Warga Palestina memeriksa bangunan hancur setelah Israel serang di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua/Khaled Omar

Menlu Inggris Sebut Negara Palestina Sulit Berdiri Kembali Akibat Permukiman Israel

Rabu, 1 Mei 2024 - 10:40 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron menyebutkan kehadiran permukiman Israel persulit Palestina kembali jadi negara damai.

Cameron mengatakan Palestina sulit menjadi negara lagi karena permukiman ilegal dari Israel di tengah penyelesaian konflik Israel-Palestina.

"Pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat menyebabkan, secara teknis, semakin sulitnya negara Palestina terwujud, dan kami harus pikirkan hal ini," ungkap Cameron di sesi sidang komite hubungan internasional dan pertahanan majelis tinggi Parlemen Inggris dikutip tvOnenews.com, Rabu (1/5/2024).

Hal itu karena Menteri Luar Negeri Inggris menanggapi pertanyaan berasal dari laporan komite majelis tinggi sejak tujuh tahun lalu sebagai bentuk upaya mencari solusi kedua negara tersebut.

Ia pun mengungkapkan pengakuan dari internasional terbentuknya Negara Palestina terasa sangat kurang namun juga harus memperhatikan aspek lain.

"Termasuk pemerintah dan kemampuan memerintahnya," katanya.

Kemerdekaan Palestina menjadi acuan untuk meredam konflik di Timur Tengah.

Artinya kestabilan kemanan di Timur Tengah bergantung terhadap konflik Israel-Palestina.

Ia menilai masalah yang dialami Palestina sudah tidak terkontrol dan harus ditangani secepatnya.

Dari konflik tersebut sudah banyak negara Arab terlibat atau terseret ketegangan dengan Israel.

"Namun, upaya tersebut juga harus mencakup pendirian negara Palestina dan langkah-langkah untuk mewujudkannya," pungkasnya.

Cameron akhirnya memberikan pernyataan rasa prihatinnya karena peperangan di Gaza sangat mengerikan sejak 7 Oktober 2023.

Dampak perang Israel-Hamas ini sudah menimbulkan puluhan ribu korban jiwa yang rata-rata menewaskan warga sipil.

"Tentu saja, situasi di Jalur Gaza amat mengkhawatirkan, dan jatuhnya korban jiwa amat disesali," pungkasnya. (ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral