Suami Kecanduan Onani, Tidak Menggauli Istri Sampai Berbulan-bulan Padahal Tinggal Serumah, Bagaimana Hukumnya? Buya Yahya Tegas Bilang....
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Suami Kecanduan Onani, Tidak Menggauli Istri Sampai Berbulan-bulan Padahal Tinggal Serumah, Bagaimana Hukumnya? Buya Yahya Tegas Bilang...

Jumat, 2 Februari 2024 - 19:56 WIB

tvOnenews.com - Dalam salah satu kajiannya, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan soal seorang suami yang tidak menggauli istrinya sampai berbulan-bulan.

Jamaah tersebut menanyakan hukum persoalan demikian dalam Islam, apakah dosa atau tidak dan bagaimana cara memperbaikinya.

Karena tidak menutup kemungkinan, banyak pasangan yang mengalami masalah tersebut dalam rumah tangga mereka.

Lantas bagaimana hukum dan solusi suami yang kecanduan onani, dan tidak menggauli istrinya selama berbulan-bulan?

Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini dilansir dari YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (02/2).

"Apa hukum suami tidak menggauli istri selama tiga sampai 4 bulan lamanya, padahal satu rumah dan tidak ada masalah apa-apa? Ternyata suami melakukan sendiri dengan tangganya jika dia sedang ingin. Lalu istri merasa tidak ada gunanya lagi, harus bagaimana sikap istri?," tanya salah satu jamaah.

Buya Yahya menyampaikan jika sebagai seorang suami ada kewajiban memberikan nafkah batin. 

Seorang suami juga harus berpikir untuk soal nafkah batin, bukan hanya diberikan disaat Anda mau. Akan tetapi jika suami sedang tak mau, maka tidak memberinya pada istri.

"Masing-masing dari kita harus memperhatikan hal itu. Apalagi mohon maaf, ada seorang wanita yang punya hajat, ternyata laki-laki tidak mau menyentuhnya, tidak melakukannya," ujar Buya Yahya.

Menurut penjelasan Buya Yahya, selagi tiak ada udzur, karena sakit dan lainnya, maka dia dosa. Sebab dalam urusan pernikahan ada bab memuaskan urusan syahwat dengan cara yang halal.

Akan tetapi kita juga perlu melihat sebab dibalik hal tersebut, jika memang sebabnya ada ketidakmampuan suami seperti impotensi dan sebagainya, maka hendaknya harus dilakukan pengobatan.

Karena ada juga seorang laki-laki yang lemah dalam urusan itu, meskipun dia memiliki hasrat dan syahwat untuk berhubungan suami istri.

Ilustrasi Suami tidak memberikan nafkah hubungan intim pada istri selama berbulan-bulan. Source: istockphoto

Akan tetapi banyak juga yang tidak mau melakukan pengobatan atau dengan bermacam cara untuk menyembuhkan hal tersebut.

Padahal ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menggembirakan seorang istri.

Buya Yahya juga mengungkapkan, atau mungkin bisa jadi ini masalah psikologi yang sifatnya bukan komunikasi lisan, tapi perilaku.

"Mungkin pernah mendengar kalimat istrinya yang merendahkan dalam urusan hubungan suami istri. Bukan motivasi atau sanjungan, dan begitu sebaliknya," ujar Buya Yahya.

Banyak pasangan juga tidak menyadari masalah psikologi, karena bisa jadi salah satu pasangan terpukul psikologinya oleh kalimat-kalimat merendahkan.

"Atau seorang istri berkata kepada suaminya, 'Ah milik kamu begitu, tidak begini'. Yang menunjukkan bahwasanya itu merendahkan suami," imbuhnya.

Buya Yahya menjelaskan, bisa jadi saat suami ingin menggauli istrinya, maka memori ini bisa jadi muncul kembali. "Itu pasangan yang dosa, merendahkan, menyakitkan itu," tegas Buya Yahya.

Pimpinan pondok pesantren tersebut menyarankan agar seorang istri bisa memberikan motivasi kepada suaminya jika menemukan hal tersebut.

Jika ada kelemahan dalam hubungan suami istri, maka jangan sampai merendahkan mental pasangan agar tidak semakin terpuruk. 

Baik suami maupun istri jangan sampai menyatakan sifat-sifat tak pantas kepada suami atau istri, dan bahkan membandingkan tatkala sedang berhubungan.

Bisa jadi akibatnya, seorang suami lebih berhasrat dari gambar atau video yang dilihatnya dari handphone atau film.

Buya Yahya berpesan agar jangan sampai mencaci suami istri yang tidak bisa berhubungan, karena pasti ada problem dalam rumah tangganya.

"Maka termasuk disaat menemukan suaminya lemah dalam berhubungan intim, bukan berarti dia suka menonton film-film porno juga. Belum tentu," paparnya.

Buya Yahya juga menegaskan bagi seorang wanita yang tidak mendapatkan pemenuhan dari sisi nafkah batin karena takut melakukan dosa, maka bisa minta untuk berpisah.

Hal ini boleh saja dilakukan karena urusan syahwat adalah urusan pribadi yang bisa saja tiba-tiba datang.

(udn)

Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.

Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral