- ANTARA/HO-MCH 2023
Rincian Sumber Pembiayaan Jemaah Sulsel untuk Pelaksanaan Ibadah Haji 2024
Luwu Timur, tvOnenews.com - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H Ikbal Ismail membuka rincian sumber pembiayaan ibadah haji 2024/1445 Hijriah pada calon jemaah Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
Ikbal menjelaskan, pembiayaan calon jemaah dari Kabupaten Luwu Timur, Sulsel di embarkasi Makassar sebesar Rp97 juta untuk pelaksanaan ibadah haji 2024.
"Pembiayaan dalam melaksanakan ibadah haji untuk embarkasi Makassar tahun ini sebesar Rp97 juta per orang. Satu orang calon haji hanya membayar sekitar Rp60 juta," ujar Ikbal saat di pembukaan Manasik Haji di Luwu Timur dikutip tvOnenews.com, Kamis (2/5/2024).
Ia menuturkan, uang yang tersisa Rp37 juta dari total Rp97 juta diambil dari hasil nilai manfaat pada tabungan jemaah haji sebesar Rp25 juta disetorkan ketika daftar.
"Nah setelah dikelola pemerintah melalui Badan Pengelola Kuangan Haji (BPKH) selama kurang lebih 14 tahun itu ada nilai manfaatnya, itulah yang digunakan untuk menutupinya," jelasnya.
Ikbal mengatakan, BPKH mengelola pemanfaatan dana haji hingga sekarang sudah berjumlah Rp167 triliun.
Dari catatan yang sudah mendaftarkan haji terdata sebanyak 5,3 juta orang, sehingga dana yang terkumpul di BPKH sebesar Rp167 triliun.
Tujuan BPKH mengelola dana tersebut agar menghasilkan nilai manfaat untuk para jemaah calon haji.
Diketahui, total jumlah dana tersebut akan kembali ke virtual account jemaah haji sebanyak 20 persen.
Sebanyak 80 persen untuk membiayai selama kebutuhan para jemaah haji 2024.
Tujuan Ikbal merincikan sumber pembiayaan tersebut untuk bantah isu berita hoaks yang sempat beredar di media sosial.
"Itu BPKH yang kelola dan disimpan dalam bentuk sukuk (obligasi syariah). Ini semua dilakukan pemerintah untuk mengurangi beban rakyatnya yang hendak naik haji," katanya.
Terakhir, Ikbal menegaskan para calon jemaah haji dipastikan peroleh nilai manfaat tersebut.
Dana Rp60 juta itu hanya untuk membiayai empat komponen yang terdiri dari pesawat, hotel di Makkah, serta living cost.
Sedangkan komponen layanan masyair, makan, hotel di Madinah hingga asuransi bisa menggunakan dari nilai manfaatnya.
(ant/hap)