Agus Salim, saat berdakwah di Masjid Dusun Waengura, Desa Wamana Baru, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.
Sumber :
  • ANTARA

Kisah Haru Dai Berdakwah di Kampung Mualaf yang Terpencil di Maluku

Senin, 25 Maret 2024 - 17:50 WIB

Jakarta, tvOnenews.com- Seorang penceramah dalam Program Dai di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) Kementerian Agama (Kemenag) RI Agus Salim menceritakan suka dukanya menjadi pendakwah di daerah terpencil, Kampung Mualaf di Desa Waeleman, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.

"Tantangannya adalah kurangnya sumber daya manusia (dai), terutama penduduk pribumi, dan tempatnya harus ditempuh jauh melewati hutan sehingga sering bermalam," katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

 

Agus menjelaskan betapa jauh dan berlikunya lokasi dakwah di sana. Jakarta-Ambon memakan waktu dua jam dengan pesawat; Ambon-Pulau Buru (Namlea) membutuhkan waktu delapan jam dengan Kapal Fery; Namlea/Pulau Buru-Waelata menghabiskan waktu tiga jam melewati pegunungan dengan mobil; Waelata ke Waeleman, desa lokasi membutuhkan waktu satu jam melewati hutan, jalan berlumpur, dan genangan air dengan ojek.

 

Untuk menyiasati tantangan itu, ia selalu melakukan pembinaan ketika ada undangan ke kampung mualaf, mengajak anak-anak di sana untuk belajar di pesantren, dan mendatangkan dai atau ustaz untuk mengajar dan melakukan pembinaan kepada masyarakat di sana.

 

Berita Terkait :
1
2 3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
17:08
03:28
09:00
03:35
03:43
01:37
Viral