- freepik
Mengambil Pelindung Selain Allah SWT Ibarat Laba-laba yang Buat Rumah yang Lemah dan Rapuh, Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 41
Jakarta, tvOnenews.com - Surat Al Ankabut ayat 41 mengajarkan kepada setiap Muslim bahwa tidak ada pelindung selain Allah SWT.
Tidak akan ada yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih komprehensif dalam memberikan perlindungan selain Allah SWT.
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjelaskan bahwa jika mengambil pelindung selain Allah adalah ibarat seperti laba-laba yang membuat rumah yang lemah dan rapuh.
“Hanya Allah yang pantas dipercayai sebagai pelindung yang sejati.
Oleh karena itu, kita harus mengandalkan Allah dalam setiap aspek hidup kita, termasuk dalam mencari perlindungan dari bahaya dan kesulitan yang datang dalam kehidupan kita,” jelasnya.
Berikut lafadz, arti dan tafsir dari surat Al Ankabut ayat 41.
مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Maṡalul-lażīnattakhażū min dūnillāhi auliyā'a kamaṡalil-'ankabūt(i), ittakhażat baitā(n), wa inna auhanal-buyūti labaitul-'ankabūt(i), lau kānū ya'lamūn(a).
Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindun) adalah seperti laba-laba betina yang membuat rumah. Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba. Jika mereka tahu, (niscaya tidak akan menyembahnya).
Tafsir Ringkas Kemenag
Setelah dibicarakan kaum musyrikin yang menyembah berhala dan berharap perlindungan darinya, sebuah sikap yang tidak dapat diterima akal dan jiwa yang sehat, kini dijelaskan bahwa perumpamaan orang-orang yang bersungguh-sungguh mengambil dan menjadikan berhala atau lainnya sebagai pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah dengan sungguh-sungguh dan bersusah payah untuk menjadi perlindungan baginya.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah dan rapuh ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui bahwa perumpamaannya sedemikian rupa, maka mereka pasti tidak akan menjadikannya sebagai pelindung.
Tafsir Tahlili
Kaum penyembah berhala yang memandang selain Allah sebagai penolong mereka dan selalu mengharapkan darinya pertolongan dan penolak bahaya, adalah bagaikan laba-laba yang berlindung pada sarangnya yang begitu lemah, sehingga tak kuat menahan tiupan angin, dan melindunginya dari dingin dan panas.
Sarang tersebut tak dapat memenuhi kebutuhan utamanya apabila sedang diperlukan.
Demikianlah halnya orang-orang kafir (musyrik). Mereka tak sanggup menyelamatkan diri bila Allah mendatang-kan siksa-Nya.
Pelindung mereka (selain dari Allah) tidak akan dapat memberikan pertolongan.
Bahkan, diri mereka sendiri tidak dapat mengelakkan mereka dari azab Allah.
Ringkasnya, orang musyrik penyembah berhala itu tak ubahnya bagaikan laba-laba yang membuat sarang, sangat rapuh dan lemah.
Sarang laba-laba itu adalah ibarat dari suatu bangunan rumah yang sangat rapuh.
Demikian pula agama yang sangat lemah adalah agama yang menyembah berhala.
Itulah tafsir surat Al Ankabut ayat 41 yang dilansir tvOnenews.com dari Qur’an Kementerian Agama (Kemenag).
Wallahu’alam
(put)