- Istimewa
Momen Haru Profesor Terkenal Harvard Henry Klassen Resmi Jadi Mualaf, Namanya Berubah Jadi Abdul Haq
Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah video beredar di media sosial menunjukkan seorang profesor terkenal Universitas Harvard, Henry Klassen menjadi mualaf dengan mengucapkan kalimat syahadat.
Di video tersebut, Henry Klassen bersama seorang pemuka agama menggunakan sorban saling berjabatan tangan. Pemuka agama itu membimbing sang profesor mengucapkan kalimat syahadat dan menjadi mualaf.
Dikatakan juga dalam keterangan video tersebut, Henry Klassen yang telah menjadi mualaf diberi nama Abdul Haq.
Pemuka agama yang mengislamkan Henry Klassen terlihat berasal dari Timur Tengah dan berbicara Bahasa Arab.
Di dalam video tersebut, Henry mengucapkan kalimat syahadat disusul dengan artinya dalam Bahasa Inggris.
(Momen Haru Profesor Terkenal Harvard Henry Klassen Resmi Jadi Mualaf, Namanya Berubah Jadi Abdul Haq. Sumber: Istimewa)
Meskipun terlihat gugup, sorot matanya terlihat bahagia setelah selesai mengucapkan dua kalimat sakral tersebut.
Ia pun disambut dengan pelukan oleh sang pemuka agama yang mengislamkannya, dan satu orang lagi yang menyaksikan proses titik balik hidup Henry tersebut.
Nama Henry Klassen diketahui adalah seorang profesor yang dikenal dunia sebagai ahli pengobatan stem cell.
Obat stem cell baru-baru ini sudah diterima oleh Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat. Sel tersebut bisa digunakan untuk mengobati buta keturunan.
"Profesor Henry Larson (Klassen) memeluk Islam dan dinamai Abdul Haq. Ilmuwan ini adalah orang yang paling berpengetahuan di dunia mengenai pengobatan stem cell. Dia adalah profesor di Universitas Harvard," tulis akun X @FareedB81731141 yang juga membagikan video tersebut.
Ilmuwan Harvard ini memeluk Islam pada bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, momen umat Muslim di dunia melaksanakan puasa dan giat beribadah.
Henry Klassen Profesor Bidang Kesehatan Mata
Berdasarkan informasi tentang Henry Klassen di laman resmi UCI, ia memiliki fokus ilmu bidang kesehatan mata.
Ia pun memiliki sederet pengalaman dalam hal pengobatan mata di berbagai universitas dan sekolah medis.
Dijelaskan pula, saat ini fokus penelitiannya adalah perkembangan translasi sel progenitor retina manusia. (iwh)