Ramainya konten media sosial tentang "nonis" dan "war takjil" membuat kehidupan beragama jadi rileks.
Sumber :
  • tvOnenews.com/M-Habib

Ajakan Toleransi dan Rileks dalam Beragama dari Ramainya Konten "Nonis" dan "War Takjil" 

Selasa, 19 Maret 2024 - 09:32 WIB

Alasan orang-orang menyebut nonis kepada umat non Islam ini dikarenakan orang-orang tersebut ingin dengan mudah menyebutkan identitas agama orang yang bukan beragama Islam namun tidak terdengar seperti rasis, sehingga orang-orang yang memeluk agama selain Islam tidak merasa dikucilkan atau merasa terkena rasis oleh umat Muslim.

 

Dilansir dari muslim.or.id, bisa kita ketahui Islam adalah agama yang sangat benci akan rasisme, bahkan Islam juga mengharamkan bagi orang-orang yang melakukan rasisme.

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻧَّﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﺫَﻛَﺮٍ ﻭَﺃُﻧْﺜَﻰ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺷُﻌُﻮﺑًﺎ ﻭَﻗَﺒَﺎﺋِﻞَ ﻟِﺘَﻌَﺎﺭَﻓُﻮﺍ ﺇِﻥَّ ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (Al-Hujurat: 13).

Allah menciptakan kita sebagai umat manusia yang memiliki suku, ras, agama, dan sebagainya yang berbeda-beda untuk saling mengenal akan adat dan budaya dari orang-orang yang berbeda dengan diri kita.

Mengutip KBBI, takjil yang sedang diperebutkan oleh netizen pada dunia maya ini dapat diartikan sebagai mempercepat. Yang dimana mempercepat pada arti dari takjil ini adalah mempercepat (Menyegerakan) untuk berbuka puasa bila waktu berbuka telah tiba, mengutip kemenag.go.id Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari No. 1957 - Muslim no. 1098).(Fikri Ramadhan/bwo)

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:22
03:02
00:54
01:35
02:15
06:15
Viral