- Kolase tvOnenews.com
Memangnya Saat Sujud dalam Shalat Boleh Diselingi Doa Pakai Bahasa Indonesia? Kata Ustaz Adi Hidayat Kalau Sebaiknya…
tvOnenews.com - Setiap orang pasti memiliki permintaan dan harapan yang dipanjatkan dalam doa agar cepat terkabul.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar doa cepat terkabul, salah satunya dianjurkan dengan perbanyak doa ketika sujud terakhir dalam shalat.
Saat sujud dalam shalat menjadi waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa, oleh karena itu dianjurkan untuk perlama berdoa ketika sujud.
Ilustrasi Sujud. (Ist)
Namun sebagian umat Islam di Indonesia masih tidak bisa berdoa mengucapkan hajatnya dengan menggunakan bahasa Arab, lebih lancar mengucapkan dengan bahasa Indonesia.
Lantas, apakah berdoa menggunakan bahasa Indonesia saat sujud dalam shalat diperbolehkan?
Dalam satu kajiannya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang doa yang disebutkan dalam sujud.
Seperti apa penjelasan dari Ustaz Adi Hdiayat mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir dari tayangan di Kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada ikhtilaf di kalangan para ulama mengenai hal tersebut.
"Di sini ada ikhtilaf di antara para ulama, perbedaan pendapat dari para ulama," ungkap Ustaz Adi Hidayat pada tayangan YouTube Adi Hidayat Official.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa para ulama sepakat bahwa boleh berdoa dalam sujud ketika shalat. Namun, hanya boleh dilafadzkan doa tersebut jika pernah diajarkan oleh Nabi.
"Tapi umumnya, jumhur itu sepakat boleh berdoa dalam sujud jika memang doa itu pernah ditunjukkan oleh Nabi lafadznya langsung, maka itu boleh dilafadzkan langsung," ujarnya.
"Ada banyak doa-doa yang dilafadzkan Nabi dalam keadaan sujud, ada doa yang singkat hanya menyanjung Allah, ada doa yang singkat ditambah pujian, ada doa yang singkat pujian kemudian menyanjung Allah plus permohonan ampunan," sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat. (Ist)
Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar bacalah doa yang sekiranya sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi.
"Ada banyak doa, kalau situasi Anda memang sesuai dengan doa-doa tadi maka alangkah baiknya Anda lafadzkan itu seperti nabi pernah contohkan pada kita," saran Ustaz Adi Hidayat.
Namun bagaimana jika keinginan dan doa kita yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi?
Pendakwah kelahiran Pandeglang ini juga mengaku bahwa ada kebutuhan di masa sekarang yang mungkin di zaman Nabi belum ada, sehingga tidak ada contoh di dalam doa yang dipanjatkan.
Seperti contoh kebutuhan untuk lulus ujian sekolah, melamar pekerjaan, atau ingin menang suatu perlombaan.
"Tapi ada kebutuhan doa kita yang tidak sama dengan masa-masa Nabi, misalnya anak anda besok mau ujian, atau anda mau ujian masuk kampus, masa Nabi belum ada kampus," tuturnya.
Dalam hal ini, Ustaz Adi Hidayat bersama para ulama sepakat bahwa boleh memakai bahasa yang dimengerti, termasuk bahasa Indonesia.
Asalkan, dilakukan di dalam hati doanya setelah membacakan doa yang diajarkan Nabi.
"Maka yang seperti itu, sepakat para ulama, boleh berdoa kepada Allah dalam hati mintakan kepada Allah sekaligus tidak harus dilafadzkan, cukup di dalam hati mohonkan kepada Allah setelah doa-doa sunnah," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Dalam hati anda mohonkan, Ya Allah mohon berikan kelulusan pada anak saya, Ya Allah mudahkan rumah tangga saya, Ya Allah lancarkan lisan saya," lanjutnya.
Dengan rutin mengamalkan doa-doa tersebut maka Insya Allah pahala berlimpah akan datang menghampiri dan doa anda akan dikabulkan. (far/kmr)