Beda Pendapat Soal Malam Nisfu Syaban, Begini Kata Syekh Ali Jaber.
Sumber :
  • kolase tvOnenews

Beda Pendapat Soal Malam Nisfu Syaban, Syekh Ali Jaber: Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Larang UmatNya Menghidupkan Malam Istimewa Itu

Kamis, 22 Februari 2024 - 07:16 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Syekh Ali Jaber dalam ceramah pernah membahas mengenai perbedaan pendapat soal malam nisfu syaban.

Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa perbedaan pendapat itu adalah hikmah.

Syekh Ali Jaber kemudian mengatakan, perbedaan pendapat yang ada itu karena pemahaman dan pikiran manusia berbeda. 

“Oleh karena itu tidak akan bisa satukan umat dalam satu pendapat,” kata Syekh Ali Jaber, dikutip tvOnenews.com dari video ceramahnya diunggah di YouTube Jejak Wali.


Beda Pendapat Soal Malam Nisfu Syaban, Syekh Ali Jaber: Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Larang UmatNya Menghidupkan Malam Istimewa Itu  (sumber: istockphoto)

“Yang bisa disatukan dalam satu pendapat kalau sudah jelas ada perintah atau larangan dalam ayat maupun dalam hadits,” sambungnya.

Syekh Ali Jaber kemudian menjelaskan keistimewaan nisfu syaban memang ada dalam sebuah hadits. 

“Hadits yang dishahihkan Albani rahimahullah yang terbaik sedunia yang sudah diakui sebagai ulama ahli hadits,” tandasnya.

Syekh Ali Jaber kemudian menjelaskan hadits shahih yang menyatakan keistimewaan malam nisfu syaban.

Dimana dosa-dosa akan diampuni oleh Allah SWT.

Berikut hadits yang dimaksud oleh Syekh Ali Jaber.

Hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

“Di malam Nisfu Sya'ban dan Allah mengampuni semua dosa-dosanya kecuali dua orang yang pertama yang berbuat syirik itu tidak diampuni Allah kalau dia taubat ya jelas dengan taubat Allah ampuni,” jelas Syekh Ali Jaber.

“Yang kedua seorang dendamnya atau termasuk juga orang-orang yang suka menyebar fitnah adu domba,” lanjutnya.

Maka kata Syekh Ali Jaber, melalui hadits ini jelas disampaikan keutamaan dan kemuliaan malam nisfu syaban.

Menurut Syekh Ali Jaber, itu adalah satu-satunya hadits dan di situlah muncul perbedaan.

Nah ini muncul perbedaan Kenapa muncul perbedaan 

“Karena memang tidak ada hadis yang kuat seperti ini yang menjelaskan jagalah shalat malam di nisfu syaban,” tandasnya.

Lalu jika tak ada haditsnya maka bolehkah menghidupkan malam nisfu syaban?


Beda Pendapat Soal Malam Nisfu Syaban, Syekh Ali Jaber: Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Larang UmatNya Menghidupkan Malam Istimewa Itu (sumber: istockphoto)

Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah melarang umatNya untuk menghidupkan malam nisfu syaban.

“Boleh karena tidak ada larangan,” kata Syekh Ali Jaber.

“Karena Rasulullah sudah menjelaskan keutamaan malam nisfu syaban yang kita sudah sepakati haditsnya shahih,” jelasnya.

“Kalau memang ada selebih itu, kalau ada lebih daripada itu yang tidak boleh dilakukan, pasti Rasulullah  tidak akan diam,” lanjut Syekh Ali Jaber. 

Maka Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa jika ada yang ingin membaca Al-Qur’an, shalawat atau shalat malam atau ibadah lainnya saat malam nisfu syaban itu diperbolehkan.

“Namun bagi yang punya dasar alasannya Rasul tidak lakukan silakan jika Anda tidak mau menghidupkan malam nisfu syaban,” ujar Syekh Ali Jaber.

“Ini Anda punya dasar, tapi tidak boleh Anda mengingkari orang lain shalat malam karena Rasulullah sendiri tidak pernah ingkari,” sambung Syekh Ali Jaber. 

Syekh Ali Jaber kemudian mengingatkan kepada semua umat Muslim selalu mengingat hal berikut ini.

“Apapun persoalan dalam fikih tidak disepakati oleh ulama paham, ijma (sepakat) tidak ada satupun yang keluar dari kesepakatan itu,” kata Syekh Ali Jaber. 

“Kalau belum ada kesepakatan dari ulama, umat itu masih dalam kebebasan. Yang mau A boleh, yang mau B boleh, yang mau D boleh,” lanjutnya.

Namun Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa semua harus paham bahwa tidak akan bisa ada kesepakatan antara ulama kalau tidak ada ayat dan hadits yang kuat.

“Kenapa bisa muncul perbedaan? 


Beda Pendapat Soal Malam Nisfu Syaban, Syekh Ali Jaber: Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Larang UmatNya Menghidupkan Malam Istimewa Itu (sumber: unsplash)

Ini kan ada Syafi'i Maliki, namun sumbernya sama Qur’an dan hadits,” jelas Syekh Ali Jaber.

Maka dari itu Syekh Ali Jaber mengingatkan agar setiap Muslim tidak saling menyalahi terkait malam nisfu syaban.

“Ini kan kemampuan pikiran manusia, Imam Syafi’i sebagai orang ulama yang cerdas dan kuat di fiqih, sementara Imam Maliki lebih kuat ilmunya di sisi hadits. Kelebihan masing-masing ini kan karunia Allah,” jelas Syekh Ali Jaber.

Menurut Syekh Ali Jaber, hadits mengenai keutamaan malam nisfu syaban adalah shahih dan semua sepakat. Namun hanya ada masalah sedikit.

“Karena memang tidak ada ayat yang jagalah shalat malam nisfu syaban,” jelas Syekh Ali Jaber.

Namun sebagai umat Muslim marilah kita saling menghormati perbedaan pendapat yang ada selama tidak melenceng dari aqidah.

“Kita tetap sama-sama hormati,” saran Syekh Ali Jaber.

Itulah komentar dari Syekh Ali Jaber dalam menyikapi perbedaan pendapat mengenai menghidupkan malam nisfu syaban.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam.

Hal itu dengan harapan Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahu’alam

 

(put)

 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral