- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Mengapa Surat Al Kahfi Dibaca di Hari Jumat? Ustaz Adi Hidayat: Ada Kemudahan-kemudahan yang Kalau Anda Pelajari Selesai Urusan Anda
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu amalan hari jumat adalah membaca surat al kahfi.
Namun, mengapa harus surat Al Kahfi?
Apakah hubungan surat al kahfi dengan hari jumat?
Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, yang dirangkum tvOnenews.com dari kanal YouTube Ustaz Adi Hidayat Official.
Mengapa Surat Al Kahfi Dibaca di Hari Jumat? Ustaz Adi Hidayat: Ada Kemudahan-kemudahan yang Kalau Anda Pelajari Selesai Urusan Anda (sumber: istockphoto)
Menurut Ustaz Adi Hidayat, di dalam surat Al Kahfi ada pelajaran penting yang dapat dipetik setiap hari Jumat.
"Karena disitu (Al Kahfi) ada kemudahan-kemudahan yang kalau anda pelajari setiap Jumat, selesai urusan anda," jelasnya.
"Allah memberikan gambaran lewat ayat ini dengan sifat yang umum," lanjutnya.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat menjelaskan lebih rinci tentang kisah para pemuda Ashabul Kahfi yang menjadi pelajaran bagi umat di zaman sekarang.
"Kejadian yang menimpa beberapa pemuda tadi tapi hikmahnya diberikan pada orang-orang dimasa yang akan datang," tandas Ustaz Adi Hidayat.
"Kalau Anda punya kejadian yang sifatnya serupa walaupun tempatnya beda," lanjutnya.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat membandingkan kondisi yang dialami oleh Ashabul Kahfi dalam surat Al Kahfi yang serupa dengan kehidupan di zaman sekarang.
"Dia di gua, Anda di kantor. Mereka di gua, Anda di rumah tangga. Mereka di gua, Anda di perusahaan. Tapi sifatnya serupa, sulit, sakit, ada tantangan terancam. Maka doanya sama," jelasnya.
Maka saran Ustaz Adi Hidayat, apa yang dilakukan oleh Ashabul Kahfi bisa menjadi pelajaran penting untuk menyikapi persoalan di masa kini.
"Ya Allah engkau yang berjanji pada setiap hamba-Mu, ketika hamba meninggalkan maksiat untuk menuju-Mu maka Engkau akan berikan rahmat kepada hamba maka seperti yang engkau telah berikan kepada orang-orang sebelum hamba rahmat-Mu," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Ya Allah, hamba-Mu.. Rabbana atina milladunka rahmatan wahayyiklana min amrina. Begitu cara ngajinya tiap malam Jumat," lanjutnya.
Oleh karena itulah Ustaz Adi Hidayat berpesan agar tidak hanya membaca surat Al Kahfi, tapi juga memetik hikmah dari apa yang terkandung di dalamnya.
"Bukan cuman dibaca, dibaca itu dapat pahalanya. Dapat kita, tapi kita harus mendapatkan hikmah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Mengapa Surat Al Kahfi Dibaca di Hari Jumat? Ustaz Adi Hidayat: Ada Kemudahan-kemudahan yang Kalau Anda Pelajari Selesai Urusan Anda (sumber: istockphoto)
Berikut kisah Ashabul Kahfi yang ada dalam beberapa surat al kahfi.
Ayat 21
وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوْٓا اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَاۚ اِذْ يَتَنَازَعُوْنَ بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًاۗ رَبُّهُمْ اَعْلَمُ بِهِمْۗ قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰٓى اَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا
Artinya: Demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri) kepada mereka agar mengetahui bahwa janji Allah benar dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. (Hal itu terjadi) ketika mereka (penduduk negeri) berselisih tentang urusan (penghuni gua). Kemudian mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua itu). Tuhannya lebih mengetahui (keadaan) mereka (penghuni gua).” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah masjid di atasnya.”
Ayat 25
وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا
Artinya: Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.
Ayat 26
قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْا ۚ لَهٗ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَسْمِعْۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّۗ وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖٓ اَحَدًا
Artinya: Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua). Milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatanNya dan alangkah tajam pendengaran-Nya. Tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”
Ayat 27
وَاتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖۗ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا
Artinya: Bacakanlah (Nabi Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur’an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya.
Wallahua'lam.
(far/put)