- Tangkapan layar dari Youtube Cahaya Insan
Sheila On7 Gelar Konser di Berbagai Kota, Bagaimana Pandangan Ustaz Adi Hidayat dan Ahli Agama Lain terkait Musik?, Berikut Penjelasannya
"Dan ada juga yang menggunakan syiir untuk bermabuk dan akan dicela oleh quran. 'Hey para pujangga pemusik itu kebanyakan mereka tidak bermanfaat waktunya datang ke lembah-lembah cari inspirasi tapi hasilnya bermaksiat', maka turunlah ayat tentang para pujangga para pemusik," jelasnya
"Tapi sisi lain ternyata ada orang mencela nabi pakai musik, datang kemudian sahabat nabi untuk membela maka nabi pun punya pemusik dan penyair disampingnya," sambung Ustaz Adi
Kemudian, dikatakan UAH turunlah ayat Illal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti. Sehingga para ulama menyimpulkan tradisi musik berkembang dibagi beberapa bagian, jika ada berkaitan nilai kebaikan membawa syiar-syiar kemuliaan tidak berlebihan dan tidak memberikan dampak maksiat, maka diperbolehkan dengan batas-batas tertentu.
Namun, jika membawa hanyut sesuatu, sehingga lupa terhadap sesuatu nilai kebaikan. Maka bisa bersifat makruh hingga haram.
“Prinsipnya kembali kepada panduan surah ke 26 khususnya ayat 226 sampai ayat 227. Dianjurkan bagi setiap muslim untuk beradaptasi dengan setiap perkembangan budaya yang ada di sekitarannya. Terkait dengan musik, Al Quran memberikan toleransi sepanjang semua unsur yang terkait di dalamnya, satu disertai dengan nilai keimanan,” ucap Ustaz yang akrab disapa UAH.
Sementara itu, menurut Ustaz Buya Yahya perlu berhati-hati soal halal dan haram alat musik."Ternyata ada alat yang tidak diharamkan. Generang untuk perang, sebagian seruling untuk diperkennankan termasuk alat al-habasah yang dibunyikan di masjid nabi diperkenankan," ujar Buya