- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Kenapa Harus di Gua Hira Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu yang Pertama? Buya Yahya Katakan karena Ini...
tvOnenews.com - Cerita kehidupan Nabi Muhammad SAW saat jelang mendapatkan wahyu.
Mulanya umur Nabi Muhammad SAW mendekati 40 tahun, beliau senang beribadah di tempat yang sepi.
Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Siti Khadijah sering beribadah di Gua Hira.
Nabi Muhammad SAW menilai Gua Hira sebagai tempat yang sangat sulit untuk dijangkau.
Sehingga Gua Hira menjadi tempat nyaman digunakan beribadah oleh Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah.
Suasana di Gua Hira, Jabal Nur (Bukit Cahaya), Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi. (ANTARA/Aji Styawan/foc)
Lantas, pertanyaannya kenapa Gua Hira menjadi pilihan Nabi Muhammad SAW selain sebagai tempat ternyaman?
Pendakwah, Buya Yahya pun menjelaskan sejarah antara Nabi Muhammad SAW Gua Hira.
Penasaran dengan penjelasan Buya Yahya saat mengisi kajian bisa simak di sini.
Dilansir tvOnenews.com dari YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya bercerita Rasulullah SAW pada saat itu dirindukan untuk beribadah.
Rasulullah SAW akan beribadah di tempat yang tenang dan jauh dari keramaian manusia.
"Nabi saat itu dirindukan untuk beribadah menjauh dari hiruk pikuk manusia," ujar Buya Yahya.
Gua Hira merupakan satu bukit atau gunung jalan menuju Makkah.
Untuk akses menuju Gua Hira harus berjalan kaki dan menaiki tangga.
"Gua Hira satu bukit atau gunung jalan menuju Makkah. Untuk ke sana pakai jalan kaki manual dan setelah itu dibuatkan tangga untuk sampai kesana,” ucap Buya Yahya.
Jika tidak sanggup ke sana untuk melakukan ibadah, pilih di Masjidil Haram masih lebih baik.
Menyanggupi menuju Gua Hira dengan jalan yang berat hanya untuk mereka yang ingin menghayati betapa dahsyatnya perjuangan Baginda Nabi dan Sayyidah Khadijah untuk beribadah dengan tenang.
"Tidak ada unsur ibadah naik ke atas (Gua Hira), kecuali ingin menghayati begitu dahsyatnya perjuangan Nabi Muhammad dan Sayyidah Khadijah. Kalau kita tujuannya untuk menhayati itu oke. Kalau enggak ya itikaf di Masjidil Haram jauh lebih bagus," jelas Buya Yahya.
Beliau senang beribadah di tempat yang sepi sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim.
"Disaat umur Baginda Nabi sudah mendekati 40 tahun, beliau senang untuk menyendiri jauh dari hiruk pikuk manusia, dan beribadah di Gua Hira sesuai dengan petunjuk dari Nabi Ibrahim AS,” ujar Buya Yahya.
Itulah mengapa Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.
Lantaran Baginda Nabi menghabiskan waktunya beribadah di tempat yang sepi itu hingga Allah SWT turunkan wahyu untuknya.
Sejak Rasulullah SAW menerima wahyu itulah asbabun nuzul Surat Al Alaq ayat 1-5 diturunkan.
Tujuan hal itu tak terlepas dari umat Islam agar bisa membaca Al-Quran.
Surat Al-Alaq Ayat 1-5
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Iqra' bismi rabbikal-lazii khalaq(a). Khalaqal-insaana min ‘alaq(in). Iqra' wa rabbukal-akram(u). Allazii ‘allama bil-qalam(i). ‘Allamal-insaana maa lam ya‘lam.
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Jadi kesimpulannya Gua Hira menjadi tempat Nabi Muhammad SAW dapat wahyu untuk menyebar kebaikan sekaligus ayat suci Al-Quran untuk umatnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)