- YouTube
Shalat Tapi Pikiran Kemana-mana, Apakah Tetap Sah dan Diterima Allah SWT? Buya Yahya Beri Penjelasan Begini, Ternyata...
Jakarta, tvOnenews.com - Apakah Anda pernah mengalami saat shalat namun pikiran kemana-mana dan tidak bisa khusyuk? Lalu, bagaimana dengan sah tidaknya shalat jika begini? Buya Yahya beri penjelasan.
Shalat dengan khusyuk memang hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Sering kali ketika kita mencoba memusatkan diri pada Allah SWT, ada saja yang muncul di pikiran dan berpikir kemana-mana.
Alhasil, ibadah shalat menjadi sulit untuk khusyuk karena pikiran kemana-mana dan sulit untuk dikontrol. Setelah ibadah, kita pun bertanya-tanya akan sah atau tidak shalat kita tadi.
Bahkan, karena pikiran kemana-mana saat shalat membuat kita bisa jadi lupa jumlah rakaat yang sedang dilakukan.
Lantas, bagaimana hukumnya jika kita shalat tapi pikiran kemana-mana? Apakah tetap sah dan diterima Allah SWT?
Dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan hukum sah tidaknya shalat tapi pikiran kemana-mana.
Di dalam shalat, ada rukun atau syarat yang harus dipenuhi oleh umat Islam agar sah diterima Allah SWT.
Salah satu rukun tersebut tidak menyebutkan agar harus khusyuk. Oleh karena itu, jika shalat tidak khusyuk tetap dianggap sah.
"Shalat pikiran kemana-mana, asalkan dia memenuhi rukun-rukunnya, shalatnya sah," kata Buya Yahya menjelaskan.
Meskipun khusyuk bukan syarat sah shalat, tetap saat beribadah dianjurkan untuk setidaknya berusaha khusyuk.
"Kalo khusyuk jadi syarat sahnya shalat, nggak khusyuk nggak sah, kayaknya nggak ada yang shalat setelah itu," kata Buya Yahya.
Orang yang mendapatkan lebih banyak pahala adalah mereka yang khusyuk.
Lantas, bagaimana cara menghadirkan khusyuk dalam shalat?
Tidak khusyuk berarti tidak tersambung dengan apa yang diucapkan dalam shalatnya.
Saat shalat, ada banyak doa-doa yang kita panjatkan. Saat itulah kita sebenarnya berkomunikasi dengan Allah SWT.
Sehingga, para ulama mengajarkan cara menghadirkan kekhusyukan adalah merenungi apa yang dibaca.
Namun, tentunya hal ini tidak mudah jika kita memiliki keterbatasan memahami Bahasa Arab. Lantas apa yang harus dilakukan?
Saat shalat dan membaca bacaannya, maka bayangkan kita sedang membaca ayat-ayat dalam bacaan tersebut.
Hal ini dilakukan agar pikiran kita tidak kemana-mana pada waktu beribadah.
Buya Yahya menjelaskan, saat berusaha khusyuk sebenarnya Allah SWT sudah menilainya sebagai khusyuk.
"Berusalah untuk khusyuk, itu sendiri sudah dinilai khusyuk oleh Allah," kata dia menjelaskan. (iwh)