan penuh pengertian, bulan gencatan senjata,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengingatkan jangan sampai demi kedudukan Anda melakukan hal-hal tercela.
Itulah saran Ustaz Adi Hidayat kepada setiap Muslim yang mudah lupa.
Marilah kita senantiasa memperbaiki diri, terlebih saat ini kita sedang sedang berada di bulan rajab.
Semoga artikel ini bermanfaat. (put)