- Kolase tvOnenews.com
Bolehkah Umat Islam Mengadakan Tahlilan dan Yasinan untuk Orang Meninggal? Ustaz Khalid Basalamah Tegas Hukumnya…
tvOnenews.com - Semua orang dihidupkan dan akan mati kembali pada-Nya. Bagi orang yang masih hidup dapat mendoakan dan menyolatkan bila ada orang yang meninggal dunia.
Berbagai amalan yang dapat dilakukan untuk mendoakan kepada orang yang sudah meninggal, seperti mengirimkan ayat-ayat suci Al Quran.
Sebagian umat muslim di Indonesia kerap menyelenggarakan Tahlilan dan membacakan Surat Yasin untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal.
Namun, apakah Rasulullah mengajarkan umatnya untuk melakukan tahlilan dan yasinan ketika ada orang meninggal dunia?
Oleh karena itu, umat Islam perlu mengetahui hukum Islam dari segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan tahlilan dan yasinan.
Seorang pendakwah, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan tentang hukum mengadakan tahlilan dan yasinan untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Seperti apa penjelasan dari Ustaz Khalid Basalamah mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir dari tayangan di kanal YouTube Khalid Basalamah Official, dalam satu kajiannya seorang jamaah menanyakan mengenai hukum tahlilan dan yasinan ketika ada orang yang meninggal dunia.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ustaz Khalid Basalamah langsung memberikan penjelasan yang tegas.
"Tahlilan adalah ibadah kepada Allah SWT," ungkap Ustaz Khalid Basalamah pada tayangan YouTube Khalid Basalamah Official.
Ustaz Khalid Basalamah. (Ist)
Begitu pun membaca surat Yasin atau yasinan, menurut Ustaz Khalid Basalamah perbuatan ini sangat mulia dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
"Membaca Yasin merupakan bagian dari ayat Al Quran," ujarnya.
Sehingga Ustaz Khalid Basalamah berpendapat tak masalah bila ingin mengamalkan tahlilan dan yasinan.
"Tidak ada sesuatu yang salah di situ," katanya.
Akan tetapi, Ustaz Khalid Basalamah memberikan catatan bahwa tahlilan dan yasinan ini tak bisa sembarangan dikaitkan dengan ibadah lain karena membutuhkan dalil yang jelas.
"Tapi kalau yang dimaksud di sini adalah orang membaca dzikir kalau acara kematian, dihubungkan dengan masalah ibadah tertentu kalau lagi takziah, ini yang butuh bahasan," tegasnya.
"Karena meletakkan sebuah ibadah atau menghubungkan ibadah dengan ibadah yang lain butuh dalil penyambung," lanjutnya.
Ustaz Khalid Basalamah menegaskan untuk melihat kembali apakah tahlilan dan yasinan di rumah orang yang meninggal dunia ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad.
"Membaca Al Quran di rumahnya orang meninggal ini pernah enggak Nabi contohkan," tutur Ustaz Khalid Basalamah.
Maka dari itu, Ustaz Khalid Basalamah berpesan untuk mencari tahu terlebih dahulu dalil atau pun bukti jika yasinan dan tahlilan pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika ada orang meninggal dunia.
"Baca Al Qurannya mulia, baca surat Yasin mulia, berdzikir La illahailallah mulia, tapi dikerjakan di saat orang meninggal, cari dalilnya dulu baru anda kerjakan," pesan Ustaz Khalid Basalamah.
"Jadi jangan sampai kita mengira sudah beribadah tapi ternyata tidak diterima oleh Allah SWT, itu yang saya tahu," lanjutnya. (far/kmr)