- IG @angelinasondakh09
Sempat Kecewa dengan Allah SWT, Kisah Mualaf Angelina Sondakh yang Kini Temukan Keindahan Islam di Penjara sampai Hafal 15 Juz
Jakarta, tvOnenews.com - Kisah mualaf Angelina Sondakh barangkali jadi salah satu yang sangat menginspirasi. Mengawali karirnya sebagai Puteri Indonesia 2001 dan terjun ke dunia politik sampai pernah dipenjara, perjalanan hidupnya tidak mudah hingga kini temukan Islam.
Keputusan memeluk Islam atau menjadi mualaf bagi Angelina Sondakh atau biasa disapa Angie ini awalnya hanya karena ikut almarhum suaminya, Adjie Massaid.
Sebelum menikah dengan Adjie Massaid di tahun 2009, Angelina Sondakh memutuskan jadi mualaf dengan segala pengetahuan terbatasnya tentang Islam.
Hubungan pernikahannya pun tak berlangsung lama karena Angelina Sondakh harus merelakan suaminya meninggal dunia pada tahun 2011. Namun, meskipun begitu ia tetap pada iman Islam-nya sebagai mualaf.
Seiring berjalannya, waktu, Angie memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Sayangnya, tak lama tahun 2012 ia malah menjadi tersangka kasus korupsi dan suap Wisma Atlet Palembang.
Cobaan bertubi-tubi setelah menjadi mualaf membuat Angie sempat merasa kecewa dengan Allah SWT. Lantas, bagaimana akhirnya ia menemukan Islam?
Dikutip dari berbagai sumber, Angelina Sondakh mengkisahnya awal dirinya kecewa dengan Allah SWT hingga akhirnya justru lebih mendalami Islam saat menjadi terdakwa korupsi di penjara.
Di dalam sebuah wawancara, mantan politikus ini mengungkapkan sempat mendengar cibiran orang bahwa cobaan bertubi-tubi yang ia rasakan karena memutuskan menjadi mualaf.
Sementara, sejak kecil ia dibesarkan dengan ajaran Kristen yang taat di keluarganya.
"Itu sempat saya kecewa sama Allah, selama dua tahun itu kan, karena kasasi itu dua tahun, saya nggak pernah lepas shalat tahajud. Kenapa hasilnya seperti begini?" ujar Angie sambil menangis, teringat hal yang harus ia hadapi ketika menjadi tersangka korupsi.
Merasa usahanya sia-sia, Angie dihukum cukup lama yakni 12 tahun penjara. Namun, siapa sangka saat itulah titik balik hidupnya menjadi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
"Ternyata Allah sedang mengajarkan aku bahwa, niatkanlah ibadahmu bukan untuk mengharapkan apa yang kamu kamu," kata dia melanjutkan.
Menemukan Islam di Penjara
Angie dihukum selama 12 tahun dan harus mendekam di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur. Namun, ia mengajukan Peninjauan Kembali (PK) dan masa hukumannya dikurangi menjadi 10 tahun.
Selama masa itu, ternyata justru menjadi titik balik kehidupannya. Ia menemukan Islam di penjara.
Di sebuah wawancara di YouTube Novel Baswedan, Angie mengungkapkan bahwa awalnya ia sangat membenci para penyidik KPK karena membuatnya dipenjara 12 tahun.
"Benci sama Pak Novel sama Pak Bambang waktu itu karena hukum aku 12 tahun, tapi itu jadi awal mula kenal Allah SWT," kata Angie.
Saat di penjara, ia tidak memiliki banyak aktivitas dan akhirnya memilih untuk berlama-lama berada di atas sajadah dan menceritakan keluh kesahnya pada Allah SWT.
"Ternyata enakan sama Allah gitu, aku modalnya cuma sajadah, air wudhu. Aku cerita apa saja, kan nggak pernah ada judgement yang aku rasakan. Dan aku sangat nyaman menemukan nur, artinya menemukan cahaya," kata dia.
Saat mencurahkan isi hati pada Allah SWT, ia merasa tak perlu membuktikan diri dan bisa bebas bercerita. Inilah awal mula keinginan untuk semakin mengenal Islam.
Mendalami Belajar Al Quran
Ia mengatakan, awal menjadi mualaf karena ikut suaminya. Pada waktu itu, ia tidak bisa membaca Al Quran dan hanya bermodalkan tulisan di atas kertas.
Saat di penjara, ia disarankan oleh ustaz di sana untuk mengawali dengan mendalami surat Al Fatihah.
Setelah mulai mendalami Al Fatihah, ia justru belajar surat-surat lainnya sampai bisa menghafal 15 juz.
Meskipun awalnya ia tidak berniat untuk menghafal sebanyak itu, namun tanpa ia sadari sudah terbiasa membaca juz dalam Al Quran.
"Aku nggak punya niatan spesifik untuk belajar. Karena mungkin dalam shalat subuh itu bacanya Al Waqiah, Ar Rahman, lama-lama kok sebulan hafal. Lama-lama satu juz itu sudah ringan," kata dia.
Di penjara, ada sebuah program membaca Al Quran. Ia dengan beberapa tahanan lain dibagi tugas untuk membaca setiap juz. Akhirnya, ia bisa khatam seluruh juz.
"Aku aktif ikut kegiatan tersebut, soalnya nggak ada yang kunjungiin. Akhirnya itu yang bisa memulihkan dan menenangkan jiwaku," kata Angie menjelaskan.
Kenangan Pahit yang Harus Dilewati
Angie pun sadar betul yang ia lewati benar-benar masa yang sangat pahit.
Harus meninggalkan anaknya yang masih kecil karena tersandung kasus korupsi. Ia pun sampai dipenjara selama 10 tahun.
Namun, saat ini ia sama sekali tidak merasa benci dengan pihak-pihak yang membuat dirinya dipenjara. Justru, itu jadi kenangan pahit yang memberinya banyak pelajaran.
"Jadi, pada titik itu aku menulis nama-nama yang aku rasa, kok sebegininya. Semuanya itu aku tulis untuk merangkai bahwa perjalanan hidup orang untuk menemukan Allah itu kan bisa melalui orang-orang yang mungkin kita benci awalnya. Karena yang pahit nggak selalu pahit," ujar dia. (iwh)