- Tangkapan Layar/YouTube Khalid Basalamah Official
Mau Bayar Utang Puasa Ramadhan Namun Lupa Jumlahnya? Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Begini
Jakarta, tvOnenews.com - Seluruh umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan dan menjalankan puasa.
Maka bagi yang belum mengganti utang puasa ramadhan, sebaiknya lekas menggantinya di bulan syaban ini.
Namun bagaimana jika lupa jumlah utang puasa ramadhan di tahun sebelumnya?
Simak penjelasan Ustaz Khalid Basalamah yang dirangkum oleh tvOnenews.com.
Mau Bayar Utang Puasa Ramadhan Namun Lupa Jumlahnya? Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Begini (Sumber: envato element)
Kata Ustaz Khalid Basalamah, mengenai hal ini sama dengan hukum lupa jumlah rakaat saat shalat.
“Sama dengan kalau lupa jumlah rakaat shalat,” katanya dalam ceramah beliau yang diunggah di kanal YouTube Khalid Basalamah Official.
Namun kata Ustaz Khalid Basalamah perbedaannya adalah perintah Rasulullah SAW dalam memutuskan.
“Kalau shalat, antum ragu 3 atau 4 pilih 3 yang lebih sedikit,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
“Kalau puasa ramadhan dibalik,” sambungnya.
Maka jika lupa rakaat shalat, pilihlah yang sedikit. Namun untuk puasa ramadhan, pilihlah yang lebih banyak.
“Kalau shalat dipilih yang lebih sedikit, kalau puasa pilih yang lebih banyak,” jelasnya.
“Misal kalau shalat pilih 3,secara syar'i target 4 rakaatnya sudah terpenuhi,” lanjut Ustaz Khalid Basalamah.
Namun untuk puasa, jika misal bingung antara 15 atau 17, maka pilihlah yang 17.
Lalu apakah benar jika tidak bisa membayar puasa tidak bisa masuk surga?
Kata Ustaz Khalid Basalamah, hal itu tergantung alasannya terlebih dahulu.
“Jika memang membangkang dengan hukumnya wallahu'alam. Karena ini adalah rukun islam,” jelasnya.
Namun jika ia baru mengetahui hukumnya namun kemudian meninggal dunia maka Allah SWT akan memaafkan.
“Tapi misalnya ada seseorang baru tahu hukum puasa ramadhan haram jika tidak diganti, lalu dia meninggal insyaAllah dia diampuni oleh Allah SWT,” jelasnya.
Namun Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa meski begitu sang wali wajib membayar utang puasa ramadhan itu.
“Ada sahabat datang kepada Nabi lalu berkata, orang tua saya meninggal dan masih punya utang puasa, haruskah saya membayarnya?” jelasnya.
“Nabi berkata iya karena hak nya Allah lebih pantas kamu bayar,” sambungnya.
Lalu apakah setelah taubat dosa akan terhapus?
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa semua perilaku kita di dunia akan dicatat di buku amal.
“Tidak terhapus,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Namun jika kemudian bertaubat maka akan tercatat pula.
“Misal zina tanggal sekian di sini, lalu besoknya taubat, tercatat, taubat atas dosa zina itu pada hari apa dan dimana,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Jadi dosa tidak terhapus dalam buku amal, tapi penjelasan taubatnya akan tercatat juga.
“Jika sudah taubat tidak ada pertanggungjawabannya hanya ada penjelasannya,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Oleh karenanya pada hari kiamat, orang-orang kafir saat menerima buku amal, mereka bertanya buku apa ini.
“Karena dalam buku itu, mereka menemukan semua yang mereka lakukan,” tandasnya.
Niat Ganti atau Qadha Puasa Ramadhan
Mau Bayar Utang Puasa Ramadhan Namun Lupa Jumlahnya? Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Begini (Sumber: envato element)
Bagi Anda yang memiliki utang puasa di bulan ramadhan sebelumnya, sebaiknya lekas membayarnya.
Berikut lafadz niat puasa bayar utang puasa ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillaahi ta‘aalaa.
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan ramadhan esok hari, karena Allah Ta’ala.”
Perintah Puasa Ramadhan
Perintah berpuasa tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 185.
Berikut lafadz dan artinya.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Syahru ramaḍānal-lażī unzila fīhil-qur'ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān(i), faman syahida minkumusy-syahra falyaṣumh(u) wa man kāna marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-‘usr(a), wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullāha ‘alā mā hadākum wa la‘allakum tasykurūn(a).
Artinya:
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Itulah penjelasan Ustaz Khalid Basalamah mengenai lupa jumlah utang puasa ramadhan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan kita diberikan kesehatan hingga dapat bertemu dan menjalankan ibadah di bulan suci ramadhan.
Disarankan bertanya langsung kepada para alim ulama, ustaz atau ahli agama Islam, agar senantiasa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)