- istockphoto
Merasa Melakukan Maksiat? Lekas Bertaubatlah Karena Allah Maha Penyayang, Tafsir Surat An Nisa Ayat 17
Jakarta, tvOnenews.com - Allah SWT Penerima Taubat dan Maha Penyayang.
Meski hambaNya berbuat salah berkali-kali pun namun Allah SWT akan selalu menerima taubatnya.
Hal itu sebagaimana firman Allah SWT surat An Nisa ayat 17.
.اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولٰۤىِٕكَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
Innamat-taubatu ‘alallāhi lil-lażīna ya‘malūnas-sū'a bijahālatin ṡumma yatūbūna min qarībin fa ulā'ika yatūbullāhu ‘alaihim, wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā(n).
Artinya:
Sesungguhnya taubat yang pasti diterima Allah itu hanya bagi mereka yang melakukan keburukan karena kebodohan, kemudian mereka segera bertobat. Merekalah yang Allah terima taubatnya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Merasa Melakukan Maksiat? Lekas Bertaubatlah Karena Allah Maha Penyayang, Tafsir Surat An Nisa Ayat 17 (sumber: istockphoto)
Tafsir Ringkas Kemenag
Pada ayat lalu ditegaskan bahwa Allah Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.
Sesungguhnya bertaubat kepada Allah yakni penerimaan taubat yang diwajibkan Allah atas diri-Nya sebagai salah satu bukti rahmat dan anugerah-Nya kepada manusia itu hanya bagi mereka yang melakukan kejahatan, baik dosa kecil maupun dosa besar, karena tidak mengerti yakni karena didorong oleh ketidaksadaran akan dampak buruk dari kejahatan itu, kemudian mereka segera bertaubat kepada Allah dengan tulus disertai penyesalan yang mendalam paling lambat sesaat sebelum berpisahnya roh dari jasad.
Taubat mereka itulah, yang kedudukannya cukup tinggi, yang diterima Allah.
Allah Maha Mengetahui orang yang betul-betul jujur, tulus, dan ikhlas dalam tobatnya. Dia juga Maha Bijaksana dengan tidak berbuat aniaya kepada hamba-Nya, sehingga Dia menerima taubat siapa yang wajar diterima dan menolak siapa yang pantas ditolak taubatnya.
Tafsir Tahlili
Taubat seseorang dapat diterima apabila dia melakukan perbuatan maksiat yakni durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak, atau dilakukan karena kurang pengetahuannya, atau karena kurang kesabarannya atau karena benar-benar tidak mengetahui bahwa perbuatan itu terlarang.
Kemudian datanglah kesadarannya, lalu ia menyesal atas perbuatannya dan ia segera bertobat meminta ampun atas segala kesalahannya dan berjanji dengan sepenuh hatinya tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Orang-orang yang demikianlah yang taubatnya diterima Allah, karena Allah Maha Mengetahui akan kelemahan hamba-Nya dan mengetahui pula keadaan hamba-Nya yang dalam keadaan lemah, tidak terlepas dari berbuat salah dengan sengaja atau tidak.
Setelah Taubat, Apakah Dosa Akan Terhapus?
Merasa Melakukan Maksiat? Lekas Bertaubatlah Karena Allah Maha Penyayang, Tafsir Surat An Nisa Ayat 17 (sumber: istimewa)
Dalam sebuah ceramah, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa semua perilaku kita di dunia akan dicatat di buku amal.
“Tidak terhapus,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Namun jika kemudian bertaubat maka akan tercatat pula.
“Misal zina tanggal sekian di sini, lalu besoknya taubat, tercatat, taubat atas dosa zina itu pada hari apa dan dimana,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Jadi dosa tidak terhapus dalam buku amal, tapi penjelasan taubatnya akan tercatat juga.
“Jika sudah taubat tidak ada pertanggungjawabannya hanya ada penjelasannya,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Oleh karenanya pada hari kiamat, orang-orang kafir saat menerima buku amal, mereka bertanya buku apa ini.
“Karena dalam buku itu, mereka menemukan semua yang mereka lakukan,” tandasnya.
Itulah penjelasan dan tafsir tentang taubat.
Tafsir surat An Nisa ayat 17 di atas, dilansir tvOnenews.com dari Qur’an Kementerian Agama (kemenag).
Semoga kita selalu istiqomah di jalan Allah SWT.
Wallahu’alam
(put)