- Tangkapan Layar/Habib Novel Alaydrus
Ini Rumus Doa yang Dibagikan Habib Novel Alaydrus, Diambil dari Kisah Nabi Ibrahim AS
Jakarta, tvOnews.com - Dalam sebuah video ceramahnya, Habib Novel Alaydrus membagikan rumus doa.
Rumus doa ini kata Habib Novel Alaydrus diambil dari doa Nabi Ibrahim AS.
Sebagaimana kita tahu, Nabi Ibrahim AS adalah bapak para Nabi.
Salah satu anak Nabi Ibrahim yakni Nabi Ismail.
Saat Nabi Ismail kecil, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkannya di tengah gurun.
Gurun itu yang kini menjadi kota bernama Mekkah.
Lalu rumus doa yang seperti apa yang dimaksud oleh Habib Novel Alaydrus?
Ini Rumus Doa yang Dibagikan Habib Novel Alaydrus (Sumber: istockphoto)
Berikut penjelasan Habib Novel Alaydrus yang dirangkum oleh tim tvOnenews.com dari YouTube Habib Novel Alaydrus.
“Ketika seseorang berdoa harus ada satu yang dipahami yaitu harus keluar (out of the box) dari pola pikirnya,” ujar Habib Novel.
“Keluar dari sebab akibat,” sambungnya.
Contohnya, ketika Nabi Ibrahim berdoa untuk anak dan istrinya yang ia tinggalkan di tengah gurun, Beliau tidak memikirkan sebab akibatnya.
Namun langsung terikat kepada Sang Pemberi sebab akibat yakni Allah SWT.
“Karena saat itu jelas, sebabnya tidak ada kehidupan , akibatnya kematian,” kata Habib Novel.
Namun meski sebab dan akibatnya jelas, Nabi Ibrahim AS tetap mengikuti perintah Allah SWT dan menyerahkan semuanya kepadaNya.
“Dan Allah SWT kabulkan doa Nabi Ibrahim AS,” jelas Habib Novel.
Maka setiap hamba yang berdoa, sebaiknya ikuti contoh yang diberikan Nabi Ibrahim AS.
Yakinlah bahwa Allah SWT Sebaik-baiknya Pengatur, Sebaik-baiknya Perencana.
Kisah Nabi Ibrahim AS
Ini Rumus Doa yang Dibagikan Habib Novel Alaydrus (Sumber: pexels)
Nabi Ibrahim AS merupakan seorang yang termasuk dalam golongan ulul azmi yakni seorang nabi yang ketabahannya sangat luar biasa dalam perjuangannya melakukan dakwah.
Sejak lahir hingga akhir hayatnya, kisah Nabi Ibrahim menjadi salah satu wujud ketaatan dan ketauhidan yang sungguh luar biasa.
Selain itu, dalam kisah Nabi Ibrahim juga ditemukan sosok nabi, pemimpin, ayah, dan suami yang luar biasa.
Dikisahkan, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah menikah sudah puluhan tahun.
Namun hingga usia lanjut, keduanya belum juga dikaruniai dengan seorang anak.
Saat itu diriwayatkan, Nabi Ibrahim sudah menginjak usia 85 tahun.
Kemudian atas izin Siti Sarah, Nabi Ibrahim akhirnya menikahi Siti Hajar.
Nabi Ibrahim memiliki dua orang anak yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.
Dari keturunan Nabi Ismail inilah lahir Nabi Muhammad SAW.
Sementara dari dari keturunan Nabi Ishaq lahir 15 Nabi, salah satunya adalah Nabi Isa.
Oleh karena itulah Nabi Ibrahim AS dijuluki bapaknya para Nabi.
Kisah Nabi Ibrahim AS Meninggalkan Istri dan Anaknya di Tengah Gurun
Ini Rumus Doa yang Dibagikan Habib Novel Alaydrus (Sumber: freepik)
Suatu hari, turunlah perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Nabi Ismail AS dan Siti Hajar di suatu tempat.
Kisah ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari. Dalam riwayatnya, Ibnu Abbas r.a. berkata:
Imam Al Tsa’labi (ahli tafsir, 350-430 H) meriwayatkan, saat itu datanglah perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim agar membawa istri Siti Hajar, dan Nabi Ismail ke tanah Makkah.
Maka berangkatlah Nabi Ibrahim dengan membawa Siti Hajar dan Nabi Ismail yang masih bayi menuju Makkah dengan menggunakan seekor uonta.
Dikisahkan, ketiganya akhirnya tiba di Makkah setelah berminggu-minggu perjalanan.
Di tempat dimana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim kemudian meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail dengan bekal satu rantang makanan dan minuman.
Sementara, di sekitar mereka tidak ada tumbuh-tumbuhan dan air mengalir.
Siti Hajar pun mencoba memohon kepada Nabi Ibrahim AS.
Namun karena Nabi Ibrahim AS patuh pada perintah Allah SWT, beliau tetap meninggalkan istri dan anak yang telah dinantinya selama puluhan tahun itu.
Nabi Ibrahim berkata kepada Siti Hajar :
“Bertawakkallah kepada Allah SWT yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungimu dan menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku tergamak (bimbang) meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat ku cintai ini. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan menelantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah.”
Setelah mendengar kata-kata itu, Siti Hajar melepaskan genggamannya.
Nabi Ibrahim akhirnya meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestina.
Selama perjalanannya, Nabi Ibrahim memohon kepada Allah SWT untuk perlindungan, rahmat dan barakah serta kurniaan rezeki bagi Ismail dan Siti Hajar yang ia tinggalkan di tempat terasing itu.
Berikut doa Nabi Ibrahim yang tercantum dalam surat Ibrahim ayat 37.
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizki mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Allah SWT akhirnya mengabulkan doa Nabi Ibrahim AS tersebut.
Allah mengirimkan Malaikat Jibril dan muncullah air zamzam.
Setelah itu mendatangkan suku yang akhirnya menemani Siti Hajar dan Nabi Ismail di tengah gurun.
Gurun itu kini menjadi tempat yang kini disebut Masjidil Haram.
Itulah rumus doa yang dapat diambil hikmahnya dari kisah Nabi Ibrahim AS.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama atau pendakwah atau ahli agama Islam.
Hal itu senantiasa membuat Anda mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(zahro/put)