Ustaz Adi Hidayat ungkap tiga golongan rajin Al-Quran tapi tidak diridhoi Allah.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official

Meski Rajin Baca Al-Quran, 3 Golongan Ini Tidak Diridhoi Allah SWT Kata Ustaz Adi Hidayat, Siapa Saja? Golongan Pertama yaitu Orang yang...

Sabtu, 20 April 2024 - 19:01 WIB

tvOnenews.com - Membaca Al-Quran menjadi salah satu ibadah wajib bagi orang muslim. Tidak hanya membacanya, tapi juga mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab, Al-Quran merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup dan sumber segala hukum yang harus diikuti dalam kehidupan umat Islam.

Banyak keutamaan yang bisa didapatkan di dunia maupun akhirat ketika dengan membaca dan mengamalkan Al-Quran.


Ustaz Adi Hidayat ungkap 3 golongan yang rajin baca Quran tapi tidak diridhioi Allah SWT. Sumber: YouTube Adi Hidayat Official

Di antaranya akan mendapatkan kebaikan yang berlipat, memberi syafaat di akhirat dan akan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT.

Namun, ternyata ada golongan yang rajin membaca Al-Quran, tapi tidak diridhoi oleh Allah. Siapa saja tiga golongan tersebut? Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat berikut ini.

Pada sebuah acara dakwahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tiga golongan yang tidak diridhoi Allah meski rajin baca Al-Quran.

UAH mengatakan, keberhasilan ahli Al-Quran merupakan sebuah adab. Dijelaskan dalam QS Fatir ayat ke-32.

"Keberhasilan ahli Al-Quran, itu adab. Buka Quran surah ke-35 ayat ke 32 paling kiri sebelah atas," ujarnya.

"Kemudian kami wariskan Al-Quran itu kepada hamba-hamba yang kami pilih. Ada yang rajin baca, ada yang rajin menelaah, ada yang rajin menghafalkan. Tapi maaf, apakah semua orang dianggap benar oleh Allah ketika berinteraksi dengan Al-Quran? Tidak," kata Ustaz Adi Hidayat.

Tiga golongan orang rajin baca Al-Quran tapi tidak diridhoi Allah SWT:

Golongan pertama

Golongan pertama orang yang rajin membaca Al-Quran tapi tidak diridhoi Allah adalah orang yang dzolim.

Dzolim merupakan tidak menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya atau orang yang rajin baca Quran tapi perilakunya tidak sesuai dengan ayat-ayat Al-Quran.

Misal, orang yang sering membaca, menghafal dan bahkan tahu bahwa dalam Al-Quran dijelaskan bakal celaka orang yang berdusta, namun ia sering berdusta, maka itu disebut dzolim.

"Ada orang yang senang dengan Al-Quran tapi dzolim orangnya. Rajin baca, tapi dzolim, tidak mampu menempatkan ayat Quran sesuai dengan tempatnya. Dzolim itu menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Ada orang sering ngaji baca Qul huwallahu ahad. Katakan hanya Allah yang Esa. Hafal ayatnya, tahu maknanya, tapi tidak menempatkan ayat sesuai dengan tempatnya. Dikatakan di lisannya semua agama sama. Celaka orang-orang yang dusta. Hafal ayatnya, sering baca, tahu artinya, tapi dia berdusta. Itu dzolim namanya," lanjutnya.

Jadi, orang-orang yang tidak mempraktikkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-harinya termasuk orang yang tidak beradab.

"Jadi ayat-ayat itu tidak dipraktekkan dalam perilaku hidup, adabnya tidak ada," kata UAH.

Golongan kedua

Golongan kedua orang yang rajin baca Al-Quran tapi tidak diridhoi Allah adalah orang yang tidak bisa memberikan kebaikan Al-Quran untuk orang lain, hanya untuk dirinya sendiri.

"Meninggalkan sifat yang pertama, tapi belum ada nilai kebaikan untuk dirinya. Hanya untuk dirinya saja muktasid itu paket hemat," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi ahli Quran, perilakunya nampak kegiatan sehari-hari sering mojok di masjid, baca ulang-ulang hafalan, tapi kalau diminta ngimamin, yang lain saja. Itu paket hemat kata Quran. Hemat untuk dirinya belum bisa diberikan untuk yang lain," lanjutnya.

Golongan ketiga

Kesuksesan seorang ahli Quran akan dibuktikan melalui perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jika seseorang yang rajin membaca Al-Quran semakin baik perilakunya, ia termasuk orang yang sukses.

"Ada ahli Quran, kesuksesan interaksi dengan Quran dibuktikan dengan menampakkan perilaku baik dalam kehidupan. Kalau bisa nomor satu dia mengerjakan kebaikan," kata UAH. 

Sebaliknya, jika seseorang yang rajin membaca Al-Quran tapi perilakunya tidak berubah menjadi lebih baik, maka ia termasuk golongan yang tidak diridhoi Allah.

"jangan bangga kalau anak Anda hafal 30 juz tapi tidak merubah perilakunya. Hafalan banyak, tapi perilaku semakin durhaka. Ada yang salah dengan hafalannya," ujar UAH.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, seseorang yang semakin dekay dengan Al-Quran, maka akan ada perubahan dalam dirinya. Termasuk, orang tersebut akan semakin cepat dalam berbuat kebaikan. 

"Ciri orang kalau sudah dekat dengan Quran, karena Quran itu baik, akan ada perubahan dalam dirinya. Minimal sifatnya lebih tenang, lebih terukur, lebih baik, lama-lama jadi sikap sopan, adabnya muncul, kalau ada kebaikan pengen segera dikerjakan," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Itu dorongan kebaikannya cepat sekali. Semakin tinggi kecepatan berbuat baiknya, ini menandakan semakin besar pengakuannya di hadapan Allah SWT," pungkasnya.(gwn) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:39
14:16
01:59
03:31
05:35
11:08
Viral