Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo alias Mbah Benu, Imam Jemaah Aolia Gunung Kidul yang Gelar Shalat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024).
Sumber :
  • Tangkapan Layar/YouTube Raden Arya Pradana

Kisah Mbah Benu Sang Imam Jamaah Aolia: Pilih DO dari Kedokteran UGM Lalu Sejak Tahun 1984 Menetap di Gunungkidul

Senin, 8 April 2024 - 11:29 WIB

Anggota Jamaah Aolia Panggang berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian besar berasal dari Panggang sendiri, tetapi ada juga yang berasal dari Jakarta, Purwokerto, Bandung, dan beberapa daerah lainnya. Mereka berasal dari beragam profesi, seperti petani, PNS, buruh, anggota legislatif, dan pengangguran.

Hubungan dalam Jamaah Aolia Panggang terutama terjalin antara imam dan jamaah. Untuk menghindari ketergantungan yang berlebihan pada KH Ibnu Hajar Soleh Prenolo, jemaah yang tersebar di berbagai daerah memiliki pembagian imam masing-masing untuk daerahnya.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jauhar Mustofa menjelaskan, Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul pada dasarnya mengikuti amalan atau tata cara beribadah seperti umat Muslim pada umumnya.

Namun dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan 1 Syawal, Jamaah Aolia Gunungkidul memiliki keyakinan atau prinsip tersendiri.

Penentuan itu dilakukan Jamaah Aolia Gunungkidul tanpa mengikuti metode hisab atau rukyat. 

"Mereka punya dalil sendiri yang itu diyakini oleh pemimpinnya, Pak Ibnu dan pengikutnya," kata Jauhar Mustofa, dilansir dari ANTARA.

Ia mengatakan, Kemenag DIY tidak dapat memaksa Jamaah Aolia Gunungkidul untuk mengikuti aturan yang selama ini telah ditentukan pemerintah. 

"Meskipun tahun ini agak mencolok karena bedanya sampai lima hari. Ini sangat-sangat mencolok” ujarnya. 

“Kalau biasanya kan hanya (selisih) satu dua hari, tapi tahun ini memang agak mencolok sehingga memang menjadi perhatian," sambung Jauhar.

Sebagai informasi, pada tahun lalu, Jamaah Aolia Gunungkidul memutuskan Shalat Idul Fitri pada 20 April 2023. Sementara pemerintah menetapkan pada 21-22 April 2023.

Namun meski begitu, Jauhar menegaskan, Kemenag DIY akan terus menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan para pemimpin jemaah tersebut melalui Kantor Urusan Agama (KUA) serta Kemenag di tingkat kabupaten.

Diketahui, jumlah jamaah masjid Aolia Gunungkidul saat ini sekitar 1.500-an yang berasal dari berbagai kalangan. 

Berita Terkait :
1 2
3
4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral