- tim tvOne/Happy
Tradisi Mudik dalam Pandangan Islam
Tanpa komitmen ini bisa jadi gambaran suasana kampung halaman yang tentram dan menggembirakan dengan berkumpul bersama keluarga tidak dapat direalisasikan.
Secara teologis, spirit dan motivasi mudik tak ubahnya seperti perjalanan hidup manusia.
Dari mana asal manusia maka ke situ pula manusia kembali.
Manusia pada dasarnya ingin kembali dengan selamat. Dalam agama, manusia yang dapat kembali dengan selamat digambarkan sebagai manusia yang berjiwa tenang (nafsul mutmainnah), dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI..
Nafsul mutmainnah adalah jiwa pada diri orang-orang yang patuh dan taat.
Kepada siapa?
Secara agama kepatutan dan ketaatan manusia ditujukan kepada Tuhan yang mengatur dunia. Tuhan adalah sumber dari asal-usul manusia dan kelak manusia akan kembali menghadap kepada-Nya, yang mematuhi ajaran agama maka ia akan kembali kepada Tuhannya dengan ketenangan dan kebahagiaan yang luar biasa (Rabbika radiyyatan mardhiyyah).