- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Benarkah Menggerak-Gerakan Jari Telunjuk Saat Duduk Tahiyat untuk Usir Setan? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya
tvOnenenws.com-Saat salat orang tidak menggerakan jari telunjuk secara seragam saat duduk tahiyat dalam salat. Ada orang yang memilih mengangkat telunjuk tidak dengan menggerakan, tapi ada juga yang mengangkat jari telunjuk dengan digerakkan. Sebenarnya mana yang tepat dan sesuai tuntunan Rasulullah, apakah yang jari telunjuk digerakkan atau diam selama tahiyat? Dan kapankah jari telunjuk diangkat saat tahiyat dimulai?
Yang harus dipahami perbedaan ini semata-mata karena perbedaan ulama dalam memahami hadits. Perbedaan ini terjadi sejak zaman tabi’in dan ulama mazhab. Perbedaan ini tidak menyebabkan tidak sahnya shalat dan tidak pula menyebabkan kesesatan, karena perbedaannya dalam hal furu’iyah yang masing-masing mempunyai dalil hadits Rasulullah SAW.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara rinci seputar hadis yang menerangkan bagaimana posisi jari saat duduk tahiyat. Dalam hadis ini, anak Umar bin Khattab menyampaikan bagaimana Nabi melakukan shalat.
Dalam hadis ini, anak Umar bin Khattab menyampaikan bagaimana Nabi melakukan shalat.
"Kata beliau, beliau meletakkan telapak tangan yang kanan di paha yang kanannya, ada sebagian riwayat menyebutkan dekat ke tempurung, itu dua-duanya shahih," jelas Ustaz Adi Hidayat. "Kemudian yang jempol dilingkarkan bertemu dengan jari tengah, kemudian mengangkat telunjuknya," lanjutnya.
Kemudian dipanjatkan doa saat tahiyat tapi tak disebutkan apakah digerakkan jari telunjuknya. "Ketika telunjuk diangkat, beliau berdoa, ini hadis pertama yang menyampaikan riwayat mengangkat tanpa menggerak-gerakkannya," kata Ustaz Adi Hidayat. Ternyata, ulama berpeda pendapat dalam menjelaskan lebih rinci bagaimana cara mempraktekkan duduk tahiyat ini. "Menyikapi hadis ini, ulama berbeda pendapat dalam praktekkan," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa menurut Imam Malik, jari telunjuk diangkat mulai dari awal bacaan tahiyat. "Kemudian kata Imam Abu Hanifa, isyarat telunjuk ini sebagai isyarat penegasan Allah Maha Esa, kebiasaan orang Arab kalau disebutkan Allah maka mereka suka mengangkat tangannya, terutama dalam syahadat," jelas Ustaz Adi Hidayat. "Itulah mengapa kata Imam Abu Hanifa, telunjuk diangkat bukan dari pertama tapi ketika mengucapkan syahadat, ketika kalimatnya selesai diturunkan lagi," lanjutnya.